Garuda Tak Terganggu Kasus Suap Emirsyah Satar

Selasa, 24 Januari 2017 - 14:22 WIB
Garuda Tak Terganggu Kasus Suap Emirsyah Satar
Garuda Tak Terganggu Kasus Suap Emirsyah Satar
A A A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk memastikan kegiatan operasional perseroan tidak terganggu akibat kasus suap pembelian mesin pesawat Airbus A330, yang melibatkan mantan petinggi Garuda Emirsyah Satar. Direktur Utama Garuda Arif Wibowo mengungkapkan, kasus tersebut justru memperjelas pembenahan yang dilakukan perseroan selama dua tahun terakhir.

"Enggak (mengganggu operasional), justru ini akan memperjelas, bahwasanya apa yang kita lakukan dari 2 tahun terakhir ini, fokus kepada pembenahan, armada-armada, dan melakukan ekspansi, dan melakukan penghematan biaya di tempat yang tidak semestinya," katanya di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (24/1/2017).

(Baca Juga: Tersandung Suap, Garuda Indonesia Tetap Gandeng Rolls-Royce)

Mantan Bos Citilink ini menyebutkan, pembenahan yang dilakukan perseroan pun membuahkan hasil yang cukup signifikan. Pada tahun lalu, perseroan memperoleh efisiensi sekitar USD170 juta dan tahun ini penghematan ditargetkan akan mencapai USD200 juta.

"Sekitar USD200 juta yang 2017, karena kita masih tetap berharap Fleet Cost, dan Overhead Cost itu turun. Kita lagi bertempur supaya Garuda bisa tetap competitivenes. Renegosiasi kontrak yang memungkinkan, fleet cost, itu kan ada leasing cost, insurance cost maintenance cost, karena terkait biaya dan efisiensi kita ke depan," imbuh dia.

Arif menambahkan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno juga sudah memberikan arahan kepadanya pasca munculnya kasus suap yang melibatkan Emirsyah Satar tersebut. Rini meminta Garuda untuk tetap berpegang teguh pada prinsip integritas dan good corporate governance (GCG).

"Prinsipnya satu, integritas, kedua GCG, harus berjalan dengan baik. Jadi ini memang yang harus menjadi landasan kita dalam menjalankan perusahaan yang besar, perusahaan publik, GCG, dan Integritas menjadi hal yang penting dan vital," tegasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6868 seconds (0.1#10.140)