Pertamina-PGN Mulai Akur meski Holding Migas Belum Terealisasi

Kamis, 27 April 2017 - 16:20 WIB
Pertamina-PGN Mulai Akur meski Holding Migas Belum Terealisasi
Pertamina-PGN Mulai Akur meski Holding Migas Belum Terealisasi
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengklaim bahwa saat ini sinergi yang terjalin antara PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) sudah semakin erat, meski pembentukan holding minyak dan gas bumi (migas) belum terealisasi.

Padahal, dua perusahaan pelat merah tersebut selama ini dikenal kerap tidak akur karena memiliki lini bisnis yang sama, yakni di sektor gas bumi.

Deputi bidang Usaha Energi Logistik Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah mengungkapkan, kajian pembentukan holding secara komersial dan hukum sejatinya sudah siap. Namun, masih ada beberapa proses yang harus dilalui secara legal dan administratif. Kendati demikian, PGN dan Pertamina sejauh ini mulai menjalankan visi dan misi Presiden untuk mendukung ketahanan energi nasional.

"Dan harus bisa mendistribusikan dan memberikan pasokan energi primer secara sustainable, akuntabel dan setiap masyarakat mendapat akses terhadap energi, menerima pasokan energi secara berkelanjutan dan dengan harga lebih baik dari sebelumnya," katanya di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Menurutnya, Pertamina dan PGN sudah mulai bekerja sama mengoptimalisasikan sumber daya gas agar jauh lebih diterima masyarakat dengan harga kompetitif. Contohnya, Pertamina dan PGN telah menyelesaikan kasus tingginya harga gas di Medan, Sumatera Utara.

Jika dahulu harga gas di daerah tersebut mencapai USD12 per mmbtu, kini harganya sudah turun menjadi USD9 per mmbtu. "Tahun lalu ribut harga gas di medan sangat tinggi, lebih dari USD12 per mmbtu. Dengan sinergi Pertamina dan PGN sekarang sudah sekitar USD9 per mmbtu, jadi turun 20%," imbuhnya.

Selain itu, saat ini Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) milik Pertamina juga sudah bisa dialiri gas yang didistribusikan dari pipa gas milik PGN. Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa sinergi yang terjalin antara keduanya bukan omong kosong.

"Perkembangan ini menunjukkan sinergi operasi penyatuan operasional Pertamina dan PGN sangat visibel dan punya dampak langsung ke masyarakat, baik untuk konsumsi maupun industri sebagai bahan bakar. Bagaimana sinergi Pertamina dan PGN bukan sekadar omong kosong atau untung-untungan di buku masing-masing. Tapi berikan dampak langsung kepada msyarakat yang butuh energi," tandasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0227 seconds (0.1#10.140)