Bangun Ekonomi Desa di 10 Provinsi, BSI Raih Apresiasi Indonesia Awards 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendapatkan apresiasi “Special Recognition of Outstanding Initiative” dalam ajang Indonesia Awards 2023 atas insiatif perseroan membangun ekonomi desa di 10 provinsi di Tanah Air dengan menyentuh 4.095 orang penerima manfaat.
Inisiatif bank syariah terbesar di Tanah Air itu dalam membangun ekonomi desa dijalankan melalui program Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia). Adapun ajang Indonesia Awards 2023 yang bertema “Beyond The Limit” diselenggarakan oleh iNewsTV, Kamis (31/8/2023).
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat ekonomi desa melalui Program Desa BSI, dengan penguatan sumberdaya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini dilaksanakan melalui pendayagunaan dana ZISWAF.
“Pelaksanaan program difokuskan pada pengembangan klaster usaha pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. Kami juga bekerja sama dengan BSI Maslahat dan melakukan pendekatan yang dilakukan dengan pendampingan intensif, baik teknis maupun dakwah islam,” tutur Anton Sukarna.
Melalui program ini, BSI membangun desa-desa di wilayah Indonesia yang memiliki potensi sumberdaya ekonomi sehingga nantinya mampu menjadi desa yang berkembang, baik dari sisi ekonomi, sosial dan spiritual.
“Hingga saat ini BSI telah membina 15 Desa, 4 Klaster di 10 Provinsi dengan 4.095 orang penerima manfaat,” ungkap Anton.
Dalam membantu desa binaan, kata Anton, BSI menerapkan strategi mulai dari aspek hulu hingga hilir. Mulai dari mengelola dan mendayagunakan dana ZIS kepada para mustahik penerima manfaat program, program pembinaan pengembangan klaster usaha, hingga akses pembiayaan dan kemudahaan akses ke pasar.
Menurut data BPS per Maret 2023, saat ini penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,90 juta jiwa atau sekitar 9,36 persen yang mana 14,16 juta diantaranya atau 56,67 persen penduduk miskin berada di perdesaan. Anton menjelaskan bahwa hal ini lah yang melatarbelakangi program Desa BSI.
Anton juga mengatakan, melalui program ini BSI ingin memfasilitasi mustahik (penerima manfaat) melalui penguatan dan pengembangan sumber daya ekonomi lokal sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.
“Secara umum di Desa masih ada potensi sumberdaya ekonomi lokal yang masih dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga melalui program Desa BSI program kami mengarahkan komoditi yang dapat mendukung ketahanan pangan baik pertanian, peternakan, maupun perikanan yang sebagian besar di desa,”ujar Anton.
Terakhir, Anton menambahkan bahwa BSI akan terus berusaha untuk mencapai misinya menjadi menjadi bank yang memberikan kontribusi terbaik kepada ekonomi, lingkungan dan sosial, dengan menjadi top 5 bank di Indonesia dalam hal rasio pembiayaan berkelanjutan dan implementasi CSR.
“Kami harap BSI akan menjadi bank yang dapat memberikan akses keuangan berkelanjutan di Indonesia dengan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan masyarakat,” tutur Anton.
Inisiatif bank syariah terbesar di Tanah Air itu dalam membangun ekonomi desa dijalankan melalui program Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia). Adapun ajang Indonesia Awards 2023 yang bertema “Beyond The Limit” diselenggarakan oleh iNewsTV, Kamis (31/8/2023).
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat ekonomi desa melalui Program Desa BSI, dengan penguatan sumberdaya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program ini dilaksanakan melalui pendayagunaan dana ZISWAF.
“Pelaksanaan program difokuskan pada pengembangan klaster usaha pertanian, peternakan, perikanan dan perkebunan. Kami juga bekerja sama dengan BSI Maslahat dan melakukan pendekatan yang dilakukan dengan pendampingan intensif, baik teknis maupun dakwah islam,” tutur Anton Sukarna.
Melalui program ini, BSI membangun desa-desa di wilayah Indonesia yang memiliki potensi sumberdaya ekonomi sehingga nantinya mampu menjadi desa yang berkembang, baik dari sisi ekonomi, sosial dan spiritual.
“Hingga saat ini BSI telah membina 15 Desa, 4 Klaster di 10 Provinsi dengan 4.095 orang penerima manfaat,” ungkap Anton.
Dalam membantu desa binaan, kata Anton, BSI menerapkan strategi mulai dari aspek hulu hingga hilir. Mulai dari mengelola dan mendayagunakan dana ZIS kepada para mustahik penerima manfaat program, program pembinaan pengembangan klaster usaha, hingga akses pembiayaan dan kemudahaan akses ke pasar.
Menurut data BPS per Maret 2023, saat ini penduduk miskin di Indonesia mencapai 25,90 juta jiwa atau sekitar 9,36 persen yang mana 14,16 juta diantaranya atau 56,67 persen penduduk miskin berada di perdesaan. Anton menjelaskan bahwa hal ini lah yang melatarbelakangi program Desa BSI.
Anton juga mengatakan, melalui program ini BSI ingin memfasilitasi mustahik (penerima manfaat) melalui penguatan dan pengembangan sumber daya ekonomi lokal sehingga dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan.
“Secara umum di Desa masih ada potensi sumberdaya ekonomi lokal yang masih dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga melalui program Desa BSI program kami mengarahkan komoditi yang dapat mendukung ketahanan pangan baik pertanian, peternakan, maupun perikanan yang sebagian besar di desa,”ujar Anton.
Terakhir, Anton menambahkan bahwa BSI akan terus berusaha untuk mencapai misinya menjadi menjadi bank yang memberikan kontribusi terbaik kepada ekonomi, lingkungan dan sosial, dengan menjadi top 5 bank di Indonesia dalam hal rasio pembiayaan berkelanjutan dan implementasi CSR.
“Kami harap BSI akan menjadi bank yang dapat memberikan akses keuangan berkelanjutan di Indonesia dengan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah dan masyarakat,” tutur Anton.
(bga)