Rating 105 Asuransi, 14 Asuransi Jiwa Kantongi Label Sangat Bagus

Jum'at, 31 Juli 2020 - 01:27 WIB
loading...
Rating 105 Asuransi, 14 Asuransi Jiwa Kantongi Label Sangat Bagus
Untuk kelompok asuransi jiwa, hasilnya, dari total 54 perusahaan, 14 perusahaan asuransi jiwa berhasil mendapat predikat sangat bagus, 18 perusahaan berpredikat bagus, dan 10 perusahaan berpredikat cukup bagus. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Guna melihat kinerja industri asuransi secara menyeluruh selama satu tahun, Biro Riset Infobank membuat laporan tentang industri asuransi bertajuk “Rating 105 Asuransi Versi Infobank 2020”. Untuk kelompok asuransi jiwa, hasilnya, dari total 54 perusahaan, 14 perusahaan asuransi jiwa berhasil mendapat predikat “sangat bagus”, 18 perusahaan berpredikat “bagus”, dan 10 perusahaan berpredikat “cukup bagus”.

“Sebanyak 11 perusahaan tidak dimuat karena nilai totalnya di bawah 51%, data tidak ada atau data tidak lengkap,” ujar Chairman Infobank Institute Eko B. Supriyanto dalam acara Infobank Talk 'INSURTECH: Peluang dan Tantangan Asuransi di Era Digital' di Jakarta, Kamis (30/7).

(Baca Juga: Duh, OJK Sebut Tingkat Inklusi Literasi Sektor Asuransi di Indonesia Memprihatinkan )

Sementara untuk perusahaan asuransi umum, tahun ini Biro Riset Infobank melakukan rating 74 perusahaan asuransi umum. Dari perusahaan asuransi umum sebanyak itu, 32 perusahaan berhasil meraih predikat “sangat bagus”, 23 berpredikat “bagus” dan 8 berpredikat “cukup bagus”. Ada 11 perusahaan yang tak dimuat karena nilai totalnya di bawah 51%, data tidak ada atau data tidak lengkap.

Penilaian atau rating kinerja perusahaan asuransi jiwa yang dilakukan Biro Riset Infobank ini didasarkan pada capaian kinerja perusahaan asuransi tersebut di atas kertas (laporan keuangan publikasi). Penilaian ini bisa dijadikan salah satu cermin untuk melihat kinerja perusahaan asuransi sepanjang 2018-2019.

(Baca Juga: Bukan hanya Produk, Investasi di Asuransi juga Sedap-Sedap Ngeri )

“Hasilnya mungkin tak bisa menggambarkan kinerja perusahaan asuransi secara utuh. Pasalnya, selain unsur kuantitatif, ada beberapa unsur kualitatif yang tak terungkap dalam laporan keuangan publikasi,” tutur Eko.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3505 seconds (0.1#10.140)