Bukti Nyata, China Untung Besar di Balik Perang Rusia Ukraina

Rabu, 12 Juli 2023 - 11:36 WIB
loading...
Bukti Nyata, China Untung...
Mobil China membanjiri Rusia dalam lima bulan pertama tahun ini. FOTO/SCMP
A A A
JAKARTA - Mobil China membanjiri Rusia dalam lima bulan pertama tahun ini. China mengisi kekosongan yang ditinggalkan produsen mobil global yang hengkang akibat invasi Rusia ke Ukraina.

Berdasarkan laporan Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) mengutip Otoritas Bea Cukai China, Rusia menjadi tujuan utama ekspor dengan volume mencapai 287.000 unit, diikuti oleh Meksiko dengan 159.000 unit dan Belgia dengan 120.000 unit.

Di antara total ekspor selama periode tersebut produsen mobil listrik China (NEV) merealisasikan ekspor sebanyak 673.000 unit, naik 1,2 kali lipat. Belgia, Inggris, dan Thailand adalah tiga negara tujuan utama.



CAAM juga merilis data kinerja otomotif bulan Juni. Ekspor mobil pada bulan Juni mencapai 382.000 unit, naik 53,2 persen secara tahunan. Pada paruh pertama tahun ini, ekspor mobil mencapai 2,14 juta unit melonjak 75,7 persen dari tahun lalu.

Pejabat Asosiasi Produsen Mobil China Xu Haidong mengatakan kendaraan buatan China semakin kompetitif di pasar global dengan kontrol kualitas yang ketat, rantai industri canggih dan layanan pemeliharaan.

"Mundurnya produsen mobil barat dari pasar Rusia telah meninggalkan ceruk yang harus diisi pemain China. Ditambah dengan peningkatan daya saing mobil-mobil China, Rusia telah menyaksikan lebih banyak mobil China yang dikirim ke sana," ungkap Sekretaris Jenderal Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) Cui Dongshu dikutip, Global Times, Rabu (12/7/2023).

Kantor Berita Xinhua melaporkan penjualan mobil China di Rusia diperkirakan akan mencapai 380.000 hingga 400.000 pada akhir tahun 2023. Berdasarkan data Otkritie Auto, produsen mobil China memiliki hampir 1.500 dealer di Rusia, mencakup 46% dari total dealer di Rusia. Merek-merek mobil China yang paling populer di Rusia adalah Tiggo, Haval, dan Geely dari Chery.

"Ekspor mobil China telah mempertahankan momentum yang kuat sejak awal tahun dibandingkan dengan pemulihan pasar mobil domestik yang masih stabil," kata Cui.

Data CPCA menunjukkan bahwa penjualan kendaraan penumpang meningkat di China dari bulan ke bulan dari Februari hingga Juni. Hal ini sesuatu yang belum pernah terjadi dalam dua dekade terakhir. Penjualan mobil ritel mencapai 1,9 juta unit di bulan Juni, naik 8,7% dari bulan Mei. Namun, penjualan turun 2,6% bulan lalu secara tahunan karena tingginya basis perbandingan pada Juni tahun lalu.



Dia memperkirakan ekspor kendaraan China akan tumbuh pesat bulan ini karena nilai tukar mata uang China, Yuan di pasar valuta asing menguntungkan untuk ekspor. China telah menjadi eksportir mobil terbesar pada kuartal pertama tahun ini melampaui Jepang. Tiongkok akan mengambil lebih banyak langkah untuk mendorong ekspor kendaraan.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) China mengatakan, pada bulan Mei, menyoroti langkah-langkah yang mencakup penguatan kualitas kendaraan dan mendorong para produsen mobil untuk bekerja sama dengan lembaga-lembaga keuangan dalam dan luar negeri dalam menawarkan produk keuangan.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)