Tokoh Ekonomi Islam Klasik Rujukan Rusia, Nomor 1 Keturunan Sahabat Nabi

Jum'at, 18 Agustus 2023 - 15:41 WIB
loading...
Tokoh Ekonomi Islam...
Ibnu Khaldun, tokoh ekonomi Islam klasik yang menjadi rujukan dunia. FOTO/Ilustrasi/wikipedia Gontor
A A A
JAKARTA - Ekonomi Islam dipraktikkan selama lebih dari 1.000 tahun, kemudian dikembangkan dalam berbagai model yang berbeda di setiap negara atau masyarakat dari waktu ke waktu setelah wafatnya Nabi Muhammad.
Ekonomi Islam selanjutnya dikembangkan dari masa ke masa oleh para cendekiawan muslim, yang dikenal sebagai ekonom Islam klasik hingga mengalami masa kejayaan dan kemunduran.

Ulama besar Islam telah menjadi rujukan sejumlah negara di dunia yang mengembangkan sistem ekonomi Islam, termasuk Rusia . Beberapa cendekiawan muslim terkemuka yang berkontribusi dalam pengembangan ekonomi Islam salah satunya Ibnu Khaldun.



Ada juga pemikir ekonomi Islam yang terkenal dari tahun 731-798 Masehi, seperti Abu Yusuf. Abu Yusuf dikenal sebagai pemikir ekonomi Islam yang memperkenalkan prinsip-prinsip perpajakan kepada dunia.

Nama Al Ghazali juga dikenal luas sebagai salah satu tokoh Islam terkemuka yang berkontribusi dalam bidang ekonomi Islam, meskipun ia lebih dikenal sebagai filsuf Muslim dan ahli tasawuf. Kontribusinya dalam pemikiran ekonomi Islam sangat besar dan akan mewarnai khazanah ilmu ekonomi di masa mendatang. Selain tokoh tersebut masih banyak pemikir besar ekonomi Islam lainnya.



Berikut tokoh atau cendekiawan muslim yang berjasa dalam kemajuan ekonomi Islam dikutip dari "Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam" Bank Indonesia.

1. Ibnu Khaldun

Nama lengkap Ibnu Khaldun adalah Wali al-Din 'Abd al-Rahman bin Muhammad bin Muhammad bin al-Husain bin Muhammad bin Jabir bin Muhammad bin Ibrahim bin 'Abd al-Rahman bin Khaldun al-Hadhrami. Silsilahnya keturunan langsung sahabat Nabi, Wail bin Hajar.

Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada tanggal 1 Ramadhan 732 H bertepatan dengan 27 Mei 1332 M dan wafat pada tanggal 19 Maret 1406 M pada usia 73 tahun. Semasa kecilnya ia sering dipanggil dengan sebutan 'Abd al-Rahman.

Di dalam keluarga, ia dipanggil dengan sebutan Ibnu Zaid. Ibnu Khaldun juga dikenal sebagai "Wali al-Din" saat menjabat sebagai hakim di Mesir dan terkenal dengan sebutan Ibnu Khaldun.

Dia adalah salah satu keturunan bangsawan Bani Khaldun. Bani Khaldun beremigrasi ke Tunisia setelah jatuhnya Sevilla ke tangan Reconquista pada pertengahan abad ke-13. Keluarga ini terlibat dalam posisi pemerintahan, namun karena keadaan, mereka mengundurkan diri dari dunia politik dan memulai perjalanan spiritual.

Ibnu Khaldun dibesarkan dalam keluarga ulama dan keluarga terpandang. Ia memiliki latar belakang keilmuan yang kuat. Perjalanan dalam menimba ilmu sangat luas. Ibnu Khaldun melakukan perjalanan ke berbagai wilayah pada saat itu, seperti Andalusia (Spanyol), Maroko, Persia (Iran), dan Tilimsin (al-Jazair).

Ekonom Islam klasik ini memiliki keahlian dalam berbagai ilmu pengetahuan seperti fikih, sejarah dan sosiologi. Sebuah buku lengkap pada abad ke-14 Masehi yang telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa ini berisi pokok-pokok pikiran tentang gejala sosial kemasyarakatan, sistem pemerintahan dan politik dalam masyarakat, ekonomi, masyarakat dan negara, gejala manusia dan pengaruh lingkungan, geografi, serta ilmu pengetahuan dan alat-alatnya.

Beberapa pemikiran ekonomi Ibnu Khaldun dalam sejarah ekonomi dunia dapat disamakan dengan pemikiran para pemikir ekonomi modern. Dalam bukunya, al-Muqaddimah Ibnu Khaldun memiliki pemikiran tentang konsep nilai, konsep harga, dan konsep uang.

Ibnu Khaldun dikenal sebagai seorang sosiolog dan sejarawan muslim yang hidup pada abad kedelapan hijriah. Konsep-konsep ekonomi yang pernah dibahasnya antara lain; nilai, harga, uang, pertumbuhan, pembangunan, distribusi, keuangan publik, sewa, siklus bisnis, ekonomi politik, dan manfaat perdagangan.

2. Abu Yusuf

Abu Yusuf adalah seorang ulama bernama lengkap Ya'qub bin Ibrahim bin Habib al Anshari, yang lahir di Kuffah pada tahun 113 H/731 M dan wafat di Baghdad pada tahun 182 H/798 M. Keluarganya memiliki julukan al-Anshari karena ibunya masih keturunan Anshar. Abu Yusuf merupakan salah satu ulama yang hidup pada masa pergolakan politik antara dinasti Umayyah dan Abbasiyah. Karya besar Abu Yusuf adalah kitab yang paling monumental, Al-Kharaj.

Karya ini berisi kajian yang cukup komprehensif, karena tidak hanya membahas tentang sumber-sumber pendapatan negara (kharaj, jizyah, 'usyr, ghanimah, fai, shadaqah dan zakat) sesuai dengan kebutuhan administrasi baitul mal pada saat itu, tetapi juga peraturan perang, perlakuan pemerintah terhadap orang-orang murtad dan non-Muslim, dan hal-hal kecil lainnya seperti air dan rumput.

Abu Yusuf juga memberikan masukan tentang administrasi dan pengeluaran publik, sehingga tidak hanya penjelasan tentang sistem keuangan Islam, tetapi juga pembangunan sistem yang realistis dan kontekstual dengan kondisi ekonomi.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Moskow-Washington Kian...
Moskow-Washington Kian Mesra, AS Siap Hubungkan Kembali Rusia ke SWIFT
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
PetroChina Jabung Ciptakan...
PetroChina Jabung Ciptakan Multiplier Effect Ekonomi Jambi
Rusia Tuntut Raksasa...
Rusia Tuntut Raksasa Energi Inggris Bayar Ganti Rugi Rp26,3 Triliun
Sinyal Kuat AS Cabut...
Sinyal Kuat AS Cabut Sanksi Rusia demi Hidupkan Ekspor Biji-bijian Laut Hitam
Minyak Mentah Rusia...
Minyak Mentah Rusia Mengalir Deras ke Negara BRICS
India Terang-terangan...
India Terang-terangan ke BRICS: Kami Tidak Akan Campakkan Dolar AS
4 Tokoh Rusia Bebas...
4 Tokoh Rusia Bebas dari Sanksi Uni Eropa, Ada Pengusaha hingga Menteri
Beri Sanksi ke Rusia,...
Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya
Rekomendasi
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
Jokowi Akan Salat Idulfitri...
Jokowi Akan Salat Idulfitri di Dekat Rumah, Tak Jadi di Masjid Istiqlal
Dihadiri Prabowo-Gibran,...
Dihadiri Prabowo-Gibran, Ini Jadwal Pelaksanaan Salat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal
Berita Terkini
Manajer Perempuan di...
Manajer Perempuan di Nestle Meningkat, Ciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif
12 jam yang lalu
Pertamina Antisipasi...
Pertamina Antisipasi Pasokan BBM di Bengkulu Akibat Pendangkalan Pulau Baai
12 jam yang lalu
SIG Berhasil Tekan Beban...
SIG Berhasil Tekan Beban Pokok Pendapatan 0,8% Jadi Rp28,26 Triliun
13 jam yang lalu
Program Mudik Bersama...
Program Mudik Bersama BUMN, BRI Life dan BRI Kolaborasi Beri Perlindungan Asuransi
14 jam yang lalu
BSI Ingatkan Nasabah...
BSI Ingatkan Nasabah Waspada Penipuan Bermodus Social Engineering
14 jam yang lalu
Mentan Amran: Operasi...
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan
14 jam yang lalu
Infografis
Nomor 1 dari Indonesia,...
Nomor 1 dari Indonesia, Ini 10 Dumpling Terenak di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved