Tertekan Pandemi, Ribuan Driver Ojol Akui Bantuan Mengalir dari Berbagai Pihak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menyebutkan, ekosistem ekonomi digital tetap bergairah dalam tiga bulan terakhir di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Survei bertajuk Pengalaman Mitra Driver Gojek Selama Pandemi Covid-19 itu dilakukan terhadap 41.393 mitra pengemudi ojek online (ojol) Gojek. Hasil survei menyebutkan mayoritas mitra pengemudi Gojek mendapatkan bantuan sosial dari pihak perusahaan Gojek (89%).
Selain itu mereka juga mendapatkan bantuan sosial dari konsumen (21%) dan dari sesama mitra (5%). Mitra driver juga mendapat bantuan pemerintah bagi masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19.
Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi Walandouw, mengatakan survei menganalisis dampak tekanan ekonomi akibat pandemi terhadap pekerja informal, dan merupakan bagian dari riset LD FEB UI mengenai dampak sosial-ekonomi Gojek di Indonesia.
“Hasil riset ini menarik, mengingat pekerja dan ekosistem Gojek sangat terdampak oleh pandemi dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Riset ini menunjukkan di tengah kesusahan yang sedang melanda akibat pandemi, bagian dari ekosistem Gojek masih bergotong royong membantu,” ujarnya dalam pemaparan riset secara virtual di Jakarta, Senin (3/8/2020). (Baca juga: Sejumlah Pelanggar PSBB Diberi Sanksi Sosial Menyapu Jalanan )
Bantuan tersebut, kata dia, mengalir dari Gojek kepada mitra, dari konsumen ke mitra, serta antar mitra. “Semangat saling membantu inilah yang kami lihat sebagai adanya sikap resiliensi, bahu-membahu membantu, sekaligus optimisme bahwa bencana bisa dilewati bersama,” ucapnya.
Di sisi lain, mayoritas mitra dengan persentase 84% mengapresiasi bantuan sosial yang diterima dari Gojek, dimana sebagian besar mitra mendapat bantuan merasakan manfaat yang diberikan dengan persentase 74%.
Paksi menambahkan, riset di saat pandemi perlu dilakukan mengingat pandemi merupakan kejadian luar biasa yang memiliki dampak sosial dan ekonomi pada suatu negara.
Terlebih lagi, penelitian pada ekosistem ekonomi digital bisa memberikan gambaran apakah konsep ekosistem di ekonomi digital bisa berkelanjutan dan terus memberikan dampak positif di berbagai kondisi ekonomi. (Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, KBRI London Dorong Startup Inggris Investasi di Indonesia )
Riset dilakukan menggunakan survei online dengan metode simple random sampling kepada mitra pengemudi roda dua (GoRide) dan roda empat (GoCar) Gojek yang sudah bergabung selama minimal tiga bulan terakhir.
Survei disebar ke seluruh mitra yang memenuhi syarat selama periode pertengahan Mei 2020. Total responden yang dianalisis adalah 41.393 dengan Margin of Error kurang dari 1%, dengan proporsi terbesar di Jawa-Bali (60%).
Survei bertajuk Pengalaman Mitra Driver Gojek Selama Pandemi Covid-19 itu dilakukan terhadap 41.393 mitra pengemudi ojek online (ojol) Gojek. Hasil survei menyebutkan mayoritas mitra pengemudi Gojek mendapatkan bantuan sosial dari pihak perusahaan Gojek (89%).
Selain itu mereka juga mendapatkan bantuan sosial dari konsumen (21%) dan dari sesama mitra (5%). Mitra driver juga mendapat bantuan pemerintah bagi masyarakat yang terdampak Pandemi Covid-19.
Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi Walandouw, mengatakan survei menganalisis dampak tekanan ekonomi akibat pandemi terhadap pekerja informal, dan merupakan bagian dari riset LD FEB UI mengenai dampak sosial-ekonomi Gojek di Indonesia.
“Hasil riset ini menarik, mengingat pekerja dan ekosistem Gojek sangat terdampak oleh pandemi dan pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Riset ini menunjukkan di tengah kesusahan yang sedang melanda akibat pandemi, bagian dari ekosistem Gojek masih bergotong royong membantu,” ujarnya dalam pemaparan riset secara virtual di Jakarta, Senin (3/8/2020). (Baca juga: Sejumlah Pelanggar PSBB Diberi Sanksi Sosial Menyapu Jalanan )
Bantuan tersebut, kata dia, mengalir dari Gojek kepada mitra, dari konsumen ke mitra, serta antar mitra. “Semangat saling membantu inilah yang kami lihat sebagai adanya sikap resiliensi, bahu-membahu membantu, sekaligus optimisme bahwa bencana bisa dilewati bersama,” ucapnya.
Di sisi lain, mayoritas mitra dengan persentase 84% mengapresiasi bantuan sosial yang diterima dari Gojek, dimana sebagian besar mitra mendapat bantuan merasakan manfaat yang diberikan dengan persentase 74%.
Paksi menambahkan, riset di saat pandemi perlu dilakukan mengingat pandemi merupakan kejadian luar biasa yang memiliki dampak sosial dan ekonomi pada suatu negara.
Terlebih lagi, penelitian pada ekosistem ekonomi digital bisa memberikan gambaran apakah konsep ekosistem di ekonomi digital bisa berkelanjutan dan terus memberikan dampak positif di berbagai kondisi ekonomi. (Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, KBRI London Dorong Startup Inggris Investasi di Indonesia )
Riset dilakukan menggunakan survei online dengan metode simple random sampling kepada mitra pengemudi roda dua (GoRide) dan roda empat (GoCar) Gojek yang sudah bergabung selama minimal tiga bulan terakhir.
Survei disebar ke seluruh mitra yang memenuhi syarat selama periode pertengahan Mei 2020. Total responden yang dianalisis adalah 41.393 dengan Margin of Error kurang dari 1%, dengan proporsi terbesar di Jawa-Bali (60%).
(ind)