Potensi Panas Bumi Melimpah, PLN: Backbone Sistem Kelistrikan Masa Depan

Sabtu, 23 September 2023 - 06:59 WIB
loading...
Potensi Panas Bumi Melimpah, PLN: Backbone Sistem Kelistrikan Masa Depan
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang milik PLN dengan kapasitas 140 MW yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Foto/Dok. PLN
A A A
JAKARTA - Memiliki potensi lebih dari 20 Gigawatt (GW), PT PLN (Persero) memproyeksikan panas bumi sebagai sumber energi bersih dan tulang punggung sistem kelistrikan Indonesia di masa depan. Saat ini, total pemanfaatan panas bumi di Indonesia tercatat baru sebesar 2,3 GW.

"Melihat potensi yang ada, PLN akan terus meningkatkan pemanfaatan energi panas bumi melalui pembangunan PLTP. Gap antara besarnya potensi dan pemanfaatan panas bumi itu terus kita tekan agar menjadi potensi bisnis untuk dikembangkan," ungkap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui siaran pers, dikutip Sabtu (23/9/2023).



Tak hanya penting bagi pengembangan bisnis, lanjut Darmawan, pengembangan panas bumi juga menjadi upaya PLN dalam mendukung program transisi energi dan upaya menurunkan emisi karbon. Panas bumi dapat menghasilkan energi bersih yang sesuai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).

"Kami berkomitmen menyediakan listrik yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat tetapi berbasis energi bersih karena itu pemanfaaatan energi baru terbarukan menjadi titik penekanan PLN saat ini," ujar Darmawan.

Vice President New Renewable Energy Operational and Maintenance Planning and Control PLN Indonesia Power (IP) Wasis Jati Waskitho mengatakan, PLN Indonesia Power sebagai subholding dari PLN Group saat ini mengelola 575 megawatt (MW) atau 24% dari 2,3 gigawatt (GW) energi panas bumi yang sudah dikembangkan di Indonesia.



PLN IP mengelola pembangkit panas bumi milik PLN di seluruh Indonesia mulai dari PLTP Ulubelu di Tanggamus Lampung, PLTP Gunung Salak di Bogor, PLTP Kamojang di Kabupaten Bandung, PLTP Darajat di Garut, PLTP Lahendong di Manado, Sulawesi Utara dan PLTP Ulumbu di Nusa Tenggara Timur. "Seluruh pembangkit geothermal yang dikelola PLN IP mempunyai capacity factor mencapai hampir 90% atau paling tinggi dibandingkan pembangkit EBT lainnya," ucap Wasis.

Terkait pengembangan panas bumi, Wasis menegaskan bahwa PLN IP siap mendukung upaya pemerintah yang telah menetapkan wilayah kerja panas bumi (WKP) sebagai bagian pemetaaan potensi geothermal di Indonesia. Di antaranya, Danau Ranau di Sumatera Selatan dan Lampung Barat (20 MW); Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat (2x20 MW); Gunung Ungaran, Jawa Tengah (55 MW); Kepahiang, Bengkulu (2x55 MW); Oka Ile Ange, NTT (2x5 MW); Gunung Sirung, NTT (5 MW); Tulehu, Maluku Tengah (2x10 MW); Atadei (2x5 MW) di Nusa Tenggara Timur, serta Songa Wayaua di Halmahera Selatan (2x5 MW).

"Ini adalah potensi-potensi yang sudah dipetakan dan akan dilaksanakan beberapa tahun mendatang. Studinya sudah ada dan potensinya sangat banyak. Perencanaan ke depan di seluruh Indonesia hampir semuanya ada," tandasnya.
(fjo)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1405 seconds (0.1#10.140)