Bukti Nyata, Putin Kirim Biji-bijian Gratis ke Afrika
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia telah memulai pengiriman biji-bijian gratis ke enam negara Afrika pekan lalu. Sejumlah negara tersebut, di antaranya Burkina Faso, Republik Afrika Tengah, Eritrea, Mali, Somalia, dan Zimbabwe dengan masing-masing mendapatkan 50.000 ton biji-bijian.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Rusia juga akan menanggung biaya pengiriman. Mengutip Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah menjanjikan akan memasok biji-bijian secara gratis ke Afrika setelah Moskow memutuskan menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam pada Juli lalu.
Moskow menangguhkan partisipasi dalam perjanjian tersebut karena ada beberapa tuntutan yang belum terpenuhi, yaitu menghapuskan hambatan ekspor pupuk Rusia dan mengembalikan bank pertanian Rusia ke dalam sistem pembayaran internasional SWIFT.
Tak hanya itu, Lavrov juga menyinggung tentang pertemuan konsultasi perdamaian Ukraina di Jeddah, Arab Saudi pada 5-6 Agustus. Arab Saudi telah memberitahukan Moskow bahwa pertemuan tersebut diselenggarakan untuk menyampaikan sebuah gagasan kepada negara-negara Barat dan Ukraina bahwa penyelesaian damai antara Moskow dan Kiev tidak dapat mencapai kemajuan tanpa partisipasi Rusia.
Terkait keinginan Rusia melakukan perdagangan dengan mata uang selain dolar AS, Lavrov mengatakan bahwa Washington telah merusak posisi mata uang tersebut dengan menjadikannya sebagai senjata.
Saat ini, Rusia belum mempunyai pengalaman cukup untuk beralih ke mata uang lain, tetapi prosedur standar akan berkembang secara bertahap karena banyak negara terpaksa mencari alternatif selain dolar.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Rusia juga akan menanggung biaya pengiriman. Mengutip Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah menjanjikan akan memasok biji-bijian secara gratis ke Afrika setelah Moskow memutuskan menarik diri dari kesepakatan biji-bijian Laut Hitam pada Juli lalu.
Moskow menangguhkan partisipasi dalam perjanjian tersebut karena ada beberapa tuntutan yang belum terpenuhi, yaitu menghapuskan hambatan ekspor pupuk Rusia dan mengembalikan bank pertanian Rusia ke dalam sistem pembayaran internasional SWIFT.
Tak hanya itu, Lavrov juga menyinggung tentang pertemuan konsultasi perdamaian Ukraina di Jeddah, Arab Saudi pada 5-6 Agustus. Arab Saudi telah memberitahukan Moskow bahwa pertemuan tersebut diselenggarakan untuk menyampaikan sebuah gagasan kepada negara-negara Barat dan Ukraina bahwa penyelesaian damai antara Moskow dan Kiev tidak dapat mencapai kemajuan tanpa partisipasi Rusia.
Terkait keinginan Rusia melakukan perdagangan dengan mata uang selain dolar AS, Lavrov mengatakan bahwa Washington telah merusak posisi mata uang tersebut dengan menjadikannya sebagai senjata.
Saat ini, Rusia belum mempunyai pengalaman cukup untuk beralih ke mata uang lain, tetapi prosedur standar akan berkembang secara bertahap karena banyak negara terpaksa mencari alternatif selain dolar.
(nng)