Inflasi Kalimantan 3,85%, Turun Lebih Cepat dari Perkiraan BI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan realisasi inflasi Kalimantan terus menurun dan masuk ke dalam sasaran inflasi nasional pada Juni 2023. Pada Juni 2023 Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan kota di Kalimantan mengalami inflasi 3,85% secara tahunan (year on year/yoy) turun lebih cepat dari perkiraan September tahun ini.
"BI memperkirakan inflasi 4% itu baru September. Ternyata turun jauh lebih cepat dari itu," ungkap Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan secara virtual, Senin (10/7/2023).
Doni menyebut angka tersebut telah masuk dalam sasaran inflasi dan menurun dibandingkan bulan sebelumnya 4,11%. Namun, inflasi tersebut masih lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang berada di posisi 3,52%.
Pihaknya mengapresisasi peran pemerintah daerah dalam penurunan inflasi di Kalimantan. Di samping harga komoditas turun pasokan juga terjaga. "Di Budapest, Hungaria inflasinya 25% dan tidak terselesaikan di sana," kata Doni.
Doni membandingkan dnegan Indonesia yang inflasinya menyentuh 11,57% di awal tahun, sekarang sudah menyentuh 3,52%. "Pak Presiden telah meminta para gubernur konsen di sini. Itulah keberhasilan kita," ucap Doni.
Dia mencontohkan di Amerika Serikat (AS), inflasi hanya bisa diselesaikan dengan menaikkan suku bunga. Namun, Indonesia memiliki peran gubernur sehingga tidak hanya bergantung pada kebijakan suku bunga. "Indonesia memiliki policy supply yang didukung oleh gubernur di seluruh Indonesia," jelasnya.
"BI memperkirakan inflasi 4% itu baru September. Ternyata turun jauh lebih cepat dari itu," ungkap Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono dalam acara Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Kalimantan secara virtual, Senin (10/7/2023).
Doni menyebut angka tersebut telah masuk dalam sasaran inflasi dan menurun dibandingkan bulan sebelumnya 4,11%. Namun, inflasi tersebut masih lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional yang berada di posisi 3,52%.
Pihaknya mengapresisasi peran pemerintah daerah dalam penurunan inflasi di Kalimantan. Di samping harga komoditas turun pasokan juga terjaga. "Di Budapest, Hungaria inflasinya 25% dan tidak terselesaikan di sana," kata Doni.
Doni membandingkan dnegan Indonesia yang inflasinya menyentuh 11,57% di awal tahun, sekarang sudah menyentuh 3,52%. "Pak Presiden telah meminta para gubernur konsen di sini. Itulah keberhasilan kita," ucap Doni.
Dia mencontohkan di Amerika Serikat (AS), inflasi hanya bisa diselesaikan dengan menaikkan suku bunga. Namun, Indonesia memiliki peran gubernur sehingga tidak hanya bergantung pada kebijakan suku bunga. "Indonesia memiliki policy supply yang didukung oleh gubernur di seluruh Indonesia," jelasnya.
(nng)