Terungkap! Ini Penyebab Pelaku Usaha Belum Investasi di IKN Nusantara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia Arsjad Rasjid mengakui hingga saat ini pelaku usaha masih mempertimbangkan masalah politik sebelum menanamkan modalnya di Ibu Kota Negara Nusantara ( IKN ).
"Pasti ada pemikiran itu (pemilu).Tapi kan begini, semua punya kekhawatiran. Tapi di sini juga mereka melihat Indonesia pada pemilu yang lalu, apa yang terjadi Pak Jokowi dan Pak Prabowo bersatu (dalam kabinet)," ujar Arsjad saat menghadiri acara Sosialisasi Kemudahan Berusaha di IKN, Selasa (23/5/2023).
Namun demikian, fenomena tersebut memang sudah menjadi peristiwa yang lumrah bagi pelaku usaha setiap lima tahun sekali. Bahkan berkaca pada pesta demokrasi sebelumnya, menurut Arsjad stabilitas ekonomi dan politik juga cenderung masih tetap terjaga.
"Itu yang sedang kita jelaskan kepada investor. Dan bukan yang bohong, bukti. Lihat aja yang lalu ini bagaimana, dan sekarang lihat satu tahun sebelum pemilu itu masih tenang-tenang saja," sambungnya.
Menanggapi sentimen tersebut, Deputi Pendanaan dan Invetasi OIKN Agung Wicaksono optimistis pembanguan IKN ini berbeda dengan proyek-proyek pada umumnya yang lebih dalam menimbang sentimen politik. Karena menurutnya pembangunan IKN ini justru menjadi booster dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
"Saya juga mungkin bertanya waktu mendirikan Jababeka, atau mendirikan BSD, atau berbagai kota lain. Mau bangun satu kota itu, yang bersangkutan nanya 'tahun depan presidennya siapa?' Kuncinya adalah ketika dia lihat potensinya ini adalah soal Indonesia, ini adalah soal masa depan Indonesia," sambung Wicaksono.
Oleh sebab itu menurutnya bukan soal siapa presidennya besok, tetapi investor saat ini lebih cenderung menilik bagaimana prospek jangka panjang dari kebermanfaatan pembangunan tersebut.
"Saya sempat di public transport ya di MRT. Waktu saya di MRT pun saya ingat rasanya ganti gubernur beberapa kali dalam setahun karena masa pilkada juga, cuti. Sampai sekarang gubernur sudah ganti tapi MRT jalan terus. Pak Jokowi yang ground breaking tapi mau ganti gubernur beberapa kali tetap berdiri di sana, ekspansi ke mana-mana. Apalagi kalau kita bicara Nusantara," pungkasnya.
"Pasti ada pemikiran itu (pemilu).Tapi kan begini, semua punya kekhawatiran. Tapi di sini juga mereka melihat Indonesia pada pemilu yang lalu, apa yang terjadi Pak Jokowi dan Pak Prabowo bersatu (dalam kabinet)," ujar Arsjad saat menghadiri acara Sosialisasi Kemudahan Berusaha di IKN, Selasa (23/5/2023).
Namun demikian, fenomena tersebut memang sudah menjadi peristiwa yang lumrah bagi pelaku usaha setiap lima tahun sekali. Bahkan berkaca pada pesta demokrasi sebelumnya, menurut Arsjad stabilitas ekonomi dan politik juga cenderung masih tetap terjaga.
"Itu yang sedang kita jelaskan kepada investor. Dan bukan yang bohong, bukti. Lihat aja yang lalu ini bagaimana, dan sekarang lihat satu tahun sebelum pemilu itu masih tenang-tenang saja," sambungnya.
Menanggapi sentimen tersebut, Deputi Pendanaan dan Invetasi OIKN Agung Wicaksono optimistis pembanguan IKN ini berbeda dengan proyek-proyek pada umumnya yang lebih dalam menimbang sentimen politik. Karena menurutnya pembangunan IKN ini justru menjadi booster dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
"Saya juga mungkin bertanya waktu mendirikan Jababeka, atau mendirikan BSD, atau berbagai kota lain. Mau bangun satu kota itu, yang bersangkutan nanya 'tahun depan presidennya siapa?' Kuncinya adalah ketika dia lihat potensinya ini adalah soal Indonesia, ini adalah soal masa depan Indonesia," sambung Wicaksono.
Oleh sebab itu menurutnya bukan soal siapa presidennya besok, tetapi investor saat ini lebih cenderung menilik bagaimana prospek jangka panjang dari kebermanfaatan pembangunan tersebut.
"Saya sempat di public transport ya di MRT. Waktu saya di MRT pun saya ingat rasanya ganti gubernur beberapa kali dalam setahun karena masa pilkada juga, cuti. Sampai sekarang gubernur sudah ganti tapi MRT jalan terus. Pak Jokowi yang ground breaking tapi mau ganti gubernur beberapa kali tetap berdiri di sana, ekspansi ke mana-mana. Apalagi kalau kita bicara Nusantara," pungkasnya.
(uka)