Tanpa Garuda Indonesia Merger Maskapai BUMN Terus Jalan, Ini Alasannya!

Minggu, 03 September 2023 - 15:15 WIB
loading...
A A A
Alasan ketiga adalah menjaga efektivitas penerbangan. Erick menjelaskan, saat ini industri pesawat terbang Indonesia 65% dikuasai oleh pihak swasta. Sementara pemerintah hanya memiliki porsi 35% saja.

"(Dengan merger) Efektivitas penerbangan yang ada di Indonesia bisa kita terus jaga," ujar Erick

Jika skema awal dengan melibatkan Garuda, maka hasil merger maskapai BUMN akan memiliki setidaknya 140 pesawat. Setelah Garuda keluar, memang jumlah pesawat maskapai hasil merger akan berkurang, tetapi akan lebih banyak jika Citilink dan Pelita Air berdiri sendiri-sendiri.

PT Pelita Air Service (PAS) saat ini memiliki tujuh armada pesawat. Hingga akhir tahun 2023, Pelita Air menargetkan akan menambah jumlah pesawat hingga menjadi 18 unit.

Sementara, Citilink memiliki 50 unit armada yang terdiri dari A320 sebanyak 43 unit serta ATR72 sebanyak 7 unit sehingga total ada 44 unit. Jumlah maskapai tersebut untuk melayani 41 destinasi domestik dan 4 destinasi internasional.



Erick Thohir berharap target merger maskapai BUMN bisa selesai tahun ini. Tapi jika tak terlaksana, dia ingin proses ini rampung awal 2024.

(uka)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)