Rusia Beri Arahan 6 Negara Sebelum Masuk Anggota Baru BRICS

Senin, 25 September 2023 - 07:00 WIB
loading...
Rusia Beri Arahan 6...
PM India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afsel Cyril Ramaphosa, Presiden Rusia Vladimir Putin, dan Presiden Brasil Michel Temer dalam pertemuan puncak BRICS di Johannesburg, 26 Juli 2018. FOTO/REUTERS/Mike Hutchings
A A A
JAKARTA - Pemerintah Rusia mulai berkonsultasi dengan enam anggota baru koalisi BRICS yakni Argentina, Mesir, Iran, Uni Emirat Arab (UEA), Arab Saudi, dan Ethiopia. Adapun konsultasi tersebut dilaksanakan sebelum keenam negara resmi menjadi anggota BRICS sepenuhnya pada 1 Januari 2024.

"Konsultasi mendalam sudah perlu dilakukan. Pekerjaan seperti itu sudah dimulai. Namun mulai 1 Januari, konsultasi akan lebih substantif," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov dikutip TASS, Senin (25/9/2023).

Dia mengungkapkan, selama masa kepresidenan Rusia di BRICS, akan digelar sekitar 200 acara. "Ini adalah acara parlemen, acara olahraga, dan pemuda. Dalam berbagai lintasan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, Moskow akan menjalin kontak dengan enam anggota baru BRICS tanpa menunggu 1 Januari 2024, yakni ketika masa kepresidenan Rusia di BRICS dimulai. Lavrov menekankan, semua anggota BRICS harus benar-benar memahami isu yang bakal dibahas pada KTT tahun depan di Kazan.



BRICS, yang sebelumnya beranggotakan Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan (Afsel), telah menggelar KTT ke-15 di Johannesburg pada 22-24 Agustus 2023 lalu. Salah satu hasil dari KTT tersebut adalah disetujuinya penambahan enam anggota baru.

"Kami memutuskan untuk mengundang Argentina, Mesir, Republik Demokratik, Federal Ethiopia, Republik Islam Iran, Kerajaan Arab Saudi, dan UEA untuk menjadi anggota penuh BRICS. Keanggotaan akan berlaku mulai 1 Januari 2024," kata Presiden Afsel Cyril Ramaphosa, beberapa waktu lalu.

Dia mengungkapkan, keputusan untuk menerima enam negara tersebut sebagai anggota diambil secara konsensus. "Kami mengambil keputusan secara konsensus dan telah menyetujui prinsip pedoman, standar, kriteria, dan prosedur ekspansi BRICS," ujar Ramaphosa.

Sebelumnya Ramaphosa sempat menyampaikan bahwa terdapat lebih dari 20 negara yang mengajukan keanggotaan BRICS. Indonesia kerap disebut sebagai salah satu negara yang berminat bergabung dengan koalisi tersebut.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva sempat menyampaikan bahwa dia menginginkan agar BRICS dapat menjadi institusi multilateral. "Kami ingin BRICS menjadi institusi multilateral, bukan klub eksklusif," ujar da Silva saat berbicara di KTT BRICS pada 22 Agustus 2023 lalu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1893 seconds (0.1#10.140)