Perusahaan Minyak Terbesar Dunia 2023, Peringkat Teratas Jadi Mesin Uang Kerajaan

Sabtu, 02 September 2023 - 09:00 WIB
loading...
Perusahaan Minyak Terbesar Dunia 2023, Peringkat Teratas Jadi Mesin Uang Kerajaan
Perusahaan minyak terbesar dunia tahun ini diuntungkan perang Rusia Ukraina. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - Tahun lalu adalah waktu yang tepat berkecimpung dalam bisnis minyak . Berkat harga minyak yang tinggi mencapai USD120 per barel pada Juni 2022, ExxonMobil mencetak rekor keuntungan USD62 miliar, dan naik tujuh peringkat posisi ke-8 dalam daftar Global 2000 Forbes.

Shell, Chevron, TotalEnergies, dan BP juga berada di posisi yang lebih tinggi dari tahun lalu. Peringkat tertinggi perusahaan minyak teratas dalam daftar ini jatuh pada perusahaan minyak terbesar, yaitu perusahaan minyak Arab Saudi, yang lebih dikenal dengan nama Aramco.



Perusahaan minyak yang diprivatisasi sebagian oleh Kerajaan Arab Saudi ini berada di peringkat kedua dalam daftar keseluruhan, setelah raksasa perbankan AS, JPMorgan Chase. Sebagai perusahaan paling menguntungkan di dunia, Aramco tahun lalu meraup keuntungan sebesar USD156 miliar dari penjualan minyak dan petrokimia senilai US592 miliar, naik dari keuntungan USD105 miliar dari penjualan USD400 miliar tahun sebelumnya.

Banyak keuntungan yang diperoleh Aramco minimal USD75 miliar per tahun disedot kerajaan Arab Saudi untuk mendanai operasi-operasi pemerintah, dan megaproyek-megaproyek mewah yang disponsori oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto berusia 37 tahun yang populer dengan sebutan MBS.

Pangeran MBS mendukung IPO Aramco pada 2019, yang berhasil mengumpulkan dana sebesar USD29 miliar hanya dengan kepemilikan saham sebesar 1,5% dan melambungkan perusahaan ini ke dalam daftar Forbes Global 2000 , yang hanya mencakup perusahaan-perusahaan publik. Adapun peringkat didasarkan pada skor gabungan dari penjualan, laba, kapitalisasi pasar, dan nilai aset.

Pemerintah masih memiliki sekitar 90% saham Aramco, dengan 8% lainnya dipegang oleh Saudi Sovereign Wealth Fund dan dana yang sama menggabungkan perusahaan rintisan golfnya, LIV Golf, dengan PGA.

Saham publik Aramco yang kecil membuat beberapa orang meragukan keaslian kapitalisasi pasar sebesar USD2,1 triliun. Sementara, kapitalisasi pasar ExxonMobil adalah USD440 miliar. Aramco, yang dipimpin oleh CEO Amin Nasser, mungkin memang layak mendapatkan valuasi premium, karena tidak harus bermain dengan aturan yang sama dengan perusahaan-perusahaan minyak raksasa lainnya.

Di Arab Saudi, perusahaan ini menikmati monopoli, sementara di dunia internasional, koneksi politik Aramco membuatnya memiliki akses yang lebih baik ke proyek-proyek strategis yang penting. Baru tahun ini, Aramco menginvestasikan USD3,6 miliar di China dengan Rongsheng Petrochemical milik miliarder Li Shuirong untuk membangun pabrik yang akan menggunakan 500.000 barel per hari minyak mentah Arab Saudi.



Mereka telah memulai pembangunan kompleks petrokimia China lainnya yang akan menggunakan 300.000 barel per hari. Aramco adalah mitra 30% dalam proyek ini dengan produsen senjata milik negara China, yang mendapatkan sanksi AS, NORINCO Group.

Invasi Rusia ke Ukraina membuat harga minyak meroket membawa Saudi Aramco menjadi perusahaan paling menguntungkan di dunia. Raksasa minyak Arab Saudi meluncur ke posisi nomor dua dalam daftar Global 2000 Forbes.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1122 seconds (0.1#10.140)