Begini Strategi Morula Jadi Klinik IVF Terbaik di Asia Pasifik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Morula IVF Indonesia berambisi menjadi klinik in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung terbaik di Asia Pasifik. Medical Director Morula Indonesia Arie A Polim mengatakan, sejumlah langkah dan strategi sudah disiapkan untuk mencapai target tersebut.
Arie menjelaskan, langkah-langkah yang telah dilakukan antara lain menggunakan teknologi IVF terbaru, membangun kemitraan strategis dengan pihak terkait, salah satunya PT MNC Life Assurance. Lalu, memperluas atau memperbanyak jumlah klinik IVF di Indonesia. Saat ini Morula sudah memiliki 150 klinik fasilitas yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Ke depan, di dalam pengembangan bisnis kita di bidang IVF adalah kita akan memperbanyak klinik kita di seluruh Indonesia. Dan kita juga mempunyai teknologi yang andal," ujar Arie dalam sesi wawancara dengan MNC Media, Jakarta, Minggu (16/7/2023).
Morula IVF Indonesia, lanjut Arie, sudah memiliki pengalaman di bidang pembuahan in vitro atau bayi tabung di Tanah Air selama 25 tahun. Dalam perjalanan bisnisnya, perusahaan pengembangan klinik fertilitas sudah membantu lebih dari 150.000 pasangan suami istri dan hampir 10.000 kelahiran dari hasil program IVF.
"Kita berharap dengan teknologi yang semakin maju, klinik IVF dengan pengalaman lebih dari 25 tahun ini sudah mempunyai suatu standar prosedur operasional yang sama di seluruh Indonesia," katanya.
Morula kini dilengkapi teknologi terbaru yang dinamai Pre Implementation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) dan Pre Implementation Genetic for Monogenic disorder (PGT-M). Keduanya bertujuan mendeteksi masalah kromosom pada embrio dan mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi tabung. "Teknologi update terkini adalah kita sudah bisa melakukan pemeriksaan genetik kromosom pada embrio yaitu dengan PGT-A, PGT-M, bahkan dengan PGT-SR," ungkap dia.
Dari total pasien Morula Indonesia, sambung dia, sebanyak 15-20% adalah warga negara asing. Arie menyebut, pasien berasal dari berbagai negara di Asia dan Eropa seperti, China, Belanda, hingga Rusia.
"Pasien-pasien ini datang tentu saja dengan tingkat keberhasilan kita yang cukup tinggi, jadi tidak kalah dengan tingkat keberhasilan internasiona, di atas 40-50% dan kita membuat banyak pasien baik dari China, Eropa, Rusia, Belanda itu datang ke kita untuk bisa melakukan program (bayi tabung)," tuturnya.
Dengan strategi saat ini, Arie optimis Morula tidak saja menggerakkan bisnis di bidang IVF, namun juga membangun koneksi dengan berbagai pihak di seluruh Indonesia. "Artinya dengan teknologi yang kita sudah mumpuni saat ini, kita berusaha membuka koneksi jaringan dengan dokter-dokter di seluruh Indonesia," katanya.
Arie menjelaskan, langkah-langkah yang telah dilakukan antara lain menggunakan teknologi IVF terbaru, membangun kemitraan strategis dengan pihak terkait, salah satunya PT MNC Life Assurance. Lalu, memperluas atau memperbanyak jumlah klinik IVF di Indonesia. Saat ini Morula sudah memiliki 150 klinik fasilitas yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
"Ke depan, di dalam pengembangan bisnis kita di bidang IVF adalah kita akan memperbanyak klinik kita di seluruh Indonesia. Dan kita juga mempunyai teknologi yang andal," ujar Arie dalam sesi wawancara dengan MNC Media, Jakarta, Minggu (16/7/2023).
Morula IVF Indonesia, lanjut Arie, sudah memiliki pengalaman di bidang pembuahan in vitro atau bayi tabung di Tanah Air selama 25 tahun. Dalam perjalanan bisnisnya, perusahaan pengembangan klinik fertilitas sudah membantu lebih dari 150.000 pasangan suami istri dan hampir 10.000 kelahiran dari hasil program IVF.
"Kita berharap dengan teknologi yang semakin maju, klinik IVF dengan pengalaman lebih dari 25 tahun ini sudah mempunyai suatu standar prosedur operasional yang sama di seluruh Indonesia," katanya.
Morula kini dilengkapi teknologi terbaru yang dinamai Pre Implementation Genetic Testing for Aneuploidy (PGT-A) dan Pre Implementation Genetic for Monogenic disorder (PGT-M). Keduanya bertujuan mendeteksi masalah kromosom pada embrio dan mencegah terjadinya keguguran pada pasien ibu dan calon bayi tabung. "Teknologi update terkini adalah kita sudah bisa melakukan pemeriksaan genetik kromosom pada embrio yaitu dengan PGT-A, PGT-M, bahkan dengan PGT-SR," ungkap dia.
Dari total pasien Morula Indonesia, sambung dia, sebanyak 15-20% adalah warga negara asing. Arie menyebut, pasien berasal dari berbagai negara di Asia dan Eropa seperti, China, Belanda, hingga Rusia.
"Pasien-pasien ini datang tentu saja dengan tingkat keberhasilan kita yang cukup tinggi, jadi tidak kalah dengan tingkat keberhasilan internasiona, di atas 40-50% dan kita membuat banyak pasien baik dari China, Eropa, Rusia, Belanda itu datang ke kita untuk bisa melakukan program (bayi tabung)," tuturnya.
Dengan strategi saat ini, Arie optimis Morula tidak saja menggerakkan bisnis di bidang IVF, namun juga membangun koneksi dengan berbagai pihak di seluruh Indonesia. "Artinya dengan teknologi yang kita sudah mumpuni saat ini, kita berusaha membuka koneksi jaringan dengan dokter-dokter di seluruh Indonesia," katanya.
(fjo)