Diabetes Jadi Ladang Bisnis Menggiurkan, Perputaran Uangnya Capai Ribuan Triliun

Kamis, 20 Juli 2023 - 12:50 WIB
loading...
Diabetes Jadi Ladang Bisnis Menggiurkan, Perputaran Uangnya Capai Ribuan Triliun
Diabetes seolah menjadi ladang bisnis yang menggiurkan. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Meledaknya jumlah penduduk dunia yang mengidap penyakit diabetes seolah menjadi ladang bisnis yang menggiurkan. Pada tahun 2021, populasi global penderita diabetes mencapai 500 juta orang.



Banyaknya penderita diabetes itu meningkatkan permintaan insulin buatan yang digunakan pengidap untuk mengontrol kadar gula dalam darah sekaligus mengelola glukosa sebagai sumber energi melalui sel otot, lemak, dan hati.

Mengutip globenewswire.com, Kamis (20/7/2023), pada tahun 2022 pasar insulin global mencapai USD21,11 miliar atau Rp316,6 triliun (kurs Rp15.000). Jumlah itu diperkirakan naik menjadi USD25 miliar atau Rp375 triliun di tahun 2030.

Jenis insulin kerja panjang mendominasi pasar dengan pangsa pendapatan sekitar 42% pada tahun 2022. Diperkirakan akan terus meningkat dalam periode perkiraan karena efektivitasnya yang berkepanjangan sepanjang hari dalam mengatur kadar gula darah.

Itu baru "bisnis" insulin, belum yang lainnnya, seperti proses pendiagnosaan. perawatan, dll. Melansir diabetes.org, sekitar lima tahun yang lalu, tepatnya pada 2018, The American Diabetes Association (ADA) merilis penelitian yang memperkirakan total biaya diagnosis diabetes di Amerika Serikat mencapai USD327 miliar atau Rp4.414 triliun (kurs Rp13.500) pada tahun 2017, meningkat jika dibandingkan tahun 2012 yang sebesar USD245 miliar pada tahun 2012 (Rp2.278 triliun/kurs Rp9.300).

Biaya tersebut terbagi untuk beberapa komponen pengeluaran medis, yaitu rawat inap rumah sakit (30% dari total biaya medis), obat resep untuk mengobati komplikasi diabetes (30%), agen anti-diabetes dan persediaan diabetes (15%), dan kunjungan ke dokter (13%).

Orang dengan diagnosis diabetes mengeluarkan biaya pengobatan rata-rata USD16.752 per tahun, sekitar USD9.601 dikaitkan dengan diabetes. Rata-rata, orang dengan diagnosis diabetes memiliki pengeluaran medis sekitar 2,3 kali lebih tinggi daripada pengeluaran tanpa diabetes.

Di Indonesia, biaya penangangan diabetes juga terus meningkat. Menurut data International Diabetes Federation (IDF), biaya pengobatan penyakit gula sebesar USD323,8 per orang pada 2021. Biaya ini meningkat 305% dari USD80 per orang pada 10 tahun lalu.

Jika penduduk Indonesia yang terkena diabetes mencapai 10,7 juta orang, maka secara kasar uang yang berputar pada penyakit ini mencapai USD3,46 miliar. Jumlah itu setara Rp48,4 triliun.



Semua hitungan-hitungan tadi baru di Amerika dan Indonesia, belum mencapai seluruh negara. Tak heran, kalo diabetes selain menjadi salah satu penyakit yang paling mematikan, juga menjadi bisnis yang sangat menggiurkan di dunia.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1192 seconds (0.1#10.140)