40 Negara dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi di Dunia, Ada Tetangga Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemiskinan terburuk masih terjadi di belahan dunia, akibat pelemahanekonomi. 33 dari 40 negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi didominasi Afrika , karena keadaan ekonomi benua tersebut yang tidak stabil.
Menurut ISS Afrika, Afrika Tengah memiliki tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi, dengan rata-rata 54,8%. Menyusul kemudian Afrika Selatan dan Afrika Barat, dengan tingkat kemiskinan masing-masing 45,1% dan 36,8%.
Sesuai data Indikator Pembangunan Dunia, tingkat kemiskinan ekstrem di Afrika pada tahun 1981 mencapai 43,1% atau melewati rata-rata global 42,8%. Beberapa dekade berikutnya ada perubahan kondisi keuangan dunia, dimana tingkat kemiskinan ekstrem global turun menjadi hampir 6% di 2015.
Namun sebaliknya di Afrika, bahkan setelah perbaikan mencapai 35,5% yang setara hampir 7 kali lebih tinggi dari rata-rata global.
Peran Perusahaan dalam Mengurangi Kemiskinan
Kemiskinan menyebabkan masyarakat menjadi buta huruf dan membuat aksesnya terbatas secara intelektual, yang pada akhirnya membatasi tenaga kerja terampil. Oleh karena itu, pengentasan kemiskinan sangat penting, terutama jika negara-negara ini ingin memberdayakan masyarakat.
Dalam hal ini, selain dari pemerintah negara-negara yang memiliki tingkat kemiskinan terburuk di dunia, beberapa perusahaan juga bertanggung jawab untuk memimpin.
Metodologi
Seperti dikutip dari Insider Monkey, dalam menentukan daftar negara dengan kemiskinan pada tahun 2023 dipakai data dari database Bank Dunia. Untuk lebih tepatnya tentang tingkat kemiskinan ini, dipilih berdasarkan rasio jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran USD2,15 per hari menurut indikator Bank Dunia.
Indikator ini kemudian menghasilkan persentase populasi suatu negara yang saat ini bertahan hidup dengan penghasilan kurang dari USD2,15 per hari dan didefinisikan sebagai ambang kemiskinan oleh Bank Dunia dan PBB. Khusus untuk kemiskinan ekstrem batasannya USD1,90 per hari sebelumnya tetapi direvisi berdasarkan PPP 2017 (paritas daya beli).
Dalam daftar ini merujuk juga pada Laporan Prospek Ekonomi Dunia Dana Moneter Internasional (IMF) April 2023 untuk memahami bagaimana PDB (Produk Domestik Bruto) negara-negara tersebut telah berubah dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan semua itu, berikut daftar 40 negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi:
Tingkat Kemiskinan: 14,8%
Masyarakat pedesaan Mali masih berada dalam jurang kemiskinan. Keterbatasan ekonomi di negara ini, salah satunya dipengaruhi oleh curah hujan yang tidak menentu sehingga berdampak pada hasil pertanian. Selain itu, ketidaksetaraan gender dan pengangguran kaum muda memperburuk situasi.
Tingkat Kemiskinan: 15,3%
Meskipun PDB Sudan mencapai USD46 miliar (hampir lebih tinggi USD12 miliar dari dua tahun lalu), namun 15,3% dari populasi masih bertahan dengan penghasilan rata-rata kurang dari USD2,15 per hari. Ketidakstabilan ekonomi di Sudan, salah satunya dipicu oleh konflik berkepanjangan dan tantangan lingkungan.
Tingkat Kemiskinan: 15,6%
Meskipun Sao Tome dan Principe memiliki populasi yang sangat kecil, bukan berarti negara ini tidak menghadapi kemiskinan. Menurut Bank Dunia, populasi negara yang sangat terbatas menghambat pembangunan ekonomi skala besar, yang pada akhirnya berarti ada lebih banyak kemiskinan. PDB negara itu juga hanya USD0,625 miliar.
Tingkat Kemiskinan: 16,1%
Mikronesia, kumpulan pulau Pasifik kecil juga dilanda kemiskinan besar, terutama karena isolasi geografis dan sumber daya yang terbatas. Meskipun inisiatif lokal dan bantuan internasional berusaha untuk memperbaiki kondisi ini, namun dampaknya tetap tidak terlalu besar.
Tingkat Kemiskinan: 18,6%
Populasi Komoro berjumlah 0,9 juta dengan PDB sebesar USD1,348 miliar. Namun, tingkat kemiskinan ekstremnya menurut data resmi dan Bank Dunia, mencapai 18,6%. Selain itu 48,5% populasi negara itu miskin secara multidimensi.
Tingkat Kemiskinan: 19.8%
Ekonomi Yaman hancur oleh konflik berkepanjangan yang dimulai pada 2015, dimana ada lebih dari 80% penduduknya bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup. Saat ini 19,8% orang di negara ini bertahan hidup dengan penghasilan kurang dari USD2,15 per hari, hingga memicu lonjakan kekurangan gizi.
Tingkat Kemiskinan: 20,5%
Kemiskinan di Afrika Selatan meluas di tengah kesenjangan pendapatan yang mencolok. Ketidakadilan historis dan ketidaksetaraan sistemik mempengaruhi mayoritas penduduk.
Dengan tingkat pengangguran yang tinggi, banyak orang Afrika Selatan hidup di bawah garis kemiskinan, mengalami kerawanan pangan dan sektor perumahan yang tidak memadai.
Tingkat Kemiskinan: 21,7%
Menurut Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD), survei 2010 menemukan bahwa 69,3% orang di Guinea-Bissau berada di garis kemiskinan, di mana 33% hidup dalam kemiskinan ekstrem. Saat ini, statistik Bank Dunia menempatkan tingkat kemiskinan negara itu sebesar 21,7%. Mayoritas penduduk terlibat dalam pertanian subsisten, yang sering dirusak oleh kondisi iklim yang tidak stabil.
Tingkat Kemiskinan: 22.9%
Di Honduras, kemiskinan ekstrem juga dipengaruhi oleh seringnya terjadi bencana alam dan korupsi sistemik. Sampai sekarang, lebih dari 22,9% populasi Honduras, hidup dalam kondisi miskin. Keluarga yang berjuang sering hidup hanya dengan penghasilan kurang dari USD2,15 per hari.
Tingkat Kemiskinan: 25,2%
Kemiskinan di Ghana berasal dari tantangan struktural, seperti terbatasnya akses ke pendidikan berkualitas. Ketidakseimbangan sosial-ekonomi negara itu menjadi hambatan serius bagi kemajuan Ghana secara keseluruhan. PDB Ghana saat ini adalah USD66.622 miliar, turun dari USD72 miliar pada tahun 2022.
Tingkat Kemiskinan: 26,1%
PDB Sierra Leone tercatat mencapai USD3,52 miliar, dan tingkat kemiskinan di negara ini menurut Bank Dunia mencapai 26,1% dari populasi. Masalah struktural, seperti warisan perang saudara yang menghancurkan dan tantangan ekonomi, membuat tekanan semakin berat.
Tingkat Kemiskinan: 27%
Ethiopia saat ini memiliki PDB sebesar USD156,03 miliar, atau hampir USD30 miliar lebih tinggi dari tahun fiskal sebelumnya. Tapi tetap saja, kemiskinan tetap menjadi masalah besar di negara ini.
Banyak orang Ethiopia tidak memiliki akses ke kebutuhan dasar seperti di antaranya perawatan kesehatan, dan pendidikan. Upaya untuk pengentasan kemiskinan, meskipun ada, namun harus diperkuat untuk secara berkelanjutan mengangkat jutaan orang dari siklus kekurangan ini.
Tingkat Kemiskinan: 27,6%
Liberia, negara Afrika Barat, bergulat dengan kemiskinan yang intens, karena 27,6% populasinya berada di bawah garis kemiskinan pada 2023. Buntut dari perang saudara yang brutal, gejolak pemerintahan, dan wabah Ebola telah menekan ekonominya. Meskipun ada bantuan asing dan banyak intervensi, pengentasan kemiskinan berjalan lambat akibat kekurangan infrastruktur.
Tingkat Kemiskinan: 28,1%
Populasi Togo saat ini tembus 8,6 juta dan hampir sepertiga di antara hidup dalam kemiskinan yang intens. Sebagian besar daerah pedesaan tidak memiliki fasilitas dasar seperti air bersih dan listrik.
Pengangguran yang meluas dan tingkat melek huruf yang rendah memperburuk masalah ini. Menurut Program Pangan Dunia, kekurangan gizi dan kerawanan pangan juga terjadi di Togo.
Tingkat Kemiskinan: 29,2%
Haiti diterpa kemiskinan yang parah, dengan lebih dari 29% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Bencana alam, ketidakstabilan politik, dan terbatasnya akses pendidikan membuat pengentasan kemiskinan semakin sulit. Malnutrisi kronis dan perawatan kesehatan yang tidak memadai adalah manifestasi nyata dari kenyataan ini.
Tingkat Kemiskinan: 29,4%
Meskipun ada langkah signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, kemiskinan tetap menjadi kenyataan nyata di Kenya. Saat ini, sekitar 29,4% orang Kenya hidup di bawah garis kemiskinan dan menghadapi tantangan terus-menerus seperti pengangguran, buta huruf, dan kesenjangan regional.
Selain itu, akses yang tidak memadai ke layanan dasar menjebak banyak orang dalam siklus kemiskinan antargenerasi.
Tingkat Kemiskinan: 30,5%
PDB Burkina Faso di tahun 2023 mencapai USD21.067 miliar, dan tingkat kemiskinan tembus 30,5%. Pertanian subsisten adalah sumber pendapatan utama bagi banyak orang, tetapi karena sangat bergantung pada pola curah hujan yang tidak dapat diprediksi, membuat potensinya terbatas. Lokasi negara yang terkurung daratan juga menghambat pembangunan ekonomi.
Tingkat Kemiskinan: 30,8%
Nigeria memiliki PDB tertinggi di antara negara-negara Afrika sub-Sahara, dimana saat ini mencapai USD506 miliar. Tetapi karena populasi di negara itu juga mencapai 213 juta, ada juga kemiskinan yang menjulang.
Kebutuhan pembukaan lapangan kerja serta insentif yang besar telah menguras sumber dayanya. Meskipun banyak anak muda Nigeria meningkatkan keterampilan, dengan banyak yang bekerja dari jarak jauh dalam pekerjaan TI global, masih ada jalan panjang untuk mengakhiri tekanan ekonomi di negara itu.
Tingkat kemiskinan: 30,9%
Saat ini tingkat kemiskinan di Chad sangat tinggi, dimana PDB Chad yakni USD11,962 miliar. Salah urus dan korupsi adalah penyebab utama di balik perjuangan negara dalam menghapus kemiskinan. Chad juga memiliki persentase pertumbuhan penduduk yang padat yang membuat alokasi sumber daya yang adil semakin menantang bagi pemerintah.
Tingkat Kemiskinan: 31,1%
Rekonstruksi pasca-perang saudara, urbanisasi yang cepat, dan ekonomi yang fokus pada minyak belum menguntungkan bagi semua orang di Angola. Pada tahun 2023, lebih dari 31% populasi masih hidup di bawah garis kemiskinan, hingga bergulat dengan kerawanan pangan.
Sementara upaya untuk mendiversifikasi ekonomi dan meningkatkan sistem perlindungan sosial sedang berlangsung, kesenjangan tetap ada, sering didorong oleh kekeringan yang disebabkan perubahan iklim.
Tingkat Kemiskinan: 32,4%
Lesotho adalah negara Afrika kecil terkurung daratan, yang menghadapi tantangan kemiskinan signifikan. Ketergantungan ekonomi negara itu pada pertanian dan pengiriman uang dari pekerja di Afrika Selatan membuatnya rentan terhadap perubahan iklim dan guncangan eksternal.
Pengangguran di negara ini cukup tinggi, sementara HIV/AIDS, yang mempengaruhi hampir seperempat dari populasi, memperburuk kemiskinan.
Tingkat Kemiskinan: 35,4%
Kemiskinan ekstrem di Republik Kongo terus meningkat dan mempengaruhi lebih dari 35% populasinya. Ketidakstabilan politik dan pemerintahan yang lemah menghambat negara ini untuk mencapai potensi penuhnya. PDB negara itu pada tahun 2023 yakni USD13.031 miliar.
Tingkat Kemiskinan: 36,1%
Negara kecil yang terletak di Afrika ini memiliki populasi saat ini sebesar 1,19 juta. Tetapi meskipun tidak memiliki banyak mulut untuk diberi makan, Eswatini memiliki tingkat kemiskinan yang melonjak. Sebagian besar kemiskinan ini dapat dikaitkan dengan kekeringan, musim kering, dan curah hujan yang tidak menentu sehingga tidak cukup kuat mengandalkan sektor pertanian.
Tingkat Kemiskinan: 39%
Meskipun kaya akan budaya dan tradisi, banyak orang Senegal bergulat dengan akses yang tidak memadai ke kebutuhan. Akibatnya, banyak yang terpaksa membuat keputusan yang memilukan antara layanan kesehatan esensial dan makanan sehari-hari.
Tingkat Kemiskinan: 39,7%
Pada tahun 2023, sekitar 39,7% populasi Papua Nugini hidup di bawah garis kemiskinan dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketidaksetaraan negara ini sangat mencolok, karena kekayaan dari sektor-sektor yang kaya sumber daya jarang menetes ke sebagian besar masyarakat pedesaan.
Tingkat Kemiskinan: 39,8%
PDB Zimbabwe saat ini adalah USD29, 931 miliar dengan populasi sebesar 15 juta orang. Ketika hiperinflasi, infrastruktur ekonomi yang buruk, dan kurangnya sumber daya bersatu, kemiskinan menjadi sangat besar di suatu negara. Inilah alasan 39,8% orang di Zimbabwe hidup di bawah garis kemiskinan, dan mayoritas rawan pangan.
Tingkat Kemiskinan: 42,2%
Karena tingkat pertumbuhan penduduk Uganda adalah yang tertinggi ke-8 di dunia, membuat pemenuhan kebutuhan menjadi perjuangan berat. Dengan populasi 45 juta dan PDB USD49 miliar, sumber daya negara selalu tergerus tipis. Kemiskinan Uganda juga diperburuk oleh distribusi tanah yang tidak merata dan dampak lama dari perang saudara.
Tingkat Kemiskinan: 44,9%
PDB Tanzania lebih stabil daripada 10 negara teratas lainnya dengan tingkat kemiskinan tertinggi, saat ini mencapai USD85 miliar. Namun terlepas dari hal itu, hampir 44,9% dari populasinya berada di bawah garis kemiskinan.
Alasan utama untuk statistik mengejutkan tersebut adalah kurangnya infrastruktur ekonomi, yang mengakibatkan tidak ada pekerjaan bagi orang-orang terampil dan potensi pertumbuhan yang terbatas.
Tingkat Kemiskinan: 49,4%
Afghanistan menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Kondisi ekonominya tergerus oleh konflik dan ketidakstabilan politik selama beberapa dekade.
Pada 2023, hampir setengah dari populasi negara itu hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Infrastruktur dan pengangguran menjadi masalah utama di negara ini. Selain itu, ketidaksetaraan gender membatasi partisipasi ekonomi perempuan, yang semakin memperdalam kemiskinan.
Tingkat Kemiskinan: 50,6%
Niger adalah salah satu negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi. Kemiskinan di Niger dipengaruhi oleh terbatasnya lahan pertanian, kekurangan air, dan pengelolaan sumber daya yang buruk.
Saat ini, PDB Nigeria tercatat sebesar USD16,617 miliar, namun setengah dari populasinya hidup dalam kemiskinan. Angka buta huruf di negara ini juga meluas, membuat terbatasnya tenaga kerja terampil di negara ini.
Tingkat kemiskinan: 50,7%
Tidak ada perubahan besar dalam statistik kemiskinan di Malawi selama satu dekade terakhir. Kekeringan hingga cuaca ekstrem sangat mempengaruhi perekonomian negara, akhirnya membuat penduduk rawan pangan.
PDB Malawi saat ini mencapai USD11,277 miliar. Menjaga ketahanan pangan menjadi pekerjaan berat, pemerintah dibiarkan dengan sumber daya terbatas untuk berinvestasi dalam mendidik dan memberdayakan masyarakat.
Tingkat Kemiskinan: 52%
PDB Rwanda telah mengalami lonjakan USD4 miliar dalam 5 tahun, tetapi hal itu tidak cukup untuk mengalahkan ancaman kemiskinan yang menjulang. Tidak seperti beberapa negara Afrika lainnya, Rwanda tidak diberkati dengan sumber daya alam dan membuatnya terus memerangi kemiskinan. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara ini juga menjadi salah satu pendorong kemiskinan.
Tingkat Kemiskinan: 54%
Negara lain dalam daftar negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi adalah Guatemala. Negara ini memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi menurut Bank Dunia, dimana saat ini berjumlah 54%. PDB Guatemala yakni USD85,99 miliar dengan populasi penduduk hampir 18 juta.
Reformasi kebijakan yang komprehensif, bersama dengan investasi di bidang pendidikan dan infrastruktur, sangat penting untuk memutus siklus kemiskinan Guatemala.
Tingkat Kemiskinan: 61.4%
Menurut Bank Dunia, tingkat kemiskinan Zambia saat ini mencapai 61,4% karena diversifikasi ekonomi yang terbatas di negara itu. PDB negara itu tercatat sebesar USD29.272 miliar pada tahun 2023.
Tingkat Kemiskinan: 62%
Republik Demokratik Kongo memiliki kemiskinan yang mencolok, di mana 62% penduduknya hidup dengan pendapatan kurang dari USD2,15 setiap harinya. Lonjakan kesenjangan telah menghambat pembangunan manusia, menghalangi akses terhadap kebutuhan dasar, dan melanggengkan kemiskinan.
PDB Mozambik pada tahun 2023 adalah USD19.909 miliar pada tahun 2023, naik dari USD14.8 miliar saat 2018. Namun, karena penurunan investasi asing dan bencana alam, negara ini berjuang dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.
Selanjutnya sesuai dengan Proyek Borgen, persentase besar dari mereka yang tinggal di daerah pedesaan Mozambik tetap miskin karena mereka terputus dari lanskap ekonomi yang lebih besar.
Tingkat Kemiskinan: 70%
Menurut Bank Dunia, hampir 90% orang Somalia menghadapi kemiskinan multidimensi, sementara 70% hidup di bawah garis kemiskinan. PDB Somalia saat ini adalah USD8,733 miliar, menurut IMF, dengan jumlah penduduk di negara ini mencapai 17 juta orang.
Populasi Madagaskar menyentuh 30 juta pada tahun 2023, tetapi PDB-nya hampir USD15 miliar. Perbedaan mencolok ini menghasilkan hampir dua pertiga populasi mereka hidup di bawah garis kemiskinan.
Pada tahun 2023, lebih dari 70% penduduknya hidup dengan penghasilan kurang dari USD2,15 per hari. Kenyataan suram ini berasal dari terbatasnya akses ke pendidikan, ketidakstabilan politik yang terus-menerus, dan infrastruktur yang tidak memadai.
Tingkat Kemiskinan: 71%
Menurut perkiraan Bank Dunia tahun 2020, hampir 71% populasi di Republik Afrika Tengah hidup di bawah garis kemiskinan. Fakta-fakta ini dapat dibuktikan dengan PDB negara yang hanya sebesar USD2,7 miliar pada tahun 2023.
Meskipun ada upaya oleh organisasi internasional untuk mengatasi situasi tersebut, CAR memiliki salah satu krisis kemanusiaan paling parah di dunia.
Tingkat Kemiskinan: 76,4%
Meskipun PDB Sudan Selatan telah tumbuh dari USD3 miliar pada 2018 menjadi sekitar USD7 miliar pada 2023, sebagian besar penduduk negara itu masih hidup dalam kemiskinan ekstrem. Konflik, pengungsian, dan keterlibatan eksternal dikatakan sebagai penyebab terbesar ekonomi Sudan Selatan yang lemah.
Juga, menurut Bank Dunia, kemiskinan di negara ini terutama pada daerah pedesaan karena penduduk tidak memiliki akses ke kesempatan kerja yang lebih baik yang dapat meningkatkan daya beli mereka.
Menurut ISS Afrika, Afrika Tengah memiliki tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi, dengan rata-rata 54,8%. Menyusul kemudian Afrika Selatan dan Afrika Barat, dengan tingkat kemiskinan masing-masing 45,1% dan 36,8%.
Sesuai data Indikator Pembangunan Dunia, tingkat kemiskinan ekstrem di Afrika pada tahun 1981 mencapai 43,1% atau melewati rata-rata global 42,8%. Beberapa dekade berikutnya ada perubahan kondisi keuangan dunia, dimana tingkat kemiskinan ekstrem global turun menjadi hampir 6% di 2015.
Namun sebaliknya di Afrika, bahkan setelah perbaikan mencapai 35,5% yang setara hampir 7 kali lebih tinggi dari rata-rata global.
Peran Perusahaan dalam Mengurangi Kemiskinan
Kemiskinan menyebabkan masyarakat menjadi buta huruf dan membuat aksesnya terbatas secara intelektual, yang pada akhirnya membatasi tenaga kerja terampil. Oleh karena itu, pengentasan kemiskinan sangat penting, terutama jika negara-negara ini ingin memberdayakan masyarakat.
Dalam hal ini, selain dari pemerintah negara-negara yang memiliki tingkat kemiskinan terburuk di dunia, beberapa perusahaan juga bertanggung jawab untuk memimpin.
Metodologi
Seperti dikutip dari Insider Monkey, dalam menentukan daftar negara dengan kemiskinan pada tahun 2023 dipakai data dari database Bank Dunia. Untuk lebih tepatnya tentang tingkat kemiskinan ini, dipilih berdasarkan rasio jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran USD2,15 per hari menurut indikator Bank Dunia.
Indikator ini kemudian menghasilkan persentase populasi suatu negara yang saat ini bertahan hidup dengan penghasilan kurang dari USD2,15 per hari dan didefinisikan sebagai ambang kemiskinan oleh Bank Dunia dan PBB. Khusus untuk kemiskinan ekstrem batasannya USD1,90 per hari sebelumnya tetapi direvisi berdasarkan PPP 2017 (paritas daya beli).
Dalam daftar ini merujuk juga pada Laporan Prospek Ekonomi Dunia Dana Moneter Internasional (IMF) April 2023 untuk memahami bagaimana PDB (Produk Domestik Bruto) negara-negara tersebut telah berubah dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan semua itu, berikut daftar 40 negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi:
40. Mali
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 14,8%
Masyarakat pedesaan Mali masih berada dalam jurang kemiskinan. Keterbatasan ekonomi di negara ini, salah satunya dipengaruhi oleh curah hujan yang tidak menentu sehingga berdampak pada hasil pertanian. Selain itu, ketidaksetaraan gender dan pengangguran kaum muda memperburuk situasi.
39. Sudan
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 15,3%
Meskipun PDB Sudan mencapai USD46 miliar (hampir lebih tinggi USD12 miliar dari dua tahun lalu), namun 15,3% dari populasi masih bertahan dengan penghasilan rata-rata kurang dari USD2,15 per hari. Ketidakstabilan ekonomi di Sudan, salah satunya dipicu oleh konflik berkepanjangan dan tantangan lingkungan.
38. Sao Tome and Principe
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 15,6%
Meskipun Sao Tome dan Principe memiliki populasi yang sangat kecil, bukan berarti negara ini tidak menghadapi kemiskinan. Menurut Bank Dunia, populasi negara yang sangat terbatas menghambat pembangunan ekonomi skala besar, yang pada akhirnya berarti ada lebih banyak kemiskinan. PDB negara itu juga hanya USD0,625 miliar.
37. Mikronesia
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 16,1%
Mikronesia, kumpulan pulau Pasifik kecil juga dilanda kemiskinan besar, terutama karena isolasi geografis dan sumber daya yang terbatas. Meskipun inisiatif lokal dan bantuan internasional berusaha untuk memperbaiki kondisi ini, namun dampaknya tetap tidak terlalu besar.
36. Komoro
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 18,6%
Populasi Komoro berjumlah 0,9 juta dengan PDB sebesar USD1,348 miliar. Namun, tingkat kemiskinan ekstremnya menurut data resmi dan Bank Dunia, mencapai 18,6%. Selain itu 48,5% populasi negara itu miskin secara multidimensi.
35. Yaman
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 19.8%
Ekonomi Yaman hancur oleh konflik berkepanjangan yang dimulai pada 2015, dimana ada lebih dari 80% penduduknya bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup. Saat ini 19,8% orang di negara ini bertahan hidup dengan penghasilan kurang dari USD2,15 per hari, hingga memicu lonjakan kekurangan gizi.
34. Afrika Selatan
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 20,5%
Kemiskinan di Afrika Selatan meluas di tengah kesenjangan pendapatan yang mencolok. Ketidakadilan historis dan ketidaksetaraan sistemik mempengaruhi mayoritas penduduk.
Dengan tingkat pengangguran yang tinggi, banyak orang Afrika Selatan hidup di bawah garis kemiskinan, mengalami kerawanan pangan dan sektor perumahan yang tidak memadai.
33. Guinea-Bissau
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 21,7%
Menurut Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD), survei 2010 menemukan bahwa 69,3% orang di Guinea-Bissau berada di garis kemiskinan, di mana 33% hidup dalam kemiskinan ekstrem. Saat ini, statistik Bank Dunia menempatkan tingkat kemiskinan negara itu sebesar 21,7%. Mayoritas penduduk terlibat dalam pertanian subsisten, yang sering dirusak oleh kondisi iklim yang tidak stabil.
32. Honduras
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 22.9%
Di Honduras, kemiskinan ekstrem juga dipengaruhi oleh seringnya terjadi bencana alam dan korupsi sistemik. Sampai sekarang, lebih dari 22,9% populasi Honduras, hidup dalam kondisi miskin. Keluarga yang berjuang sering hidup hanya dengan penghasilan kurang dari USD2,15 per hari.
31. Ghana
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 25,2%
Kemiskinan di Ghana berasal dari tantangan struktural, seperti terbatasnya akses ke pendidikan berkualitas. Ketidakseimbangan sosial-ekonomi negara itu menjadi hambatan serius bagi kemajuan Ghana secara keseluruhan. PDB Ghana saat ini adalah USD66.622 miliar, turun dari USD72 miliar pada tahun 2022.
30. Sierra Leone
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 26,1%
PDB Sierra Leone tercatat mencapai USD3,52 miliar, dan tingkat kemiskinan di negara ini menurut Bank Dunia mencapai 26,1% dari populasi. Masalah struktural, seperti warisan perang saudara yang menghancurkan dan tantangan ekonomi, membuat tekanan semakin berat.
29. Etiopia
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 27%
Ethiopia saat ini memiliki PDB sebesar USD156,03 miliar, atau hampir USD30 miliar lebih tinggi dari tahun fiskal sebelumnya. Tapi tetap saja, kemiskinan tetap menjadi masalah besar di negara ini.
Banyak orang Ethiopia tidak memiliki akses ke kebutuhan dasar seperti di antaranya perawatan kesehatan, dan pendidikan. Upaya untuk pengentasan kemiskinan, meskipun ada, namun harus diperkuat untuk secara berkelanjutan mengangkat jutaan orang dari siklus kekurangan ini.
28. Liberia
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 27,6%
Liberia, negara Afrika Barat, bergulat dengan kemiskinan yang intens, karena 27,6% populasinya berada di bawah garis kemiskinan pada 2023. Buntut dari perang saudara yang brutal, gejolak pemerintahan, dan wabah Ebola telah menekan ekonominya. Meskipun ada bantuan asing dan banyak intervensi, pengentasan kemiskinan berjalan lambat akibat kekurangan infrastruktur.
27. Togo
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 28,1%
Populasi Togo saat ini tembus 8,6 juta dan hampir sepertiga di antara hidup dalam kemiskinan yang intens. Sebagian besar daerah pedesaan tidak memiliki fasilitas dasar seperti air bersih dan listrik.
Pengangguran yang meluas dan tingkat melek huruf yang rendah memperburuk masalah ini. Menurut Program Pangan Dunia, kekurangan gizi dan kerawanan pangan juga terjadi di Togo.
26. Haiti
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 29,2%
Haiti diterpa kemiskinan yang parah, dengan lebih dari 29% penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Bencana alam, ketidakstabilan politik, dan terbatasnya akses pendidikan membuat pengentasan kemiskinan semakin sulit. Malnutrisi kronis dan perawatan kesehatan yang tidak memadai adalah manifestasi nyata dari kenyataan ini.
25. Kenya
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 29,4%
Meskipun ada langkah signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, kemiskinan tetap menjadi kenyataan nyata di Kenya. Saat ini, sekitar 29,4% orang Kenya hidup di bawah garis kemiskinan dan menghadapi tantangan terus-menerus seperti pengangguran, buta huruf, dan kesenjangan regional.
Selain itu, akses yang tidak memadai ke layanan dasar menjebak banyak orang dalam siklus kemiskinan antargenerasi.
24. Burkina Faso
Pendapatan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 30,5%
PDB Burkina Faso di tahun 2023 mencapai USD21.067 miliar, dan tingkat kemiskinan tembus 30,5%. Pertanian subsisten adalah sumber pendapatan utama bagi banyak orang, tetapi karena sangat bergantung pada pola curah hujan yang tidak dapat diprediksi, membuat potensinya terbatas. Lokasi negara yang terkurung daratan juga menghambat pembangunan ekonomi.
23. Nigeria
Pendapatan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 30,8%
Nigeria memiliki PDB tertinggi di antara negara-negara Afrika sub-Sahara, dimana saat ini mencapai USD506 miliar. Tetapi karena populasi di negara itu juga mencapai 213 juta, ada juga kemiskinan yang menjulang.
Kebutuhan pembukaan lapangan kerja serta insentif yang besar telah menguras sumber dayanya. Meskipun banyak anak muda Nigeria meningkatkan keterampilan, dengan banyak yang bekerja dari jarak jauh dalam pekerjaan TI global, masih ada jalan panjang untuk mengakhiri tekanan ekonomi di negara itu.
22. Chad
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat kemiskinan: 30,9%
Saat ini tingkat kemiskinan di Chad sangat tinggi, dimana PDB Chad yakni USD11,962 miliar. Salah urus dan korupsi adalah penyebab utama di balik perjuangan negara dalam menghapus kemiskinan. Chad juga memiliki persentase pertumbuhan penduduk yang padat yang membuat alokasi sumber daya yang adil semakin menantang bagi pemerintah.
21. Angola
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 31,1%
Rekonstruksi pasca-perang saudara, urbanisasi yang cepat, dan ekonomi yang fokus pada minyak belum menguntungkan bagi semua orang di Angola. Pada tahun 2023, lebih dari 31% populasi masih hidup di bawah garis kemiskinan, hingga bergulat dengan kerawanan pangan.
Sementara upaya untuk mendiversifikasi ekonomi dan meningkatkan sistem perlindungan sosial sedang berlangsung, kesenjangan tetap ada, sering didorong oleh kekeringan yang disebabkan perubahan iklim.
20. Lesotho
Pendapatan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 32,4%
Lesotho adalah negara Afrika kecil terkurung daratan, yang menghadapi tantangan kemiskinan signifikan. Ketergantungan ekonomi negara itu pada pertanian dan pengiriman uang dari pekerja di Afrika Selatan membuatnya rentan terhadap perubahan iklim dan guncangan eksternal.
Pengangguran di negara ini cukup tinggi, sementara HIV/AIDS, yang mempengaruhi hampir seperempat dari populasi, memperburuk kemiskinan.
19. Republik Kongo
Pendapatan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 35,4%
Kemiskinan ekstrem di Republik Kongo terus meningkat dan mempengaruhi lebih dari 35% populasinya. Ketidakstabilan politik dan pemerintahan yang lemah menghambat negara ini untuk mencapai potensi penuhnya. PDB negara itu pada tahun 2023 yakni USD13.031 miliar.
18. Eswatini
Pendapatan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 36,1%
Negara kecil yang terletak di Afrika ini memiliki populasi saat ini sebesar 1,19 juta. Tetapi meskipun tidak memiliki banyak mulut untuk diberi makan, Eswatini memiliki tingkat kemiskinan yang melonjak. Sebagian besar kemiskinan ini dapat dikaitkan dengan kekeringan, musim kering, dan curah hujan yang tidak menentu sehingga tidak cukup kuat mengandalkan sektor pertanian.
17. Senegal
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 39%
Meskipun kaya akan budaya dan tradisi, banyak orang Senegal bergulat dengan akses yang tidak memadai ke kebutuhan. Akibatnya, banyak yang terpaksa membuat keputusan yang memilukan antara layanan kesehatan esensial dan makanan sehari-hari.
16. Papua Nugini
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 39,7%
Pada tahun 2023, sekitar 39,7% populasi Papua Nugini hidup di bawah garis kemiskinan dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketidaksetaraan negara ini sangat mencolok, karena kekayaan dari sektor-sektor yang kaya sumber daya jarang menetes ke sebagian besar masyarakat pedesaan.
15. Zimbabwe
Penghasilan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 39,8%
PDB Zimbabwe saat ini adalah USD29, 931 miliar dengan populasi sebesar 15 juta orang. Ketika hiperinflasi, infrastruktur ekonomi yang buruk, dan kurangnya sumber daya bersatu, kemiskinan menjadi sangat besar di suatu negara. Inilah alasan 39,8% orang di Zimbabwe hidup di bawah garis kemiskinan, dan mayoritas rawan pangan.
14. Uganda
Pendapatan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 42,2%
Karena tingkat pertumbuhan penduduk Uganda adalah yang tertinggi ke-8 di dunia, membuat pemenuhan kebutuhan menjadi perjuangan berat. Dengan populasi 45 juta dan PDB USD49 miliar, sumber daya negara selalu tergerus tipis. Kemiskinan Uganda juga diperburuk oleh distribusi tanah yang tidak merata dan dampak lama dari perang saudara.
13. Tanzania
Pendapatan di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 44,9%
PDB Tanzania lebih stabil daripada 10 negara teratas lainnya dengan tingkat kemiskinan tertinggi, saat ini mencapai USD85 miliar. Namun terlepas dari hal itu, hampir 44,9% dari populasinya berada di bawah garis kemiskinan.
Alasan utama untuk statistik mengejutkan tersebut adalah kurangnya infrastruktur ekonomi, yang mengakibatkan tidak ada pekerjaan bagi orang-orang terampil dan potensi pertumbuhan yang terbatas.
12. Afganistan
Penghasilan Di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 49,4%
Afghanistan menjadi salah satu negara termiskin di dunia. Kondisi ekonominya tergerus oleh konflik dan ketidakstabilan politik selama beberapa dekade.
Pada 2023, hampir setengah dari populasi negara itu hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Infrastruktur dan pengangguran menjadi masalah utama di negara ini. Selain itu, ketidaksetaraan gender membatasi partisipasi ekonomi perempuan, yang semakin memperdalam kemiskinan.
11. Nigeria
Penghasilan Di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 50,6%
Niger adalah salah satu negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi. Kemiskinan di Niger dipengaruhi oleh terbatasnya lahan pertanian, kekurangan air, dan pengelolaan sumber daya yang buruk.
Saat ini, PDB Nigeria tercatat sebesar USD16,617 miliar, namun setengah dari populasinya hidup dalam kemiskinan. Angka buta huruf di negara ini juga meluas, membuat terbatasnya tenaga kerja terampil di negara ini.
10. Malawi
Penghasilan Di bawah USD2,15Tingkat kemiskinan: 50,7%
Tidak ada perubahan besar dalam statistik kemiskinan di Malawi selama satu dekade terakhir. Kekeringan hingga cuaca ekstrem sangat mempengaruhi perekonomian negara, akhirnya membuat penduduk rawan pangan.
PDB Malawi saat ini mencapai USD11,277 miliar. Menjaga ketahanan pangan menjadi pekerjaan berat, pemerintah dibiarkan dengan sumber daya terbatas untuk berinvestasi dalam mendidik dan memberdayakan masyarakat.
9. Rwanda
Di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 52%
PDB Rwanda telah mengalami lonjakan USD4 miliar dalam 5 tahun, tetapi hal itu tidak cukup untuk mengalahkan ancaman kemiskinan yang menjulang. Tidak seperti beberapa negara Afrika lainnya, Rwanda tidak diberkati dengan sumber daya alam dan membuatnya terus memerangi kemiskinan. Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi di negara ini juga menjadi salah satu pendorong kemiskinan.
8. Guatemala
Di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 54%
Negara lain dalam daftar negara dengan tingkat kemiskinan tertinggi adalah Guatemala. Negara ini memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi menurut Bank Dunia, dimana saat ini berjumlah 54%. PDB Guatemala yakni USD85,99 miliar dengan populasi penduduk hampir 18 juta.
Reformasi kebijakan yang komprehensif, bersama dengan investasi di bidang pendidikan dan infrastruktur, sangat penting untuk memutus siklus kemiskinan Guatemala.
7. Zambia
Di bawah USD2.15Tingkat Kemiskinan: 61.4%
Menurut Bank Dunia, tingkat kemiskinan Zambia saat ini mencapai 61,4% karena diversifikasi ekonomi yang terbatas di negara itu. PDB negara itu tercatat sebesar USD29.272 miliar pada tahun 2023.
6. Republik Demokratik Kongo
Di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 62%
Republik Demokratik Kongo memiliki kemiskinan yang mencolok, di mana 62% penduduknya hidup dengan pendapatan kurang dari USD2,15 setiap harinya. Lonjakan kesenjangan telah menghambat pembangunan manusia, menghalangi akses terhadap kebutuhan dasar, dan melanggengkan kemiskinan.
5. Mozambik
Di bawah USD2,15 dengan Tingkat Kemiskinan: 64,6%PDB Mozambik pada tahun 2023 adalah USD19.909 miliar pada tahun 2023, naik dari USD14.8 miliar saat 2018. Namun, karena penurunan investasi asing dan bencana alam, negara ini berjuang dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.
Selanjutnya sesuai dengan Proyek Borgen, persentase besar dari mereka yang tinggal di daerah pedesaan Mozambik tetap miskin karena mereka terputus dari lanskap ekonomi yang lebih besar.
4. Somalia
Di bawah USD2.15Tingkat Kemiskinan: 70%
Menurut Bank Dunia, hampir 90% orang Somalia menghadapi kemiskinan multidimensi, sementara 70% hidup di bawah garis kemiskinan. PDB Somalia saat ini adalah USD8,733 miliar, menurut IMF, dengan jumlah penduduk di negara ini mencapai 17 juta orang.
3. Madagaskar
Di bawah USD2.15 dengan Tingkat kemiskinan: 70,7%Populasi Madagaskar menyentuh 30 juta pada tahun 2023, tetapi PDB-nya hampir USD15 miliar. Perbedaan mencolok ini menghasilkan hampir dua pertiga populasi mereka hidup di bawah garis kemiskinan.
Pada tahun 2023, lebih dari 70% penduduknya hidup dengan penghasilan kurang dari USD2,15 per hari. Kenyataan suram ini berasal dari terbatasnya akses ke pendidikan, ketidakstabilan politik yang terus-menerus, dan infrastruktur yang tidak memadai.
2. Republik Afrika Tengah
Di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 71%
Menurut perkiraan Bank Dunia tahun 2020, hampir 71% populasi di Republik Afrika Tengah hidup di bawah garis kemiskinan. Fakta-fakta ini dapat dibuktikan dengan PDB negara yang hanya sebesar USD2,7 miliar pada tahun 2023.
Meskipun ada upaya oleh organisasi internasional untuk mengatasi situasi tersebut, CAR memiliki salah satu krisis kemanusiaan paling parah di dunia.
1. Sudan Selatan
Di bawah USD2,15Tingkat Kemiskinan: 76,4%
Meskipun PDB Sudan Selatan telah tumbuh dari USD3 miliar pada 2018 menjadi sekitar USD7 miliar pada 2023, sebagian besar penduduk negara itu masih hidup dalam kemiskinan ekstrem. Konflik, pengungsian, dan keterlibatan eksternal dikatakan sebagai penyebab terbesar ekonomi Sudan Selatan yang lemah.
Juga, menurut Bank Dunia, kemiskinan di negara ini terutama pada daerah pedesaan karena penduduk tidak memiliki akses ke kesempatan kerja yang lebih baik yang dapat meningkatkan daya beli mereka.
(akr)