Daftar Barang yang Harganya Naik Gila-gilaan sejak Awal Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada semester I 2023 (year to date/ytd) mencapai 1,24%. Adapun beras, rokok hingga bawang putih menjadi penyumbang utama.
"Inflasi di 48 kota indeks harga konsumen lebih tinggi dari inflasi nasional. Sebanyak 78 kota mengalami inflasi, dan 12 kota mengalami deflasi," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini saat konferensi pers, Senin (3/7/2023).
Dia mengatakan untuk inflasi tersebut penyumbang terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Beras memberikan andil inflasi 0,02%, rokok kretek dan filter 0,14%, daging ayam ras 0,09%, bawang putih 0,07%, emas dan perhiasan 0,05% dan kontrak rumah 0,05%.
Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,36% dengan komoditas penyumbang inflasi adalah tarif angkutan udara dengan andil 1,11%, tomat 0,25%, beras 0,04%, rokok putih 0,03%, rokok kretek filter 0,03%, air kemasan 0,03%, cabai merah 0,01%, dan daging ayam ras 0,01%.
Sementara, deflasi bulanan terdalam terjadi di Sumenep sebesar -0,42%. Selanjutnya, Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Ambon sebesar 6,10% dengan IHK sebesar 118,67 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,01% dengan IHK sebesar 114,79.
"Inflasi di 48 kota indeks harga konsumen lebih tinggi dari inflasi nasional. Sebanyak 78 kota mengalami inflasi, dan 12 kota mengalami deflasi," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini saat konferensi pers, Senin (3/7/2023).
Dia mengatakan untuk inflasi tersebut penyumbang terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Beras memberikan andil inflasi 0,02%, rokok kretek dan filter 0,14%, daging ayam ras 0,09%, bawang putih 0,07%, emas dan perhiasan 0,05% dan kontrak rumah 0,05%.
Adapun inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,36% dengan komoditas penyumbang inflasi adalah tarif angkutan udara dengan andil 1,11%, tomat 0,25%, beras 0,04%, rokok putih 0,03%, rokok kretek filter 0,03%, air kemasan 0,03%, cabai merah 0,01%, dan daging ayam ras 0,01%.
Sementara, deflasi bulanan terdalam terjadi di Sumenep sebesar -0,42%. Selanjutnya, Inflasi tahunan tertinggi terjadi di Ambon sebesar 6,10% dengan IHK sebesar 118,67 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 1,01% dengan IHK sebesar 114,79.
(nng)