Kepala Bappenas Sebut Indonesia Perlu Kembangkan Energi Nuklir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas ) Suharso Monoarfa mengatakan, Indonesia berpeluang mengembangkan energi nuklir . Pasalnya Indonesia membutuhkan pasokan energi yang besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Sehingga menurutnya sangat penting untuk melakukan pengembangan energi nuklir yang telah terbukti menjadi sumber energi yang dapat diandalkan, memiliki stabilitas pasokan yang tinggi dan rendah emisi gas rumah kaca.
"Melalui kolaborasi dengan partner strategis yang berpengalaman, Indonesia memiliki peluang untuk berkiprah dalam pengembangan dan implementasi reaktor nuklir tipe Small Modular Reactor," kata Suharso dalam keterangan resminya, Kamis (22/6/2023).
Suharso mengungkapkan, ada beberapa keunggulan dalam pengembangan energi nuklir. Pertama, hemat dan proses instalasi yang fleksibel.
"Teknologi reaktor modular kecil atau SMR, dapat diinstal di tempat-tempat yang dibutuhkan. Sehingga, dapat diintegrasikan dengan aktifitas industri lainnya," jelasnya.
Kedua, energi nuklir merupakan energi yang bersih. Energi nuklir menghasilkan nol emisi CO2. Sementara PLTU batubara menghasilkan 4.000 hingga 5.000 kiloton.
"Sebagaimana diketahui, Indonesia akan melakukan percepatan transisi energi menuju negara maju di tahun 2045. Transisi energi akan dijadikan sebagai salah satu game changer dalam melakukan transformasi energi," ujarnya.
Secara lebih rinci, Suharso menjabarkan, game changer yang digunakan Indonesia dalam transformasi ekonomi diantaranya yang pertama, peningkatan anggaran ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi termasuk swasta dan menuju komersialisasi oleh industri.
Kemudian, industrialisasi hilirisasi komoditas unggulan hingga produk akhir dan industri padat karya terampil, padat teknologi dan inovasi serta berorientasi ekspor.Suharso menambahkan yang ketiga, sumber pertumbuhan ekonomi baru meliputi ekonomi biru, bioekonomi, dan ekonomi kreatif berbasis kekayaan budaya dan intelektual.
Keempat, percepatan transisi energi berkeadilan menuju pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara berkelanjutan didukung jaringan listrik terintegrasi serta transportasi hijau."Kelima, superplatform untuk mempercepat transformasi digital dan produksi talenta digital," pungkasnya.
Sehingga menurutnya sangat penting untuk melakukan pengembangan energi nuklir yang telah terbukti menjadi sumber energi yang dapat diandalkan, memiliki stabilitas pasokan yang tinggi dan rendah emisi gas rumah kaca.
"Melalui kolaborasi dengan partner strategis yang berpengalaman, Indonesia memiliki peluang untuk berkiprah dalam pengembangan dan implementasi reaktor nuklir tipe Small Modular Reactor," kata Suharso dalam keterangan resminya, Kamis (22/6/2023).
Suharso mengungkapkan, ada beberapa keunggulan dalam pengembangan energi nuklir. Pertama, hemat dan proses instalasi yang fleksibel.
"Teknologi reaktor modular kecil atau SMR, dapat diinstal di tempat-tempat yang dibutuhkan. Sehingga, dapat diintegrasikan dengan aktifitas industri lainnya," jelasnya.
Kedua, energi nuklir merupakan energi yang bersih. Energi nuklir menghasilkan nol emisi CO2. Sementara PLTU batubara menghasilkan 4.000 hingga 5.000 kiloton.
"Sebagaimana diketahui, Indonesia akan melakukan percepatan transisi energi menuju negara maju di tahun 2045. Transisi energi akan dijadikan sebagai salah satu game changer dalam melakukan transformasi energi," ujarnya.
Secara lebih rinci, Suharso menjabarkan, game changer yang digunakan Indonesia dalam transformasi ekonomi diantaranya yang pertama, peningkatan anggaran ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi termasuk swasta dan menuju komersialisasi oleh industri.
Kemudian, industrialisasi hilirisasi komoditas unggulan hingga produk akhir dan industri padat karya terampil, padat teknologi dan inovasi serta berorientasi ekspor.Suharso menambahkan yang ketiga, sumber pertumbuhan ekonomi baru meliputi ekonomi biru, bioekonomi, dan ekonomi kreatif berbasis kekayaan budaya dan intelektual.
Keempat, percepatan transisi energi berkeadilan menuju pemanfaatan energi baru dan terbarukan secara berkelanjutan didukung jaringan listrik terintegrasi serta transportasi hijau."Kelima, superplatform untuk mempercepat transformasi digital dan produksi talenta digital," pungkasnya.
(akr)