Jokowi Kaget Harga Daging Ayam Tembus Rp50 Ribu, Perindo Minta Bapanas Kendalikan Harga

Rabu, 28 Juni 2023 - 18:51 WIB
loading...
Jokowi Kaget Harga Daging Ayam Tembus Rp50 Ribu, Perindo Minta Bapanas Kendalikan Harga
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat blusukan memantau harga bahan pokok di Pasar Palmerah, Senin (26/6/2023). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) kaget mengetahui harga daging ayam yang mencapai Rp50 ribu per kilogram (kg). Jokowi mengetahui hal tersebut saat blusukan memantau harga bahan pokok di Pasar Palmerah, Senin (26/6/2023).

Merespons hal tersebut, Ketua DPP Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat Partai Perindo, Yerry Tawalujan menyatakan apresiasinya kepada Jokowi yang turun langsung untuk mengecek harga bahan pokok di lapangan.

"Akhirnya didapati bahwa ternyata harga bahan pangan menurut data di atas kertas (data harga menurut Bapanas), berbeda dengan kondisi langsung di lapangan," ujar Yerry, Rabu (28/6/2023).



Yerry Tawalujan putra asli Minahasa, yang merupakan bacaleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Sulawesi Utara itu menjelaskan, menurut data dari laman Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau NFA, harga daging ayam ras per 27 Juni 2023 tercatat Rp38.530 per Kg.

Kemudian Bapanas mengklarifikasi yang menyebutkan harga yang di cek Jokowi itu adalah jenis daging ayam fillet, bukan daging ayam karkas utuh. Untuk mendapatkan harga pasti di lapangan, politisi Partai Perindo partai yang ditetapkan KPU bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 itu meminta Bapanas meniru apa yang dilakukan Jokowi dengan meninjau langsung ke pasar.

"Apalagi menjelang hari-hari raya seperti Idul Adha seperti sekarang, sudah pasti harga bahan pangan akan melambung naik," kata Yerry.

Juru bicara nasional Partai Perindo, partai modern yang dikenal peduli rakyat kecil, gigih memperjuangkan penciptaan lapangan kerja, dan Indonesia sejahtera itu menambahkan, seharusnya Bapanas sebagai lembaga yang diberikan wewenang untuk pengendalian bahan pangan nasional telah memiliki instrumen-instrumen alternatif untuk penetrasi pasar, sehingga sebelum harga bergerak naik, sudah diredam lebih dahulu dengan intervensi pasar.

"Kalau ini tetap terjadi, harga tetap naik saat hari raya. Artinya Bapanas belum bekerja maksimal, belum membuat prestasi," jelas Yerry.



Lebih lanjut Yerry menyebutkan, Bapanas akan terlihat hasil kerjanya jika dapat membuat emak-emak tenang setiap menjelang hari-hari raya karena yakin harga bahan pangan dapat dikendalikan oleh Bapanas.

"Akan menjadi prestasi hebat jika Bapanas dapat mencatat sejarah bahwa harga bahan pangan turun menjelang hari-hari raya karena ada intervensi pasar oleh Bapanas. Rakyat menunggu hal itu terjadi," pungkasnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2799 seconds (0.1#10.140)