Indonesia Akan Jadi Pasar Industri Streaming Terbesar di Asia Tenggara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Industri video streaming di dunia, khususnya Indonesia, dinilai masih berpeluang besar. Asia Video Industry Association (AVIA) juga percaya bahwa Indonesia adalah salah satu pasar video paling kompetitif di Asia.
Managing Director Vision+ Clarissa Tanoesoedibjo mengatakan, acara tahunan AVIA yang kali ini digelar di Indonesia diharapkan terus berjalan seiring pertumbuhan industri digital di dunia. Menurut Clarissa Indonesia akan jadi pasar terbesar di Asia Tenggara.
"Harapan saya supaya ini berjalan terus, 3-5 tahun ke depan, karena industri streaming di Indonesia memang sedang hot-hotnya dan semoga semua pemain bisa lebih melihat keluasan, juga opportunity untuk bisa membesarkan video streaming dalam negaranya," ungkap Clarissa saat ditemui usai menjadi pembicara di acara AVIA Indonesia in View, di Park Hyatt Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Menurut Clarissa, event yang dibawa oleh CEO dari AVIA, Louis Boswell, memang diselenggarakan setiap tahun di beberapa negara yang berbeda. Indonesia selalu dipilih karena peluang pasar yang besar.
"Cuma karena negara Indonesia ini banyak peminatnya dan memang banyak pemain yang ingin masuk ke Indonesia mereka mengadakan setiap tahun di Indonesia," kata Clarissa.
Meski ada tantangan pembajakan, 94% konsumen Indonesia percaya bahwa pembajakan online mempunyai konsekuensi negatif, persentase terbesar di kawasan ini, dengan dampak negatif terbesar yang dirasakan terhadap industri kreatif.
Sebagai pemain dalam industri video streaming, lanjut Clarissa, Vision+ dari MNC Group bisa dibilang cukup berkembang dalam segi industri dan bisnis dalam media ini. Vision+ adalah salah satu pemain leading di dalam industri dengan beberapa pemain lain.
"Ini adalah sebuah event yang memberikan kami sebuah insight, bukan cuma insight tapi juga relationship yang lebih luas lagi untuk kami bisa berpartner dengan mitra di luar Indonesia," kata Clarissa.
Managing Director Vision+ Clarissa Tanoesoedibjo mengatakan, acara tahunan AVIA yang kali ini digelar di Indonesia diharapkan terus berjalan seiring pertumbuhan industri digital di dunia. Menurut Clarissa Indonesia akan jadi pasar terbesar di Asia Tenggara.
"Harapan saya supaya ini berjalan terus, 3-5 tahun ke depan, karena industri streaming di Indonesia memang sedang hot-hotnya dan semoga semua pemain bisa lebih melihat keluasan, juga opportunity untuk bisa membesarkan video streaming dalam negaranya," ungkap Clarissa saat ditemui usai menjadi pembicara di acara AVIA Indonesia in View, di Park Hyatt Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Menurut Clarissa, event yang dibawa oleh CEO dari AVIA, Louis Boswell, memang diselenggarakan setiap tahun di beberapa negara yang berbeda. Indonesia selalu dipilih karena peluang pasar yang besar.
"Cuma karena negara Indonesia ini banyak peminatnya dan memang banyak pemain yang ingin masuk ke Indonesia mereka mengadakan setiap tahun di Indonesia," kata Clarissa.
Meski ada tantangan pembajakan, 94% konsumen Indonesia percaya bahwa pembajakan online mempunyai konsekuensi negatif, persentase terbesar di kawasan ini, dengan dampak negatif terbesar yang dirasakan terhadap industri kreatif.
Sebagai pemain dalam industri video streaming, lanjut Clarissa, Vision+ dari MNC Group bisa dibilang cukup berkembang dalam segi industri dan bisnis dalam media ini. Vision+ adalah salah satu pemain leading di dalam industri dengan beberapa pemain lain.
"Ini adalah sebuah event yang memberikan kami sebuah insight, bukan cuma insight tapi juga relationship yang lebih luas lagi untuk kami bisa berpartner dengan mitra di luar Indonesia," kata Clarissa.
(uka)