Bank Mandiri Turunkan Target Pertumbuhan Kredit Industri Jadi 8%
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ( BMRI ) merevisi target pertumbuhan kredit industri di kisaran 8-9% atau di bawah ekspektasi awal tahun. Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, pertumbuhan kredit tersebut berdasarkan nowcasting perusahaan yang semula pertumbuhan kredit di 10-11%.
"Berdasarkan nowcasting kami, pertumbuhan kredit akan berada di kisaran 8%-9% atau relatif di bawah ekspektasi awal tahun kami yang berada di kisaran 10%-11%," ujar Andry dalam Media Gathering & Presentasi Macroeconomic Outlook Mandiri, Selasa (22/8/2023).
Adapun dari sektor perbankan, fungsi intermediasi perbankan masih terus tumbuh positif meski mulai termoderasi. Pertumbuhan kredit pada bulan Juni tumbuh 7,76% melambat jika dibandingkan akhir triwulan I 2023 sebesar 9,9%.
Di sisi lain, pertumbuhan dana pihak ketiga juga terus melambat, tercatat mencapai 5,79% pada bulan Juni seiring perilaku nasabah yang kembali menggunakan dananya untuk konsumsi atau investasi.
"Namun demikian likuiditas perbankan secara umum masih cukup memadai, terefleksi dari rasio Loan to Deposit (LDR) yang masih berada pada 82% sehingga masih akan dapat menopang akselerasi pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Andry.
Sebelumnya, Bank Mandiri konsisten untuk mempertahankan target kredit tahun ini, meski secara industri kredit perbankan mengalami perlambatan. Bank Mandiri yakin hingga akhir tahun 2023 kredit akan tumbuh dikisaran 10%–12% secara tahunan (year on year/yoy). Optimisme tersebut, sejalan dengan strategi Bank Mandiri yang berfokus untuk mengoptimalisasi ekosistem nasabah wholesale termasuk bisnis turunannya.
Lihat Juga: Daftar 4 Bank Kakap RI Cetak Laba Terbesar di Kuartal III-2024, BRI Tembus Rp45,36 Triliun
"Berdasarkan nowcasting kami, pertumbuhan kredit akan berada di kisaran 8%-9% atau relatif di bawah ekspektasi awal tahun kami yang berada di kisaran 10%-11%," ujar Andry dalam Media Gathering & Presentasi Macroeconomic Outlook Mandiri, Selasa (22/8/2023).
Adapun dari sektor perbankan, fungsi intermediasi perbankan masih terus tumbuh positif meski mulai termoderasi. Pertumbuhan kredit pada bulan Juni tumbuh 7,76% melambat jika dibandingkan akhir triwulan I 2023 sebesar 9,9%.
Di sisi lain, pertumbuhan dana pihak ketiga juga terus melambat, tercatat mencapai 5,79% pada bulan Juni seiring perilaku nasabah yang kembali menggunakan dananya untuk konsumsi atau investasi.
"Namun demikian likuiditas perbankan secara umum masih cukup memadai, terefleksi dari rasio Loan to Deposit (LDR) yang masih berada pada 82% sehingga masih akan dapat menopang akselerasi pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Andry.
Sebelumnya, Bank Mandiri konsisten untuk mempertahankan target kredit tahun ini, meski secara industri kredit perbankan mengalami perlambatan. Bank Mandiri yakin hingga akhir tahun 2023 kredit akan tumbuh dikisaran 10%–12% secara tahunan (year on year/yoy). Optimisme tersebut, sejalan dengan strategi Bank Mandiri yang berfokus untuk mengoptimalisasi ekosistem nasabah wholesale termasuk bisnis turunannya.
Lihat Juga: Daftar 4 Bank Kakap RI Cetak Laba Terbesar di Kuartal III-2024, BRI Tembus Rp45,36 Triliun
(nng)