Gokil! Dikebiri AS dan Sekutunya, China Guyur Rp600 Triliun untuk Bangun Industri Chip

Selasa, 05 September 2023 - 19:12 WIB
loading...
Gokil! Dikebiri AS dan Sekutunya, China Guyur Rp600 Triliun untuk Bangun Industri Chip
China siapkan dana besar-besaran untuk bangun industri chipnya. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - Tak main-main! Guna mengejar ketertinggalan dan melawan sanksi Amerika Serikat serta sekutunya, China meluncurkan dana investasi baru untuk meningkatkan industri semi konduktornya atau chip. Tak tanggung-tanggung dana yang digelontorkan China mencapai USD40 miliar atau setara Rp600 triliun (kurs Rp15.000).



Dilansir dari Reuters, Selasa (5/9/2023), informasi itu didapat dari orang yang mengetahui masalah tersebut. Dana ini kemungkinan merupakan dana terbesar dari tiga dana yang diluncurkan oleh China Integrated Circuit Industry Investment Fund, alias Big Fund.

Targetnya sebesar 300 miliar yuan (USD41 miliar) melampaui dana serupa yang dikucurkan China pada tahun 2014 dan 2019, yang menurut laporan pemerintah, masing-masing mengumpulkan 138,7 miliar yuan dan 200 miliar yuan.

Salah satu bidang investasi utama adalah peralatan untuk pembuatan chip, kata salah satu dari dua orang dan orang ketiga yang mengetahui masalah ini.

Presiden Xi Jinping telah lama menekankan perlunya China mencapai swasembada chip atau semikonduktor. Kebutuhan tersebut menjadi semakin mendesak setelah Washington memberlakukan serangkaian tindakan pengendalian ekspor selama beberapa tahun terakhir, dengan alasan kekhawatiran bahwa Beijing dapat menggunakan chip canggih untuk meningkatkan kemampuan militernya.

Pada bulan Oktober, AS meluncurkan paket sanksi besar-besaran yang memotong akses China terhadap peralatan pembuatan chip canggih. Sekutu AS, seperti Jepang dan Belanda, juga telah mengambil langkah serupa.

Dana baru tersebut telah disetujui oleh otoritas China dalam beberapa bulan terakhir.

Kementerian Keuangan China berencana memberikan kontribusi sebesar 60 miliar yuan. Kontributor lain tidak dapat segera dipelajari.



Kantor Informasi Dewan Negara China, yang menangani pertanyaan media atas nama pemerintah, Kementerian Keuangan dan Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai isu ini. Begitu pula dengan sikap Big Fund.

(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1821 seconds (0.1#10.140)