DOID Raih Pendapatan Rp6,13 Triliun di Kuartal I, Intip Strateginya

Selasa, 06 Juni 2023 - 15:53 WIB
loading...
DOID Raih Pendapatan...
Strategi diversifikasi membuahkan sukses yang tergambar dari meningkatnya jumlah pendapatan Delta Dunia Group dari bisnis batu bara metalurgi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Delta Dunia Makmur Tbk atau Delta Dunia Group menorehkan capaian bisnis yang moncer pada kuartal I/2023 dibanding periode sebelumnya. Emiten berkode saham DOID berthasil mengantongi pendapatan USD409 juta atau setara Rp6,13 triliun.

Jumlah tersebut meningkat 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Capaian ini tak terlepas dari strategi diversifikasi dan kinerja operasional yang unggul, serta didukung keberhasilan operasional di Indonesia dan Australia.

Presiden Direktur Delta Dunia Group, Ronald Sutardja mengaku bangga dengan pencapaian yang kuat pada kuartal I/2023. Di mana, operasi DOID di Indonesia dan Australia terus menunjukkan kinerja baik.

"Strategi diversifikasi kembali membuahkan sukses yang tergambar dari meningkatnya jumlah pendapatan dari bisnis batu bara metalurgi sekaligus mengurangi pendapatan dari batu bara Termal. Sebanyak 15% dari pendapatan yang dibukukan pada Q1 2023 berasal dari aktivitas penambangan batu bara metalurgi di Australia," ujarnya melalui siaran pers, dikutip Selasa (6/6/2023).

Pihaknya optimistis target pendapatan 25% dari diversifikasi komoditas akan tercapai pada akhir 2023 ini sekaligus mendukung pencapaian positif yang konsisten sepanjang 2023.

Capaian Delta Dunia Group juga didukung oleh angka volume overburden removal yang meningkat 9% dari 123,5 juta bank cubic meter (bcm) di kuartal I/2022 menjadi sebesar 134,4 juta bcm di kuartal I/2023. Dari sisi operasional, produksi batu bara meningkat sebesar 21,5 juta ton metrik atau naik 18% dari 18,3 juta ton metrik di kuartal I 2022 (YoY).

EBITDA Perusahaan tumbuh sebesar 6% YoY. Margin EBITDA keseluruhan menurun sebesar 3% YoY karena adanya penurunan margin sebesar 2% di Indonesia, terutama akibat inflasi biaya. Namun, program efisiensi biaya yang diterapkan DOID berhasil menyeimbangkan sebagian besar inflasi harga aktual yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, laba operasional pada kuartal I 2023 meningkat meskipun nilai depresiasi lebih tinggi dan terjadi peningkatan London Inter-Bank Offered Rate (LIBOR). Menyusul jumlah penagihan yang besar selama April dan Mei 2023, tingkat piutang perusahaan kembali normal.



Pengembalian pajak yang signifikan juga telah diterima sehingga meningkatkan posisi kas perusahaan di Mei 2023.
Belanja modal (capex) untuk kuartal I 2023 lebih rendah 57% YoY menjadi USD22 juta karena selesainya proyek-proyek yang sedang berjalan di Indonesia.

Sementara itu terkait bisnis perusahaan di Negeri Kanguru, pada April 2023 salah satu anak perusahaan BUMA, BUMA Australia, mendapatkan kontrak baru senilai 60 juta dolar Australia atau setara Rp598,7 miliar dari BHP dan Mitsubishi Alliance (BMA).



Kontrak tersebut untuk menyediakan layanan penambangan batu bara dan pengolahan limbah di tambang Saraji, Queensland tengah, Australia. Ini merupakan kontrak ketiga Delta Dunia Group dengan BHP-Mitsubishi Alliance, salah satu produsen batu bara metalurgi terbesar di dunia.

Tambang Saraji merupakan salah satu tambang batu bara terbesar di Australia berdasarkan cadangan batu bara yang dapat dipulihkan. Kontrak baru ini berjangka waktu 18 bulan dan memiliki opsi perpanjangan selama 18 bulan berikutnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)