Hindari Resesi, Belanja Pemerintah Bakal Digeber Buat Ungkit Perekonomian

Rabu, 29 Juli 2020 - 12:42 WIB
loading...
Hindari Resesi, Belanja...
Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, ada beberapa cara Indonesia terhindar dari resesi dampak dari pandemi Covid-19. Diantaranya, pemerintah harus melakukan langkah extraordinary untuk mendorong pemulihan ekonomi di kuartal III dan IV tahun 2020.

Kemudian, lanjut dia, belanja pemerintah secara besar-besaran akan didorong sehingga permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha tergerak untuk berinvestasi. Oleh karena itu, dukungan untuk dunia usaha harus segera dipercepat implementasinya. (Baca juga: Halo Pak Jokowi, Realisasi Belanja Pemerintah Masih Lelet Lho )

"Belanja pemerintah didorong sebagai salah satu penggerak dan pengungkit perekonomian agar di semester kedua tahun 2020 kita bisa memperbaiki pertumbuhan ekonomi dari minus menjadi nol atau positif," ujar Airlangga dalam telekonfrensi, Rabu (29/7/2020).

Dia juga menegaskan, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dibentuk untuk mengintegrasikan kebijakan kesehatan dan ekonomi sehingga penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi dapat berjalan beriringan dan terintegrasi dalam satu kelembagaan. "Akan tetapi, harus dipahami bersama bahwa penanganan kesehatan tetap menjadi prioritas," ungkap dia. (Baca juga: Dapat Bantuan Rp10 Triliun, Kang Emil Yakin Ekonomi Jabar Pulih Lebih Awal )

Airlangga juga menambahkan, penyebaran pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Aktivitas ekonomi global pun belum akan kembali ke normal seperti masa sebelum pandemi. Berbagai lembaga internasional memperkirakan kontraksi pada tahun 2020 pada kisaran -4,9 sampai dengan -7,6%.

Seperti dialami sebagian besar negara di dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun 2020 melambat menjadi 3%. Pada Kuartal II tahun 2020, tekanan ekonomi diproyeksikan akan semakin berat dan mengalami kontraksi. "Di akhir tahun, kita berharap bisa keluar dari krisis atau zona negatif ini," jelas dia.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1334 seconds (0.1#10.140)