Menyaingi Terusan Suez, Rusia Bakal Bikin Rute Kargo Alternatif Sepanjang 7.200 Km

Jum'at, 28 Juli 2023 - 10:34 WIB
loading...
Menyaingi Terusan Suez,...
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengusulkan, pusat logistik untuk koridor Utara-Selatan. Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan (INSTC) dapat menyediakan barang-barang Rusia dengan rute lebih pendek ke Afrika daripada Terusan Suez. Foto/Dok Forbe
A A A
SANKT PETERBURG - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengusulkan, pembuatan pusat logistik untuk koridor Utara hingga Selatan. Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan (INSTC) dapat menyediakan barang-barang Rusia dengan rute yang lebih pendek ke Afrika daripada Terusan Suez .



Hal itu disampaikan Presiden, Vladimir Putin pada hari Kamis, waktu setempat saat sesi pleno KTT Rusia-Afrika di St. Petersburg. Sambung Putin menjelaskan, bahwa Moskow "secara aktif terlibat dalam reorientasi arus transportasi dan kargo ke negara-negara Global South, yang tentu saja termasuk, Afrika."



INSTC, yang disebut-sebut sebagai alternatif untuk Terusan Suez, adalah sistem multi transit sepanjang 7.200 km yang direncanakan akan menghubungkan rute kapal, kereta api, dan jalan raya untuk memindahkan kargo antara Rusia, Iran, Azerbaijan, India, dan Asia Tengah.

"Koridor Transportasi Internasional Utara-Selatan yang kami kembangkan bertujuan untuk menyediakan produk-produk Rusia dengan akses ke Teluk Persia dan Samudera Hindia, dimana mereka bisa mencapai benua Afrika melalui rute laut terpendek. Secara alami, koridor ini juga dapat digunakan dalam arah yang berlawanan – untuk memasok barang-barang Afrika ke pasar Rusia," kata Putin.

Rusia berusaha untuk memastikan interkonektivitas di seluruh rute dan meluncurkan jalur pengiriman barang reguler, menurut Putin. Volume barang yang dikirim melalui INSTC diperkirakan hampir tiga kali lipat selama tujuh tahun ke depan, dan Putin menyarankan untuk mendirikan pusat logistik untuk koridor di pantai Afrika.

"Pembukaan pusat transportasi dan logistik Rusia di salah satu pelabuhan di pantai Afrika akan menjadi hal yang baik, awal yang baik untuk kerja sama ini. Kami menganggap hal ini sangat penting untuk memastikan cakupan yang lebih luas dari benua Afrika dengan penerbangan langsung (dan) partisipasi dalam pengembangan jaringan kereta api Afrika – ini adalah tugas utama yang kami usulkan kepada teman-teman Afrika kami untuk bekerja sama," kata Putin.

Rusia telah berulang kali menyarankan, bahwa INSTC bisa menjadi pengganti Terusan Suez, jalur air sepanjang 193 km di Mesir yang menghubungkan Laut Mediterania ke Laut Merah. Dimana sekitar 12% perdagangan global melewatinya setiap hari.

Pembangunan INSTC dimulai pada awal 2000-an, tetapi pengembangan lebih lanjut mulai digenjot seiring dengan sanksi Barat yang telah memaksa Rusia untuk mengalihkan arus perdagangannya dari Eropa ke Asia dan Timur Tengah.

Total aliran kargo di sepanjang INSTC mencapai 14,5 juta ton pada 2022, dan untuk tahun ini diproyeksikan bisa menyentuh angka 17,6 juta ton, menurut Kementerian Transportasi Rusia. Selanjutnya pada tahun 2030, volumenya diperkirakan akan mencapai 41 juta ton.

Sebelumnya Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Mei 2023, lalu menyaksikan langsung penandatanganan kesepakatan untuk membiayai dan membangun jalur kereta api Iran sebagai bagian dari embrio Koridor Transportasi Utara-Selatan internasional.

Kereta Api Rasht-Astara dipandang sebagai penghubung penting dalam koridor tersebut, yang dimaksudkan untuk menghubungkan India, Iran, Rusia, Azerbaijan, dan negara-negara lain melalui jalur kereta api dan laut - sebuah rute yang menurut Rusia dapat menyaingi Terusan Suez sebagai jalur perdagangan global utama.

Diterangkan juga rel kereta api sepanjang 162 km (100 mil) di sepanjang pantai Laut Kaspia akan membantu menghubungkan pelabuhan Rusia di Laut Baltik dengan pelabuhan Iran di Samudera Hindia dan Teluk.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2307 seconds (0.1#10.140)