5 Perbedaan KCJB dan Shinkansen, Siapa Paling Unggul?
loading...
A
A
A
Sedangkan Shinkansen dimiliki oleh Badan Konstruksi, Transportasi, dan Teknologi Kereta Api Jepang. Kereta ini dioperasikan oleh lima perusahaan dari Japan Railways Group.
KCJB menggunakan rangkaian kereta buatan Cina generasi terbaru, yaitu CR400AF oleh CRRC Qingdao Sifang. CR400AF adalah bagian dari keluarga Fuxing Hao, seri kereta cepat produksi CRRC, perusahaan kereta api terbesar di dunia.
Sementara untuk Shinkansen sendiri menggunakan berbagai seri kereta buatan Jepang, seperti E5, E6, N700, dan L0. Bentuk tersebut juga menjadi salah satu bentuk kereta paling kuat di sana.
KCJB berbahan bakar listrik, dengan daya yang dibutuhkan sebesar 9750 kW untuk setiap rangkaian dengan 8 gerbong. Shinkansen juga berbahan bakar listrik, tetapi daya yang dibutuhkan bervariasi tergantung pada seri kereta. Misalnya, seri E5 membutuhkan daya sebesar 12000 kW untuk setiap rangkaian dengan 10 gerbong.
Lihat Juga: Revolusi Kereta Cepat China: Melaju Secepat Pesawat, Lebih Baik dari Hyperloop Elon Musk
4. Memiliki Bentuk yang Berbeda
KCJB menggunakan rangkaian kereta buatan Cina generasi terbaru, yaitu CR400AF oleh CRRC Qingdao Sifang. CR400AF adalah bagian dari keluarga Fuxing Hao, seri kereta cepat produksi CRRC, perusahaan kereta api terbesar di dunia.
Sementara untuk Shinkansen sendiri menggunakan berbagai seri kereta buatan Jepang, seperti E5, E6, N700, dan L0. Bentuk tersebut juga menjadi salah satu bentuk kereta paling kuat di sana.
5. Membutuhkan Daya Listrik yang Berbeda
KCJB berbahan bakar listrik, dengan daya yang dibutuhkan sebesar 9750 kW untuk setiap rangkaian dengan 8 gerbong. Shinkansen juga berbahan bakar listrik, tetapi daya yang dibutuhkan bervariasi tergantung pada seri kereta. Misalnya, seri E5 membutuhkan daya sebesar 12000 kW untuk setiap rangkaian dengan 10 gerbong.
Lihat Juga: Revolusi Kereta Cepat China: Melaju Secepat Pesawat, Lebih Baik dari Hyperloop Elon Musk
(okt)