Sudah Finalisasi, Raksasa Migas Italia Siap Lanjutkan Proyek IDD
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan raksasa migas asal Italia, ENI, bakal menggantikan posisi Chevron dalam proyek gas laut dalam Indonesia Deepwater Development (IDD). Saat ini ENI sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjian penggarapan proyek tersebut.
"Sudah firm Chevron diganti dengan ENI dan sekarang sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjiannya," ungkap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.Proses perjanjian menurutnya diharapkan rampung bulan Juli ini. ENI selanjutnya akan meneruskan proyek gas bumi laut dalam yang terletak di Kalimantan Timur itu. "Kita harapkan Juli akan tuntas jugalah untuk IDD, Juli Ini," tegasnya.
Seperti diketahui, sejak Chevron menyatakan akan angkat kaki dari proyek IDD, Kalimantan Timur pada tahun 2019 lalu, kelanjutan proyek tersebut tidak memiliki kejelasan. Pemerintah terus mencari pengganti untuk meneruskan pengemabngan lapangan gas itu.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa posisi ENI memang cukup strategis dalam pengembangan proyek IDD karena sudah memiliki keunggulan tersendiri untuk melanjutkan proyek tersebut. "Tinggal tunggu pengumuman resmi," ungkap Arifin.
"Sudah firm Chevron diganti dengan ENI dan sekarang sudah dalam tahap finalisasi untuk perjanjiannya," ungkap Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.Proses perjanjian menurutnya diharapkan rampung bulan Juli ini. ENI selanjutnya akan meneruskan proyek gas bumi laut dalam yang terletak di Kalimantan Timur itu. "Kita harapkan Juli akan tuntas jugalah untuk IDD, Juli Ini," tegasnya.
Seperti diketahui, sejak Chevron menyatakan akan angkat kaki dari proyek IDD, Kalimantan Timur pada tahun 2019 lalu, kelanjutan proyek tersebut tidak memiliki kejelasan. Pemerintah terus mencari pengganti untuk meneruskan pengemabngan lapangan gas itu.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan bahwa posisi ENI memang cukup strategis dalam pengembangan proyek IDD karena sudah memiliki keunggulan tersendiri untuk melanjutkan proyek tersebut. "Tinggal tunggu pengumuman resmi," ungkap Arifin.
(fjo)