Keripik Tempe Kramat Pela, bak Harta Karun di Permukiman Padat Ibu Kota
loading...
A
A
A
JAKARTA - Produksi keripik tempe Kramat Pela menjadi berkah tersendiri bagi warga RT 009/RW 08, Jalan H. Aom di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Usaha keripik tempe ini bak harta karun bagi warga, karena menjadi sumber mata pencaharian yang menguntungkan untuk menghidupi keluarga.
Warga RT 009/RW 08 di Kelurahan Kramat Pela sudah lama dikenal sebagai pembuat tempe dan perajin keripik tempe. Usaha ini dilakukan secara turun-temurun selama bertahun-tahun sejak 1980-an oleh warga yang tinggal di sana.
Sampai saat ini wilayah RT 009/RW 08 di Kelurahan Kramat Pela dikenal sebagai sentra pembuat tempe dan perajin keripik tempe. Produksi keripik tempe Kramat Pela menguasai pasar Jabotabek, bahkan beberapa perajin ada yang mendapat pesanan dari luar negeri, seperti ke Thailand.
Uniknya, sentra perajin keripik tempe ini berada di permukiman padat penduduk sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk mencapai lokasi, melalui gang-gang kecil yang berkelok-kelok dan ramai.
Warga menjalankan usaha membuat tempe dan keripik tempe di rumah masing-masing. Tak heran sepanjang gang menuju lokasi, sudah banyak terlihat digantung tempe-tempe yang baru diproduksi, di depan rumah warga.
Bentuk tempe ini cukup unik, berwarna putih memanjang dalam wadah plastik dengan tekstur yang kenyal. Aroma kedelai rebus juga terasa kuat. Tempe ini sengaja dibentuk bulat memanjang agar mudah untuk dipotong-potong karena akan diolah menjadi keripik tempe.
Dapat juga disaksikan beberapa pekerja dan warga mengoreng tempe, sehingga aroma keripik tempe sudah tercium dari jauh. Tampak beberapa ibu-ibu mengemas keripik tempe ke dalam wadah plastik untuk dipasarkan.
Ketua RT 009 Kramat Pela, Joko Asrori (kanan) menunjukkan hasil produksi keripik tempenya. Foto/SINDOnews/Wasis Wibowo
“Di sini ada sekitar 40 pembuat tempe dan perajin keripik tempe, sekitar 15 orang pembuat tempe dan 25 orang perajin keripik tempe,” kata Joko Asrori (55) Ketua RT 009 ketika ditemui di kediamannya, dikutip Sabtu (26/5/2023).
Warga RT 009/RW 08 di Kelurahan Kramat Pela sudah lama dikenal sebagai pembuat tempe dan perajin keripik tempe. Usaha ini dilakukan secara turun-temurun selama bertahun-tahun sejak 1980-an oleh warga yang tinggal di sana.
Sampai saat ini wilayah RT 009/RW 08 di Kelurahan Kramat Pela dikenal sebagai sentra pembuat tempe dan perajin keripik tempe. Produksi keripik tempe Kramat Pela menguasai pasar Jabotabek, bahkan beberapa perajin ada yang mendapat pesanan dari luar negeri, seperti ke Thailand.
Uniknya, sentra perajin keripik tempe ini berada di permukiman padat penduduk sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk mencapai lokasi, melalui gang-gang kecil yang berkelok-kelok dan ramai.
Warga menjalankan usaha membuat tempe dan keripik tempe di rumah masing-masing. Tak heran sepanjang gang menuju lokasi, sudah banyak terlihat digantung tempe-tempe yang baru diproduksi, di depan rumah warga.
Bentuk tempe ini cukup unik, berwarna putih memanjang dalam wadah plastik dengan tekstur yang kenyal. Aroma kedelai rebus juga terasa kuat. Tempe ini sengaja dibentuk bulat memanjang agar mudah untuk dipotong-potong karena akan diolah menjadi keripik tempe.
Dapat juga disaksikan beberapa pekerja dan warga mengoreng tempe, sehingga aroma keripik tempe sudah tercium dari jauh. Tampak beberapa ibu-ibu mengemas keripik tempe ke dalam wadah plastik untuk dipasarkan.
Ketua RT 009 Kramat Pela, Joko Asrori (kanan) menunjukkan hasil produksi keripik tempenya. Foto/SINDOnews/Wasis Wibowo
“Di sini ada sekitar 40 pembuat tempe dan perajin keripik tempe, sekitar 15 orang pembuat tempe dan 25 orang perajin keripik tempe,” kata Joko Asrori (55) Ketua RT 009 ketika ditemui di kediamannya, dikutip Sabtu (26/5/2023).