Sanksi Barat Menghunjam, Orang Rusia Gemar Berburu Properti di Negara NATO
loading...
A
A
A
ISTANBUL - Rusia menduduki posisi puncak dalam daftar pembeli asing untuk real estate di Turki pada bulan Juli 2023, seperti dilaporkan badan statistik Turki TUIK pada minggu ini. Pada bulan lalu, total tercatat sebanyak 109.000 apartemen terjual di Turki .
Menurut data resmi, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 16,7% dari bulan yang sama tahun lalu. Dari jumlah keseluruhan, 2.801 properti dibeli oleh orang asing.
Orang Rusia membeli 772 apartemen dan menduduki posisi puncak dalam daftar pembeli asing pada bulan Juli, menggeser warga negara Iran (272) dan Irak (204), yang menempati peringkat kedua dan ketiga. Antalya, Istanbul dan Mersin adalah tempat paling populer bagi pembelian asing, menurut laporan itu.
Data sebelumnya menunjukkan bahwa warga negara Rusia melipatgandakan pembelian rumah di Turki pada tahun 2022, setelah sanksi mendorong mereka untuk berhenti berinvestasi di negara- negara Barat .
Harga real estat di Turki telah meningkat lebih dari dua kali lipat secara nominal sejak Mei lalu, karena inflasi yang meningkat, menurut bank sentral di negara itu. Pihak berwenang Turki telah berjanji untuk mengendalikan harga sewa yang melonjak dan dilaporkan sedang membahas pajak bagi pemilik apartemen kosong.
Menteri pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy, sebelumnya mengaitkan meningkatnya jumlah pemilik rumah Rusia di negara itu dengan penurunan permintaan hotel, karena banyak wisatawan lebih suka memiliki apartemen sendiri daripada menyewa akomodasi jangka pendek yang mahal.
Menurut data resmi, angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 16,7% dari bulan yang sama tahun lalu. Dari jumlah keseluruhan, 2.801 properti dibeli oleh orang asing.
Orang Rusia membeli 772 apartemen dan menduduki posisi puncak dalam daftar pembeli asing pada bulan Juli, menggeser warga negara Iran (272) dan Irak (204), yang menempati peringkat kedua dan ketiga. Antalya, Istanbul dan Mersin adalah tempat paling populer bagi pembelian asing, menurut laporan itu.
Data sebelumnya menunjukkan bahwa warga negara Rusia melipatgandakan pembelian rumah di Turki pada tahun 2022, setelah sanksi mendorong mereka untuk berhenti berinvestasi di negara- negara Barat .
Harga real estat di Turki telah meningkat lebih dari dua kali lipat secara nominal sejak Mei lalu, karena inflasi yang meningkat, menurut bank sentral di negara itu. Pihak berwenang Turki telah berjanji untuk mengendalikan harga sewa yang melonjak dan dilaporkan sedang membahas pajak bagi pemilik apartemen kosong.
Menteri pariwisata Turki, Mehmet Nuri Ersoy, sebelumnya mengaitkan meningkatnya jumlah pemilik rumah Rusia di negara itu dengan penurunan permintaan hotel, karena banyak wisatawan lebih suka memiliki apartemen sendiri daripada menyewa akomodasi jangka pendek yang mahal.
(akr)