Erick Thohir Sebut Dunia Optimis dengan Prospek Ekonomi Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa dunia internasional menaruh kepercayaan terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu pula yang menurutnya menjadi pendorong derasnya arus investasi asing masuk ke Tanah Air.
Erick mengatakan, kepercayaan itu muncul berkat suksesnya berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam memulihkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi pascapandemi Covid-19. Ekonomi nasional pun tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global.
"Kebijakan pemerintah itu berjalan dengan baik. Itu didukung oleh investasi yang masuk ke Indonesia baik dari pemerintah sendiri, BUMN, atau kerja sama dari private sector atau swasta, maupun dari internasional yang percaya memang ini blueprint (ekonomi) kita itu bagus," ujar Erick, Minggu (17/7/2023).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekonomi nasional pada kuartal I/2023 tumbuh sebesar 5,03% (yoy). Capaian itu melampaui catatan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,01%. Pertumbuhan ekonomi pun diyakini tetap kuat pada tahun ini di kisaran 4,5-5,3%.
Pertumbuhan ekonomi antara lain didorong oleh perbaikan permintaan domestik dan positifnya kinerja ekspor. Erick menambahkan, investasi asing, BUMN, dan swasta juga menjadi stimulus positif bagi geliat pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia menambahkan, Indonesia juga mampu menekan angka inflasi, di saat banyak negara di Eropa mencatatkan inflasi yang tinggi. Secara agregat, kata dia, inflasi menurun hingga 3%. "Kalau kita lihat, tingkat inflasi di banyak negara di Eropa, Amerika, dan negara lain itu masih tinggi, kita yang sudah berhasil menekan di kurang-lebih 3%, dengan pertumbuhan ekonomi di 5% lebih," paparnya.
Positifnya prospek ekonomi nasional menurutnya juga terlihat dari proyeksi yang menyebutkan pada 2045 Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat atau kelima di dunia.
"Tahun 2045 bisa masuk 5-4 besar, ini kan pertumbuhan ekonomi luar biasa. Apalagi kemarin, sudah lihat kita punya GDP kembali di USD4.600. Tapi kan kuncinya kembali bagaimana kita mendorong pertumbuhan itu bisa benar-benar di angka yang diidam-idamkan bangsa indonesia, sampai USD10.000," tandasnya.
Erick mengatakan, kepercayaan itu muncul berkat suksesnya berbagai kebijakan yang diambil pemerintah dalam memulihkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi pascapandemi Covid-19. Ekonomi nasional pun tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi global.
"Kebijakan pemerintah itu berjalan dengan baik. Itu didukung oleh investasi yang masuk ke Indonesia baik dari pemerintah sendiri, BUMN, atau kerja sama dari private sector atau swasta, maupun dari internasional yang percaya memang ini blueprint (ekonomi) kita itu bagus," ujar Erick, Minggu (17/7/2023).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, ekonomi nasional pada kuartal I/2023 tumbuh sebesar 5,03% (yoy). Capaian itu melampaui catatan pertumbuhan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 5,01%. Pertumbuhan ekonomi pun diyakini tetap kuat pada tahun ini di kisaran 4,5-5,3%.
Pertumbuhan ekonomi antara lain didorong oleh perbaikan permintaan domestik dan positifnya kinerja ekspor. Erick menambahkan, investasi asing, BUMN, dan swasta juga menjadi stimulus positif bagi geliat pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia menambahkan, Indonesia juga mampu menekan angka inflasi, di saat banyak negara di Eropa mencatatkan inflasi yang tinggi. Secara agregat, kata dia, inflasi menurun hingga 3%. "Kalau kita lihat, tingkat inflasi di banyak negara di Eropa, Amerika, dan negara lain itu masih tinggi, kita yang sudah berhasil menekan di kurang-lebih 3%, dengan pertumbuhan ekonomi di 5% lebih," paparnya.
Positifnya prospek ekonomi nasional menurutnya juga terlihat dari proyeksi yang menyebutkan pada 2045 Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat atau kelima di dunia.
"Tahun 2045 bisa masuk 5-4 besar, ini kan pertumbuhan ekonomi luar biasa. Apalagi kemarin, sudah lihat kita punya GDP kembali di USD4.600. Tapi kan kuncinya kembali bagaimana kita mendorong pertumbuhan itu bisa benar-benar di angka yang diidam-idamkan bangsa indonesia, sampai USD10.000," tandasnya.
(fjo)