7 Saham Ini Layak Dikoleksi Saat IHSG Awal Pekan Berpotensi Menguat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Analis memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini di awal pekan bakal menguat. Pasalnya, banyak sinyal positif yang akan menjadi pendorongan penguatan indeks. Sebelumnya IHSG ditutup naik 38,51 poin atau 0,75% ke 5.149.
(Baca Juga: BEI Depak Empat Emiten dari Lantai Bursa, Tiga Dibuang Paksa )
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, momentum tren yang ada atau moving average convergence divergence (MACD) masih menunjukkan sinyal positif. Sementara itu, meomentum pergerakan harga atau stochastic dan relative strength index (RSI) berada di area netral.
"Di sisi lain, terlihat pola white closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga minimal berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan Aji di Jakarta, Senin (3/8/2020).
(Baca Juga: Prospek IPO di Indonesia Masih Positif di Tengah Pandemi )
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. AALI
Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Sell on strength” pada area 9700 – 10225, dengan target harga di level 9200. Resistance: 10525.
2. BSDE
Pergerakan harga saham beberapa kali telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 680 – 690, dengan target harga secara bertahap di level 750, 915, 1080 dan 1245. Support: 665.
3. GIAA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 240 – 244, dengan target harga secara bertahap di level 264, 298, 378 dan 456. Support: 236 & 218.
4. TINS
Terlihat pola bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Sell on strength” pada area 760 – 795, dengan target harga di level 710. Resistance: 815.
5. PTPP
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 965 – 975, dengan target harga secara bertahap di level 995, 1095 dan 1195. Support: 950 & 920.
6. WEGE
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 190 – 194, dengan target harga secara bertahap di level 210, 240 dan 270. Support: 186 & 179.
7. WIKA
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 1160 - 1190, dengan target harga secara bertahap di level 1210, 1320, 1570 dan 1820. Support: 1130.
(Baca Juga: BEI Depak Empat Emiten dari Lantai Bursa, Tiga Dibuang Paksa )
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, momentum tren yang ada atau moving average convergence divergence (MACD) masih menunjukkan sinyal positif. Sementara itu, meomentum pergerakan harga atau stochastic dan relative strength index (RSI) berada di area netral.
"Di sisi lain, terlihat pola white closing marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG sehingga minimal berpeluang menuju ke resistance terdekat," kata Nafan Aji di Jakarta, Senin (3/8/2020).
(Baca Juga: Prospek IPO di Indonesia Masih Positif di Tengah Pandemi )
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut:
1. AALI
Terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Sell on strength” pada area 9700 – 10225, dengan target harga di level 9200. Resistance: 10525.
2. BSDE
Pergerakan harga saham beberapa kali telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 680 – 690, dengan target harga secara bertahap di level 750, 915, 1080 dan 1245. Support: 665.
3. GIAA
Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 240 – 244, dengan target harga secara bertahap di level 264, 298, 378 dan 456. Support: 236 & 218.
4. TINS
Terlihat pola bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi aksi profit taking pada pergerakan harga saham. “Sell on strength” pada area 760 – 795, dengan target harga di level 710. Resistance: 815.
5. PTPP
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 965 – 975, dengan target harga secara bertahap di level 995, 1095 dan 1195. Support: 950 & 920.
6. WEGE
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 120 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 190 – 194, dengan target harga secara bertahap di level 210, 240 dan 270. Support: 186 & 179.
7. WIKA
Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 60 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area 1160 - 1190, dengan target harga secara bertahap di level 1210, 1320, 1570 dan 1820. Support: 1130.
(akr)