Tambah 6 Anggota Baru, BRICS Akan Membentuk Hampir 40% Ekonomi Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penambahan enam negara anggota baru akan mendorong kelompok negara-negara berkembang, BRICS jauh di depan saingan utamanya, G7 dalam urusan ekonomi. Perhitungan kekuatan ekonomi BRICS, dibuat berdasarkan data global.
Anggota BRICS saat ini terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, tetapi Januari 2024 mendatang, mereka akan mendapatkan member baru yakni Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Seperti dikutip dari RBK dan TASS, gabungan produk domestik bruto (PDB) dari perluasan BRICS dalam hal paritas daya beli (PPP) akan menjadi sekitar USD65 triliun. Bila melihat pangsa blok PDB global meningkat dari 31,5% saat ini menjadi 37%. Sebagai perbandingan, pangsa kelompok ekonomi maju G7 saat ini sekitar 29,9%.
Selanjutnya, dengan penambahan anggota baru, negara-negara BRICS akan mencapai hampir setengah dari produksi pangan dunia. Pada tahun 2021, panen gandum grup BRICS berjumlah 49% dari total dunia. Sedangkan G7 sebesar 19,1%.
BRICS juga akan memiliki keunggulan dalam hal produksi logam yang digunakan dalam industri teknologi tinggi. Ke-11 negara akan menyumbang 79% dari output aluminium global, dibandingkan hanya 1,3% yang dikendalikan oleh G7. Untuk paladium, perbedaannya adalah 77% untuk BRICS versus 6,9% untuk G7.
BRICS yang diperluas juga akan mencakup sekitar 38,3% dari produksi industri dunia, dibandingkan 30,5% untuk G7. Namun terakhir G7 masih unggul soal ekspor mencapai 28,8% dibandingkan 23,4% untuk BRICS.
Jumlah anggota BRICS pada tahun 2024, mendatang akan berjumlah menjadi 11 negara. Dimana Arab Saudi memiliki ekonomi terbesar di antara negara-negara anggota BRICS yang baru. PDB Arab Saudi dalam dolar pada akhir tahun 2022 diperkirakan mencapai USD1.1 triliun.
Sementara itu, UEA akan menjadi tambahan yang tangguh bagi blok tersebut berkat statusnya sebagai eksportir utama. Ekspor produk UEA pada tahun 2022 berjumlah hampir USD600 miliar.
Secara keseluruhan, 11 negara BRICS akan mencakup 48,5 juta kilometer persegi, mewakili 36% dari luas daratan dunia. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat dari G7. Populasi gabungan akan berjumlah 3,6 miliar, 45% dari total dunia dan lebih dari empat kali di atas G7.
Anggota BRICS saat ini terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, tetapi Januari 2024 mendatang, mereka akan mendapatkan member baru yakni Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Seperti dikutip dari RBK dan TASS, gabungan produk domestik bruto (PDB) dari perluasan BRICS dalam hal paritas daya beli (PPP) akan menjadi sekitar USD65 triliun. Bila melihat pangsa blok PDB global meningkat dari 31,5% saat ini menjadi 37%. Sebagai perbandingan, pangsa kelompok ekonomi maju G7 saat ini sekitar 29,9%.
Selanjutnya, dengan penambahan anggota baru, negara-negara BRICS akan mencapai hampir setengah dari produksi pangan dunia. Pada tahun 2021, panen gandum grup BRICS berjumlah 49% dari total dunia. Sedangkan G7 sebesar 19,1%.
BRICS juga akan memiliki keunggulan dalam hal produksi logam yang digunakan dalam industri teknologi tinggi. Ke-11 negara akan menyumbang 79% dari output aluminium global, dibandingkan hanya 1,3% yang dikendalikan oleh G7. Untuk paladium, perbedaannya adalah 77% untuk BRICS versus 6,9% untuk G7.
BRICS yang diperluas juga akan mencakup sekitar 38,3% dari produksi industri dunia, dibandingkan 30,5% untuk G7. Namun terakhir G7 masih unggul soal ekspor mencapai 28,8% dibandingkan 23,4% untuk BRICS.
Jumlah anggota BRICS pada tahun 2024, mendatang akan berjumlah menjadi 11 negara. Dimana Arab Saudi memiliki ekonomi terbesar di antara negara-negara anggota BRICS yang baru. PDB Arab Saudi dalam dolar pada akhir tahun 2022 diperkirakan mencapai USD1.1 triliun.
Sementara itu, UEA akan menjadi tambahan yang tangguh bagi blok tersebut berkat statusnya sebagai eksportir utama. Ekspor produk UEA pada tahun 2022 berjumlah hampir USD600 miliar.
Secara keseluruhan, 11 negara BRICS akan mencakup 48,5 juta kilometer persegi, mewakili 36% dari luas daratan dunia. Angka tersebut lebih dari dua kali lipat dari G7. Populasi gabungan akan berjumlah 3,6 miliar, 45% dari total dunia dan lebih dari empat kali di atas G7.
(akr)