Rupiah Berbalik Menguat Lawan Dolar AS, Hari Ini Bertengger ke Rp15.246

Kamis, 24 Agustus 2023 - 18:39 WIB
loading...
Rupiah Berbalik Menguat Lawan Dolar AS, Hari Ini Bertengger ke Rp15.246
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akhirnya ditutup menguat pada perdagangan Kamis (24/8/2023). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akhirnya ditutup menguat pada perdagangan Kamis (24/8/2023). Kurs rupiah terpantau naik 49 poin di level Rp15.246 dari penutupan sebelumnya di Rp15.316.



Penguatan rupiah juga terlihat pada data JISDOR BI, usai ditutup pada level Rp15.253 per USD. Mata uang Garuda lebih baik dari sesi sebelumnya Rp15.319.



Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS melemah setelah Bank Indonesia (BI) dalam pertemuan hari ini masih menahan suku bunga acuan atau BI7DRR di level 5,75% dengan tetap memantau stabilitas rupiah dan menjaga inflasi.

"Hal ini diperlukan guna menahan tekanan eksternal di tengah potensi kelanjutan kenaikan suku bunga The Fed sebelum akhir tahun," tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (24/8/2023).

"Di samping itu, BI perlu menjaga inflasi tetap berada pada kisaran target BI 3±1%. Meskipun inflasi berada pada tren menurun, yaitu menjadi 3,08% yoy di Juli 2023 dari 5,28% yoy di bulan sebelumnya," imbuhnya.

Sedangkan pengaruh musiman di Juli tetap terjadi, terlihat dari kenaikan inflasi bulanan sebesar 0,21% secara bulanan (mtm) di Juli 2023 dibandingkan 0,14% mtm di Juni 2023. Tidak hanya inflasi, perekonomian juga berada pada tren jangka panjang dengan pertumbuhan sebesar 5,17% pada triwulan kedua 2023.

Pertumbuhan sebesar 5,17% yoy ini terutama didorong oleh kuatnya konsumsi rumah tangga, yang melonjak menjadi 5,23% yoy dari 4,54% yoy. Purchasing Managers Index (PMI) hanya mengalami sedikit peningkatan menjadi 53,3 dari 52,5 di bulan Juni.

Selain itu, setelah menahan kenaikan pada Juni, The Fed melanjutkan siklus pengetatan untuk melawan inflasi dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps menjadi 5,22%- 5,50% pada pertemuan FOMC Juli 2023.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1247 seconds (0.1#10.140)