Tembus 10,3 Juta, Jumlah Investor Pasar Modal RI Salah Satu yang Terbesar di ASEAN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia ( BEI ) menyampaikan bahwa jumlah investor pasar modal Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di ASEAN. BEI mencatat bahwa sepanjang 2022 investor di pasar modal Indonesia naik menjadi 10,3 juta.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan, meski secara jumlah emiten masih di bawah Malaysia, terkait trading harian indeks harga saham gabungan (IHSG) justru Indonesia juga masih besar di ASEAN.
"Jadi dibanding bursa yang lain kita cukup besar. Tahun lalu IHSG kita positif, termasuk yang sedikit di dunia termasuk ASEAN, karena yang lainnya negatif. Nah ini mungkin suatu gambaran bahwa kita punya potensi untuk bersaing," ungkap Iman usai menghadiri Grand Launching CGS-CIMB ASEAN Investment Challenge 2023, Selasa (4/7/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi & Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan bahwa dengan tren jumlah investor yang meningkat, menandakan bahwa kondisi sektor jasa keuangan masih stabil.
"Artinya negara di luar menghadapi gejolak yang berbeda dengan indonesia, sementara di kita insya Allah kondisinya sangat baik. Kalau terjadi guncangan di sektor jasa keuangan masih sangat baik," kata Kiki.
Berdasarkan data, lebih dari 57% investor di bursa telah didominasi oleh anak-anak muda. Sedangkan berdasarkan data jumlah investor di ASEAN, jumlah investor di Indonesia masih perlu ditingkatkan jika dibandingkan dengan negara di ASEAN lainnya.
Menurut Kiki (sapaan Friderica), jumlah investor yang didominasi generasi muda ini harus terus dibimbing dengan menggalakkan edukasi, karena secara umur mereka cukup menggeser angka jumlah investor dengan umur dewasa.
"Kalau dihubungkan sama event kita hari ini tentunya sangat kontekstual karena mereka belajar investasi di ekonomi indonesia yang akan terus bertumbuh," ujar Kiki.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengatakan, meski secara jumlah emiten masih di bawah Malaysia, terkait trading harian indeks harga saham gabungan (IHSG) justru Indonesia juga masih besar di ASEAN.
"Jadi dibanding bursa yang lain kita cukup besar. Tahun lalu IHSG kita positif, termasuk yang sedikit di dunia termasuk ASEAN, karena yang lainnya negatif. Nah ini mungkin suatu gambaran bahwa kita punya potensi untuk bersaing," ungkap Iman usai menghadiri Grand Launching CGS-CIMB ASEAN Investment Challenge 2023, Selasa (4/7/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi & Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Friderica Widyasari Dewi mengungkapkan bahwa dengan tren jumlah investor yang meningkat, menandakan bahwa kondisi sektor jasa keuangan masih stabil.
"Artinya negara di luar menghadapi gejolak yang berbeda dengan indonesia, sementara di kita insya Allah kondisinya sangat baik. Kalau terjadi guncangan di sektor jasa keuangan masih sangat baik," kata Kiki.
Berdasarkan data, lebih dari 57% investor di bursa telah didominasi oleh anak-anak muda. Sedangkan berdasarkan data jumlah investor di ASEAN, jumlah investor di Indonesia masih perlu ditingkatkan jika dibandingkan dengan negara di ASEAN lainnya.
Menurut Kiki (sapaan Friderica), jumlah investor yang didominasi generasi muda ini harus terus dibimbing dengan menggalakkan edukasi, karena secara umur mereka cukup menggeser angka jumlah investor dengan umur dewasa.
"Kalau dihubungkan sama event kita hari ini tentunya sangat kontekstual karena mereka belajar investasi di ekonomi indonesia yang akan terus bertumbuh," ujar Kiki.
(uka)