5 Perbedaan KCJB dan Shinkansen, Siapa Paling Unggul?
loading...
A
A
A
JAKARTA - KCJB atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan layanan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kereta ini menghubungkan wilayah Tegalluar di Bandung dengan Halim di Jakarta Timur.
Sebagai salah satu kereta dengan kecepatan tinggi, KCJB kerap disamakan dengan Shinkansen , kereta cepat yang ada di Jepang. Meski begitu, sebenarnya kedua kereta ini memiliki sejumlah perbedaan yang harus diketahui.
Berikut lima perbedaan dari KCJB dan Shinkansen Jepang.
Kereta Shinkansen di Jepang memiliki kecepatan mulai dari 300 kilometer per jam. Seri L0 adalah seri dengan kecepatan tertinggi, yaitu hingga 603 kilometer per jam atau 375 mil per jam.
Sementara itu, KCJB dalam uji coba terbarunya mampu melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam. Kecepatan desain KCJB adalah 420 kilometer per jam, sementara kecepatan operasionalnya adalah 350 kilometer per jam.
KCJB menggunakan sistem persinyalan teknologi Global System Mobile-Railway (GSM-R) untuk pengoperasiannya. Teknologi GSM-R berperan sebagai teknologi transmisi data (train control data) yang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan.
Sedangkan Shinkansen menggunakan sistem persinyalan yang dikembangkan sendiri oleh Central Japan Railway Company (JR Central). Sistem persinyalan ini memungkinkan kereta untuk berkomunikasi dengan stasiun dan sistem kontrol lainnya dengan sangat cepat dan akurat.
KCJB dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China. Perusahaan tersebut terdiri atas konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway International Company Limited melalui Beijing Yawan HSR Company Limited.
Sebagai salah satu kereta dengan kecepatan tinggi, KCJB kerap disamakan dengan Shinkansen , kereta cepat yang ada di Jepang. Meski begitu, sebenarnya kedua kereta ini memiliki sejumlah perbedaan yang harus diketahui.
Berikut lima perbedaan dari KCJB dan Shinkansen Jepang.
Perbedaan KCJB dan Shinkansen
1. Memiliki Tingkat Kecepatan Operasional yang Berbeda
Kereta Shinkansen di Jepang memiliki kecepatan mulai dari 300 kilometer per jam. Seri L0 adalah seri dengan kecepatan tertinggi, yaitu hingga 603 kilometer per jam atau 375 mil per jam.
Sementara itu, KCJB dalam uji coba terbarunya mampu melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam. Kecepatan desain KCJB adalah 420 kilometer per jam, sementara kecepatan operasionalnya adalah 350 kilometer per jam.
2. Perbedaan Teknologi Sinyal
KCJB menggunakan sistem persinyalan teknologi Global System Mobile-Railway (GSM-R) untuk pengoperasiannya. Teknologi GSM-R berperan sebagai teknologi transmisi data (train control data) yang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan.
Sedangkan Shinkansen menggunakan sistem persinyalan yang dikembangkan sendiri oleh Central Japan Railway Company (JR Central). Sistem persinyalan ini memungkinkan kereta untuk berkomunikasi dengan stasiun dan sistem kontrol lainnya dengan sangat cepat dan akurat.
3. Perbedaan Pemilik dan Operator
KCJB dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China. Perusahaan tersebut terdiri atas konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway International Company Limited melalui Beijing Yawan HSR Company Limited.