Sudah Uji Klinis, Semoga Akhir 2020 Vaksin Corona Bisa Disuntikkan Massal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan farmasi badan usaha milik negara (BUMN), yakni PT Bio Farma (Persero), sudah menerima dan melakukan uji klinis vaksin Sinovac . Pengujian dilakukan pada 20 Juni 2020 lalu.
"Dengan Sinovac dari China, kita telah menerima vaksin untuk uji klinis yang telah dimulai dan diharapkan akhir 2020 ini kita telah dapat hasilnya," ujar Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Selasa (28/7/2020).
Kartika juga mengatakan, untuk mempercepat penemuan vaksin yang nantinya diproduksi di Indonesia, Bio Farma tengah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan atau lembaga kesehatan dunia. Hal itu bertujuan menggandeng sejumlah produsen farmasi guna melihat potensi penemuan vaksin Covid-19. ( Baca juga: Update Corona, 97.286 Orang Positif dan 55.354 Pasien Sembuh )
Lembaga yang sedang dikomunikasikan Bio Farma di antaranya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Sementara, kerja sama dengan Sinovac terus dilakukan hingga vaksin benar-benar diproduksi secara masal.
"Kita mengakses beberapa produsen vaksin lain untuk secara bersamaan melihat potensi penemuan vaksin dari berbagai belahan dunia," katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, vaksin Covid-19 baru akan diproduksi pada awal 2021. Karena itu, sambil menunggu vaksin tersebut diproduksi, Erick meminta seluruh lapisan masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
“Yang harus diketahui, vaksin sudah akan diproduksi, tapi itu baru di Januari-Februari tahun depan. Berarti masih 6-7 bulan lagi kita harus menghadapi Covid-19 ini yang tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh negara di dunia,” ujar Erick
"Dengan Sinovac dari China, kita telah menerima vaksin untuk uji klinis yang telah dimulai dan diharapkan akhir 2020 ini kita telah dapat hasilnya," ujar Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Selasa (28/7/2020).
Kartika juga mengatakan, untuk mempercepat penemuan vaksin yang nantinya diproduksi di Indonesia, Bio Farma tengah berkoordinasi dengan sejumlah perusahaan atau lembaga kesehatan dunia. Hal itu bertujuan menggandeng sejumlah produsen farmasi guna melihat potensi penemuan vaksin Covid-19. ( Baca juga: Update Corona, 97.286 Orang Positif dan 55.354 Pasien Sembuh )
Lembaga yang sedang dikomunikasikan Bio Farma di antaranya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Sementara, kerja sama dengan Sinovac terus dilakukan hingga vaksin benar-benar diproduksi secara masal.
"Kita mengakses beberapa produsen vaksin lain untuk secara bersamaan melihat potensi penemuan vaksin dari berbagai belahan dunia," katanya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, vaksin Covid-19 baru akan diproduksi pada awal 2021. Karena itu, sambil menunggu vaksin tersebut diproduksi, Erick meminta seluruh lapisan masyarakat mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
“Yang harus diketahui, vaksin sudah akan diproduksi, tapi itu baru di Januari-Februari tahun depan. Berarti masih 6-7 bulan lagi kita harus menghadapi Covid-19 ini yang tidak hanya di Indonesia, tapi di seluruh negara di dunia,” ujar Erick
(uka)