Dana Darurat vs Asuransi vs Investasi, Mana yang Lebih Penting?

Rabu, 27 September 2023 - 15:10 WIB
loading...
Dana Darurat vs Asuransi vs Investasi, Mana yang Lebih Penting?
Dana darurat, asuransi, dan investasi memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda. Foto/Ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Dana darurat , asuransi, dan investasi memiliki tujuan dan fungsi yang berbeda. Lalu, mana yang lebih diprioritaskan agar memiliki kebebasan finansial?

Bagi setiap individu penting untuk menyiapkan ketiganya. Sebab, dana darurat, asuransi maupun investasi berfungsi untuk menyokong kesejahteraan finansial.

Ketika muncul masalah finansial, seorang individu bisa memanfaatkan salah satu dari ketiga dana tersebut. Namun, ketiganya memiliki proses, sistem, dan tujuan penggunaan yang berbeda.

Untuk itu, setiap orang harus pandai dalam mengatur skala prioritas supaya tidak berakibat buruk nantinya.



Berikut ini urutan skala prioritas tentang dana darurat, asuransi dan investasi yang perlu dipahami. Hal ini penting supaya mengerti mana yang harus didahulukan dan mana yang dapat ditunda terlebih dulu.

Dana Darurat vs Asuransi vs Investasi


1. Dana Darurat


Dana darurat memiliki posisi yang penting dalam membangun kesejahteraan finansial karena bisa digunakan secara fleksibel tanpa memerlukan banyak aturan. Pada dasarnya, dana darurat seperti dana yang dapat dialokasikan untuk apapun, mulai dari hal yang kompleks hingga ringan.

Contohnya, dana darurat bisa digunakan untuk biaya perbaikan rumah atau membayar cicilan. Hal tersebut tentu tidak dapat diatasi dengan asuransi yang memang sudah diporsikan untuk kesehatan misalnya.



Terlebih dana darurat ini juga secara tidak langsung dapat menggantikan posisi asuransi, seperti untuk biaya kesehatan atau perbaikan kendaraan jika memang belum memiliki asuransi. Karenanya pemenuhan dana ini sangatlah diprioritaskan.

Pemenuhan dana darurat ini umumnya mencapai 6 kali nilai pengeluaran rutin bulanan jika individu masih lajang dan belum memiliki tanggungan jiwa. Namun, bila sudah menikah dan memiliki tanggungan jiwa maka nilai pemenuhan dana ini akan jadi dua kali lipat.

2. Asuransi


Asuransi ini bisa dipenuhi setelah memiliki tabungan dana darurat. Sebab dengan berbagai layanan asuransi seseorang akan lebih mudah untuk mengelola risiko keuangan yang lebih kompleks.



Misalnya saja seperti biaya perawatan di rumah sakit atau perbaikan rumah dan kendaraan yang memakan biaya besar. Meskipun dana darurat bisa membantu, namun bila seseorang telah membagi dananya untuk asuransi, maka dana darurat dapat dialokasikan ke keadaan lain.

Dengan adanya asuransi, seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk kesehatan maupun perbaikan properti akan ditanggung oleh pihak asuransi. Ini membuat dana darurat yang jumlahnya terbatas tidak begitu optimal.

Bagi seseorang yang telah memiliki kemapanan finansial, sudah selayaknya untuk mempertimbangkan penggunaan asuransi. Terlebih sistem asuransi ini telah digunakan pemerintah Indonesia untuk BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

3. Investasi


Apabila telah memenuhi kebutuhan dana darurat dan asuransi, barulah kelebihan dana digunakan untuk berinvestasi. Namun, perlu dicatat bahwa penting untuk mengetahui risiko apa saja yang akan dihadapi nantinya.

Investasi merupakan instrumen tertentu yang berpotensi tumbuh di atas laju inflasi. Investasi juga dapat membantu akumulasi kekayaan lebih cepat. Namun hal tersebut tidaklah pasti, bisa saja ketika seseorang membutuhkan dana justru nilai investasi sedang anjlok.

Untuk itu, sebaiknya investasi baru dilakukan ketika ada dana lebih saja, serta setelah dana darurat dan asuransi terpenuhi. Adapun tujuan utama dari investasi ini adalah sebagai bentuk memperkaya diri, bukan sebagai instrumen penyimpanan dana kebutuhan.

Pastikan juga untuk memiliki tujuan yang jelas dalam berinvestasi, seperti untuk menyiapkan biaya sekolah anak atau untuk tabungan masa tua nanti.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1961 seconds (0.1#10.140)