Permintaan Global Sejumlah Mineral Penting Melonjak Tinggi

Minggu, 16 Juli 2023 - 13:59 WIB
loading...
Permintaan Global Sejumlah Mineral Penting Melonjak Tinggi
Permintaan global atas sejumlah mineral penting atau kritis naik pesat 5 tahun belakangan ini. Foto/Ilustrasi/Reuters
A A A
JAKARTA - Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan, permintaan dunia untuk sejumlah mineral penting atau kritis melonjak tinggi didorong oleh industri energi yang terus berkembang. Besaran pasar mineral penting untuk transisi energi mencapai USD320 miliar (sekitar Rp4.800 triliun, kurs Rp15.000 per USD) pada tahun 2022, naik dua kali lipat selama lima tahun terakhir.

Berdasarkan "Tinjauan Pasar Mineral Kritis" periode 2017 dan 2022, permintaan keseluruhan untuk lithium naik tiga kali lipat, permintaan kobalt melonjak 70%, dan permintaan nikel meningkat 40%.



Laporan tersebut menyatakan, sejumlah mineral penting mengalami kenaikan harga secara luas pada tahun 2021 dan awal 2022, disertai dengan volatilitas yang kuat, terutama untuk lithium dan nikel. Sebagian besar harga mulai turun pada paruh kedua tahun 2022 dan memasuki tahun 2023, tetapi tetap jauh di atas rata-rata historis.

Rekor penerapan teknologi seperti baterai dan sel surya adalah kekuatan pendorong dari pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya di pasar mineral penting ini. Studi tersebut menunjukkan bahwa investasi dalam pengembangan mineral penting melonjak sebesar 30% pada tahun 2022, menyusul peningkatan sebesar 20% pada tahun 2021.



Pengeluaran untuk eksplorasi lithium, yang digunakan untuk membuat baterai yang sangat penting untuk elektronik konsumen dan kendaraan listrik, meroket hingga 90%, kata IEA. Mineral tersebut dianggap sebagai "pilar untuk ekonomi bebas bahan bakar fosil" oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), karena diharapkan menjadi cara utama untuk menyimpan energi dalam jaringan listrik bersih di masa depan.

Uranium juga mengalami lonjakan pengeluaran yang signifikan – sebesar 60% – karena minat baru pada tenaga nuklir di tengah kekhawatiran atas pasokan energi Rusia. Sementara pengeluaran untuk eksplorasi nikel tumbuh sebesar 45%.

"Terlepas dari perkembangan tersebut, masih ada tantangan besar," kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol, seperti dikutip RT.com, Minggu (16/7/2023).

Dia mencatat bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk memastikan rantai pasokan mineral penting aman dan berkelanjutan. Secara global, IEA mencatat, pembatasan ekspor bahan baku penting telah meningkat lima kali lipat sejak 2009.
(fjo)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1105 seconds (0.1#10.140)