Efek Jack Ma Kritik Pemerintah, 2 Raksasa Teknologi China Kehilangan Rp12.799 Triliun
loading...
A
A
A
BEIJING - Perusahaan raksasa teknologi China , Ant Group dan Alibaba kehilangan miliaran dolar selama tiga tahun terakhir di tengah kebijakan keras Beijing seiring kritik co-founder Jack Ma terhadap pemerintah. Ant Group dan Alibaba secara kolektif telah kehilangan lebih dari USD850 miliar atau setara Rp12.799 triliun (Kurs Rp15.058/USD) selama tiga tahun terakhir.
Hal itu menurut hitungan yang dirilis Bloomberg, berdasarkan data pasar. Kerugian itu setelah kedua perusahaan berada di bawah pengawasan atas dugaan pelanggaran undang-undang anti-monopoli.
Kebijakan tegas diterapkan pemerintah tidak lama berselang setelah pidato Jack Ma pada Oktober 2020, ketika dia mengkritik sistem peraturan keuangan China karena menghambat inovasi. Ma juga mengklaim bahwa bank-bank China beroperasi dengan mentalitas "pegadaian".
Menurut laporan tersebut, raksasa fintech Ant Group yang mengoperasikan aplikasi pembayaran populer Alipay telah kehilangan 75% dari nilainya, yang sekarang mencapai sekitar USD78,5 miliar. Angka valuasinya turun jauh dari sebesar USD315 miliar pada tahun 2020.
Pada saat itu, Ant Group juga kehilangan apa yang akan menjadi IPO terbesar dalam sejarah, namun dibatalkan oleh Beijing di tengah penyelidikan. Raksasa e-commerce Alibaba, yang juga didirikan bersama oleh Jack Ma ikut mengalami penurunan nilai pasar sebesar 45% atau USD620 miliar sejak 2020.
Secara kolektif, valuasi perusahaan anjlok lebih dari USD856 miliar. Ini juga memengaruhi kekayaan bersih Jack Ma sendiri yang turun dari sekitar USD61 miliar pada Oktober 2020 menjadi USD34,1 miliar pada Senin (10/7) menurut Indeks Miliarder Bloomberg.
Selama penyelidikan peraturan, Alibaba juga terkena rekor denda USD2,8 miliar untuk pelanggaran antimonopoli dan dipaksa mengatur ulang model bisnisnya. Awal tahun ini, perusahaan berencana membagi bisnisnya menjadi enam unit terpisah.
Ant Group juga ditampar dengan denda hampir USD1 miliar dari bank sentral China pada awal bulan ini. Regulator China telah menekan Ant Group untuk menjauhkan diri dari Alibaba dan Jack Ma, serta beroperasi lebih seperti organisasi keuangan tradisional yang diatur oleh bank sentral.
Pada awal tahun ini, Jack Ma mengumumkan bahwa dia menyerahkan hak kendali perusahaan. Pada bulan Januari, Ant berjanji untuk menjalani "penyesuaian struktur kepemilikan saham tingkat atas," di mana Ma hanya memiliki sekitar 6,2%.
Analis melihat denda bank sentral untuk Ant sebagai sinyal akhir dari kebijakan keras pemerintah terhadap bisnis.
"Perusahaan-perusahaan telah melakukan mea culpa mereka dan hukumannya sudah berakhir – setidaknya untuk serangkaian masalah ini," ungkap Kendra Schaefer, mitra di konsultan Trivium China yang berbasis di Beijing.
Hal itu menurut hitungan yang dirilis Bloomberg, berdasarkan data pasar. Kerugian itu setelah kedua perusahaan berada di bawah pengawasan atas dugaan pelanggaran undang-undang anti-monopoli.
Kebijakan tegas diterapkan pemerintah tidak lama berselang setelah pidato Jack Ma pada Oktober 2020, ketika dia mengkritik sistem peraturan keuangan China karena menghambat inovasi. Ma juga mengklaim bahwa bank-bank China beroperasi dengan mentalitas "pegadaian".
Menurut laporan tersebut, raksasa fintech Ant Group yang mengoperasikan aplikasi pembayaran populer Alipay telah kehilangan 75% dari nilainya, yang sekarang mencapai sekitar USD78,5 miliar. Angka valuasinya turun jauh dari sebesar USD315 miliar pada tahun 2020.
Pada saat itu, Ant Group juga kehilangan apa yang akan menjadi IPO terbesar dalam sejarah, namun dibatalkan oleh Beijing di tengah penyelidikan. Raksasa e-commerce Alibaba, yang juga didirikan bersama oleh Jack Ma ikut mengalami penurunan nilai pasar sebesar 45% atau USD620 miliar sejak 2020.
Secara kolektif, valuasi perusahaan anjlok lebih dari USD856 miliar. Ini juga memengaruhi kekayaan bersih Jack Ma sendiri yang turun dari sekitar USD61 miliar pada Oktober 2020 menjadi USD34,1 miliar pada Senin (10/7) menurut Indeks Miliarder Bloomberg.
Selama penyelidikan peraturan, Alibaba juga terkena rekor denda USD2,8 miliar untuk pelanggaran antimonopoli dan dipaksa mengatur ulang model bisnisnya. Awal tahun ini, perusahaan berencana membagi bisnisnya menjadi enam unit terpisah.
Ant Group juga ditampar dengan denda hampir USD1 miliar dari bank sentral China pada awal bulan ini. Regulator China telah menekan Ant Group untuk menjauhkan diri dari Alibaba dan Jack Ma, serta beroperasi lebih seperti organisasi keuangan tradisional yang diatur oleh bank sentral.
Pada awal tahun ini, Jack Ma mengumumkan bahwa dia menyerahkan hak kendali perusahaan. Pada bulan Januari, Ant berjanji untuk menjalani "penyesuaian struktur kepemilikan saham tingkat atas," di mana Ma hanya memiliki sekitar 6,2%.
Analis melihat denda bank sentral untuk Ant sebagai sinyal akhir dari kebijakan keras pemerintah terhadap bisnis.
"Perusahaan-perusahaan telah melakukan mea culpa mereka dan hukumannya sudah berakhir – setidaknya untuk serangkaian masalah ini," ungkap Kendra Schaefer, mitra di konsultan Trivium China yang berbasis di Beijing.
(akr)