Kekuatan Baru Penantang Dominasi AS, Ini Pengaruh BRICS ke Supply Chain Global
loading...
A
A
A
Efeknya ekspansi manufaktur di negara-negara BRICS berdampak besar pada rantai pasokan global. Negara-negara ini menjadi pemasok utama barang ke seluruh dunia.
Hal itu menyebabkan pergeseran rantai pasokan global, dengan lebih banyak barang diproduksi di negara-negara BRICS dan kemudian dikirim ke bagian lain dunia. Pengembangan rantai pasokan BRICS juga mengarah pada pengembangan jaringan dan teknologi logistik baru.
Selain itu rencana BRICS mengeluarkan mata uang sendiri juga diyakini bakal mengubah lanskap keuangan global dan mempengaruhi dinamika perdagangan. Mata uang BRICS menjadi upaya mengurangi dominasi dolar Amerika Serikat atau USD dalam transaksi internasional.
Jika mata uang baru untuk kelompok BRICS diperkenalkan, maka dapat mengurangi ketergantungan negara berkembang terhadap dolar AS sebagai mata uang utama perdagangan global. Ini akan menghasilkan rantai pasokan global yang lebih bervariasi dan stabil, berpotensi meminimalkan dampak fluktuasi nilai dolar.
Selain itu, mata uang BRICS yang baru dapat menyederhanakan transaksi dan menurunkan kebutuhan konversi mata uang, mendorong lebih banyak perdagangan antar negara BRICS. Ini juga dapat memberi negara berkembang kekuatan tawar yang lebih baik dalam negosiasi perdagangan global.
Lalu memungkinkan mereka untuk menegosiasikan persyaratan yang lebih menguntungkan dan tidak terlalu bergantung pada mata uang dominan seperti dolar AS dan euro.
Perkuat Logistik Global
Sementara itu Wakil Menteri Perdagangan China, Wang Showen mengatakan, bahwa KTT BRICS telah menunjukkan arah yang jelas bagi negara-negara BRICS untuk memperdalam kerja sama rantai pasokan.
KTT BRICS telah menegaskan kembali bahwa keterbukaan, efisiensi, stabilitas, transparansi, keandalan, dan ketahanan rantai produksi dan pasokan global, regional, dan nasional sangat penting dalam mengatasi pemulihan ekonomi yang tidak merata, dan meningkatkan perdagangan dan investasi internasional.
Wang mencatat, telah ditetapkan arah dan prioritas bagi negara-negara BRICS untuk memperdalam kerja sama rantai pasokan. Hal itu di tengah upaya negara-negara memisahkan ekonomi mereka dari sistem internasional dengan membangun "tembok tinggi", yang secara serius memengaruhi keamanan dan stabilitas rantai pasokan global dan menghambat pemulihan ekonomi global.
Hal itu menyebabkan pergeseran rantai pasokan global, dengan lebih banyak barang diproduksi di negara-negara BRICS dan kemudian dikirim ke bagian lain dunia. Pengembangan rantai pasokan BRICS juga mengarah pada pengembangan jaringan dan teknologi logistik baru.
Selain itu rencana BRICS mengeluarkan mata uang sendiri juga diyakini bakal mengubah lanskap keuangan global dan mempengaruhi dinamika perdagangan. Mata uang BRICS menjadi upaya mengurangi dominasi dolar Amerika Serikat atau USD dalam transaksi internasional.
Jika mata uang baru untuk kelompok BRICS diperkenalkan, maka dapat mengurangi ketergantungan negara berkembang terhadap dolar AS sebagai mata uang utama perdagangan global. Ini akan menghasilkan rantai pasokan global yang lebih bervariasi dan stabil, berpotensi meminimalkan dampak fluktuasi nilai dolar.
Selain itu, mata uang BRICS yang baru dapat menyederhanakan transaksi dan menurunkan kebutuhan konversi mata uang, mendorong lebih banyak perdagangan antar negara BRICS. Ini juga dapat memberi negara berkembang kekuatan tawar yang lebih baik dalam negosiasi perdagangan global.
Lalu memungkinkan mereka untuk menegosiasikan persyaratan yang lebih menguntungkan dan tidak terlalu bergantung pada mata uang dominan seperti dolar AS dan euro.
Perkuat Logistik Global
Sementara itu Wakil Menteri Perdagangan China, Wang Showen mengatakan, bahwa KTT BRICS telah menunjukkan arah yang jelas bagi negara-negara BRICS untuk memperdalam kerja sama rantai pasokan.
KTT BRICS telah menegaskan kembali bahwa keterbukaan, efisiensi, stabilitas, transparansi, keandalan, dan ketahanan rantai produksi dan pasokan global, regional, dan nasional sangat penting dalam mengatasi pemulihan ekonomi yang tidak merata, dan meningkatkan perdagangan dan investasi internasional.
Wang mencatat, telah ditetapkan arah dan prioritas bagi negara-negara BRICS untuk memperdalam kerja sama rantai pasokan. Hal itu di tengah upaya negara-negara memisahkan ekonomi mereka dari sistem internasional dengan membangun "tembok tinggi", yang secara serius memengaruhi keamanan dan stabilitas rantai pasokan global dan menghambat pemulihan ekonomi global.