Tips Cegah WNI Berobat ke LN, Digital Marketing Perlu Diperkuat

Selasa, 11 Juli 2023 - 00:06 WIB
loading...
Tips Cegah WNI Berobat ke LN, Digital Marketing Perlu Diperkuat
Ilustrasi. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kualitas layanan yang belum optimal menjadi alasan warga Indonesia memilih rumah sakit luar negeri untuk berobat. Akibatnya, negara kehilangan potensi pendapatan yang diperkirakan mencapai ratusan triliun.

Faktor utama yang membuat masyarakat melirik rlebih memilih berobat ke luar negeri, di antaranya branding dan marketing. Pemerintah bukan tanpa upaya untuk bisa mengajak masyarakat Indonesia berobat di negeri sendiri. Indonesia setidaknya telah memiliki 33 Rumah Sakit yang berada di bawah Kemenkes.

Badan Layanan Umum (BLU) juga memperkuat jejaring layanan rumah sakit di Indonesia, guna tercipta rumah sakit terbaik di bidangnya sebagai upaya meningkatkan kemampuan Rumah Sakit Vertikal. Kemenkes telah menggandeng RS Premier Bintaro (RSPB), PT. Mandiri Inhealth, dan beberapa Rumah sakit besar untuk turut berbagi pengalaman dan pengetahuan pada Workshop Branding dan Marketing Layanan Unggulan Rumah Sakit Vertikal, yang diselenggarakan selama 3 hari di Bali dari tanggal 22–24 Juni 2023.



Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan rumah sakit vertikal harus menjalankan perannya dengan memenuhi tiga fungsi. Pertama diharapkan bisa menjadi pengampu dan contoh dalam memberikan pelayanan pada pasien dari sebelum hingga sesudah menjalani perawatan, dengan harapan pelayanan setara level rumah sakit di Asia. Kedua rumah sakit vertikal didorong untuk mewujudkan program nasional.

"Rumah sakit vertikal tidak boleh hanya memperbaiki dirinya tetapi juga harus mengampu rumah sakit lain, baik dari sumber daya manusia kesehatan maupun fasilitas yang disediakan," ujar Menkes Budi.

Fungsi ketiga adalah menjadi tongkat riset terbaik di Indonesia yang diharapkan dapat menghasilkan sebuah metode pelayanan terbaru agar semua aspek layanan kesehatan di Indonesia menjadi semakin baik. Untuk mencapai tujuan ini fungsi branding dan juga marketing di bidang kesehatan juga dirasa memiliki peran yang sangat penting.



Sementara, CEO RSPB, dr. Martha M.L. Siahaan beranggapan marketing dan branding merupakan investasi jangka panjang secara teratur dan kreatif. Berikut tips mencegah WNI berobat ke luar negeri.

1. Ciptakan image positif

Seperti yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan, yaitu menciptakan image positif secara kreatif dari slogan, logo, bahkan nada suara agar produk atau jasa dari perusahaan dapat melekat di pikiran konsumen. Tidak dapat dipungkiri, promosi Rumah Sakit di Indonesia tertinggal dibandingkan negara lain.

Rumah Sakit di negara lain punya informasi layanan kesehatannya yang dapat ditemukan dengan mudah di dunia maya dan dibaca oleh masyarakat Indonesia. Hal inilah mengapa rumah sakit di Indonesia tak dilirik di negeri sendiri.

Digital Marketing layanan kesehatan di Indonesia nyaris tidak terdengar atau tertutup oleh Digital Marketing luar negeri. Kini pemerintah sedang menghimbau masyarakat untuk tidak berobat ke luar negri dan RSPB menjadi salah satu Rumah sakit yang mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari kementrian kesehatan sebagai rumah sakit penyelenggara Medical Tourism sehingga peran digital marketing menjadi sangat penting.

2. Brand awareness

Pada saat pandemi Covid-19 datang, banyak hal yang terjadi seperti tenaga kesehatan menjadi korban, volume pasien menurun drastis, kegiatan marketing terhenti karena banyaknya perusahaan lock down. RSPB melakukan berbagai terobosan seperti maintain brand awareness, good revenue dan customer relation dengan cara bermetamorfosa pada media sosial.

3. Topik terkini dan selalu hadirkan program baru

Digital Marketing juga perlu dimaksimalkan, salah satunya dengan membuat konten di media sosial yang menampilkan topik terkini. Dari sekian lama perjalanan tersebut, RSPB melakukan berbagai inovasi dengan membuat berbagai program-program baru, agar video edukasi tidak terlihat membosankan dan masyarakat tertarik untuk menyimak dengan mendapatkan informasi dan juga terhibur.

Sejak berdiri pada 1998 hingga kini, RSPB telah mengembangkan dan memiliki 6 layanan unggulan atau Center of Excellence yaitu Orthopedi, Spine Center, Sport Clinic, Vascular Center, Skin & Laser Clinic serta Stroke Center.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3408 seconds (0.1#10.140)