Belajar dari Gaduh Kasus Rugi Akibat Investasi Perencana Keuangan
loading...
A
A
A
Hal ini sayangnya tidak tercermin dengan baik dalam kasus ini, karena kerugian dibiarkan berlanjut hingga -72%, bahkan mungkin lebih jika dibandingkan dengan saldo awal investasi.
5. Waspada ketika berinvestasi di saham dengan volume kecil
Hal lain yang menjadi pertimbangan berikutnya adalah likuiditas, atau volume transaksi. Ketika berinvestasi, salah satu aspek yang diperhatikan adalah seberapa besar volume transaksi jual-beli saham yang bisa ditransaksikan di dalam kurun waktu tertentu.
Volume transaksi yang kecil dapat mengakibatkan fluktuasi nilai yang sangat besar. Nilai saham dapat meningkat atau menurun sangat drastis dengan angka transaksi yang kecil. Dalam kasus saham LUCK, sayangnya menurun dengan sangat drastis.
Pada tanggal 9 Agustus 2019, hanya dengan volume transaksi sebesar Rp21.817.600, harga saham LUCK menurun hingga -21,9% dari Rp1.895 per-saham menjadi Rp1.480 per saham.
Jika investor lain memutuskan untuk menjual, namun tidak banyak yang ingin membeli, harga akan terus turun sebagaimana hukum ekonomi. Hal inilah yang terjadi pada tanggal 30 Oktober 2019 hingga 15 November 2019 di mana harga saham LUCK turun -65,47% dari harga Rp1.425 per hingga Rp492 per saham. Padahal, dalam kurun waktu tersebut, total volume transaksi yang terjadi hanya sebesar Rp45,551,300 saja.
Dalam kasus Alvin, jelas analisis tersebut, untuk melepas semua kepemilikan saham LUCK dapat berisiko menurunkan nilai saham per yang sangat signifikan.
"Keputusan investasi yang salah sejak awal dapat menciptakan kondisi terpojok untuk investor. Oleh karena itu, kita harus mengenali dengan baik model bisnis, prospek pertumbuhan, kesehatan keuangan, dan harga yang tepat dari saham yang ingin kita beli," demikian disimpulkan analisis tersebut.
5. Waspada ketika berinvestasi di saham dengan volume kecil
Hal lain yang menjadi pertimbangan berikutnya adalah likuiditas, atau volume transaksi. Ketika berinvestasi, salah satu aspek yang diperhatikan adalah seberapa besar volume transaksi jual-beli saham yang bisa ditransaksikan di dalam kurun waktu tertentu.
Volume transaksi yang kecil dapat mengakibatkan fluktuasi nilai yang sangat besar. Nilai saham dapat meningkat atau menurun sangat drastis dengan angka transaksi yang kecil. Dalam kasus saham LUCK, sayangnya menurun dengan sangat drastis.
Pada tanggal 9 Agustus 2019, hanya dengan volume transaksi sebesar Rp21.817.600, harga saham LUCK menurun hingga -21,9% dari Rp1.895 per-saham menjadi Rp1.480 per saham.
Jika investor lain memutuskan untuk menjual, namun tidak banyak yang ingin membeli, harga akan terus turun sebagaimana hukum ekonomi. Hal inilah yang terjadi pada tanggal 30 Oktober 2019 hingga 15 November 2019 di mana harga saham LUCK turun -65,47% dari harga Rp1.425 per hingga Rp492 per saham. Padahal, dalam kurun waktu tersebut, total volume transaksi yang terjadi hanya sebesar Rp45,551,300 saja.
Dalam kasus Alvin, jelas analisis tersebut, untuk melepas semua kepemilikan saham LUCK dapat berisiko menurunkan nilai saham per yang sangat signifikan.
"Keputusan investasi yang salah sejak awal dapat menciptakan kondisi terpojok untuk investor. Oleh karena itu, kita harus mengenali dengan baik model bisnis, prospek pertumbuhan, kesehatan keuangan, dan harga yang tepat dari saham yang ingin kita beli," demikian disimpulkan analisis tersebut.
(fai)