Ngotot Rampas Dana Rusia yang Dibekukan, UE Siapkan Opsi Baru

Sabtu, 01 Juli 2023 - 08:20 WIB
loading...
Ngotot Rampas Dana Rusia...
Uni Eropa terus mengupayakan untuk merampas aset bank sentral Rusia yang dibekukan dengan dalih untuk digunakan dalam rekonstruksi Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Para pemimpin Uni Eropa (UE) telah mendiskusikan rencana untuk mengenakan pajak keuntungan tak terduga atas laba yang dihasilkan oleh lebih dari €200 miliar atau USD217 miliar (sekitar Rp3.255 triliun) aset bank sentral Rusia yang dibekukan. Eropa berdalih akan menggunakan dana tersebut untuk membantu rekonstruksi Ukraina.

Mengutip Bloomberg, RT.com menyebutkan bahwa orang-orang yang mengetahui persoalan tersebut mengatakan bahwa selama pertemuan puncak di Brussel, para pemimpin Eropa memutuskan untuk mengeksplorasi opsi tersebut. Namun, masih ada berbagai masalah yang belum terselesaikan tentang bagaimana menggunakan dana yang disetujui.



Diketahui, Uni Eropa dan sekutunya telah membekukan ratusan miliar euro kepemilikan bank sentral Rusia sebagai bagian dari kebijakan sanksi, yang diharapkan menghasilkan bunga sekitar €3 miliar. Lebih dari setengah dari aset tersebut dilaporkan dalam bentuk tunai dan deposito, sementara sejumlah besar sisanya ada dalam bentuk sekuritas.

Opsi pajak keuntungan tak terduga itu dinilai sebagai yang paling tidak bermasalah di antara ide-ide lain yang dieksplorasi. Namun, tetap ada risiko hukum yang pada akhirnya dapat dipermasalahkan di pengadilan. "Beberapa berpendapat bahwa bunga dan keuntungan yang dihasilkan dari dana tersebut berasal dari aset yang terkena sanksi yang pada akhirnya menjadi milik Rusia," kata outlet itu, dikutip Sabtu (1/7/2023).

Moskow telah berulang kali menggambarkan penyitaan asetnya oleh pemerintah Barat sebagai pencurian dan ilegal menurut hukum internasional. Saat berpidato di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg awal bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan langkah Eropa itu sebagai sikap "abad pertengahan."



Di bagian lain, anggota parlemen telah memperingatkan bahwa prospek mengenakan pajak dan merebut keuntungan tak terduga bisa sangat rumit dari sudut pandang hukum. Beberapa pemimpin di KTT juga menyuarakan keprihatinan seperti itu. Bank Sentral Eropa sebelumnya memperingatkan bahwa menggunakan hasil dari aset sitaan dapat membuat pemegang cadangan resmi berpaling dari euro.

Opsi yang sebelumnya dipertimbangkan untuk mendirikan entitas untuk menginvestasikan dana dan menggunakan hasilnya untuk rekonstruksi Ukraina juga dinilai terlalu rumit dan meragukan secara hukum. Para pejabat telah menyimpulkan bahwa penyitaan aset secara langsung juga tidak mungkin dilakukan.

Mengomentari kemungkinan penyitaan dana Rusia yang dibekukan, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada hari Jumat (30/6) bahwa semuanya sangat rumit. "Dan sekarang tidak ada yang tahu apa yang mungkin dan bagaimana caranya," kata dia. Menurut Bloomberg, UE dan AS telah membicarakan rencana tersebut dan pemerintahan Biden telah diberi tahu tentang kemajuannya. Diskusi dilaporkan akan berlanjut dalam beberapa hari dan minggu mendatang.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
ICP Maret 2025 Melorot,...
ICP Maret 2025 Melorot, Harga BBM Subsidi Berpeluang Turun?
Hampir 600.000 Produk...
Hampir 600.000 Produk Ilegal Diamankan, Nilainya Rp15 Miliar
BI Lapor Utang Luar...
BI Lapor Utang Luar Negeri Turun Jadi USD427,2 Miliar per Februari 2025
Tarif AS Menggila Capai...
Tarif AS Menggila Capai 245 Persen, China Merapat ke Uni Eropa
Harga Emas Sedikit Lagi...
Harga Emas Sedikit Lagi Rp2 Juta per Gram, Hari Ini Naik Rp32.000
Mengulik Besaran Utang...
Mengulik Besaran Utang Suriah ke Bank Dunia yang Ingin Dilunasi Arab Saudi
Begini Nasib Jalan Trans...
Begini Nasib Jalan Trans Papua, 4 Wilayah Pemekaran Jadi Fokus Pembangunan
IHSG Terus Menanjak...
IHSG Terus Menanjak Naik, Pagi Ini Dibuka Sentuh 6.452
Rekomendasi
Kolaborasi dengan 3...
Kolaborasi dengan 3 Ahli, NOD Hadirkan Inovasi Kopi, Dessert, dan Fashion
Dukung Program MBG,...
Dukung Program MBG, PT BAI Salurkan Makanan Bergizi untuk Ratusan Siswa di Bintan
Apple Siapkan Perangkat...
Apple Siapkan Perangkat Andalan untuk Gantikan iPhone
Berita Terkini
Hingga Akhir Maret 2025,...
Hingga Akhir Maret 2025, MUF Catatkan Pembiayaan Baru Rp5,7 Triliun
5 jam yang lalu
PLN Icon Plus Perkuat...
PLN Icon Plus Perkuat Sinergi Wujudkan Tema Besar Tahun 2025
6 jam yang lalu
Asabri Jalankan Program...
Asabri Jalankan Program Satria Tingkatkan Kesejahteraan Pensiunan
6 jam yang lalu
Telkom Indonesia Hadirkan...
Telkom Indonesia Hadirkan Data Center di Batam, Kapasitas Capai 54 MW
6 jam yang lalu
Industri Bahan Bangunan...
Industri Bahan Bangunan Menuju Konstruksi Hijau
7 jam yang lalu
Bursa Kripto OKX Masuk...
Bursa Kripto OKX Masuk Pasar Amerika Serikat
7 jam yang lalu
Infografis
Sistem Perang Elektronik...
Sistem Perang Elektronik Rusia Bikin Senjata NATO Jadi Rongsokan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved