Menakar Peluang dan Pengembangan Talenta untuk Data Center di Indonesia

Rabu, 04 Oktober 2023 - 10:21 WIB
loading...
Menakar Peluang dan...
Namun seiring dengan meningkatnya permintaan data center secara eksponensial, ada masalah mendesak yang menjadi tantangan besar: kekurangan talenta digital di industri yang sangat penting ini. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Dunia yang semakin terhubung berkat digitalisasi menempatkan data center pada peran pentingnya untuk menampung dan mengelola sejumlah besar informasi yang dihasilkan oleh individu, bisnis, dan pemerintah. Data center menjadi tulang punggung teknologi modern, mendukung terlaksananya edge computing hingga artificial intelligence.



Namun seiring dengan meningkatnya permintaan data center secara eksponensial, ada masalah mendesak yang menjadi tantangan besar: kekurangan talenta digital di industri yang sangat penting ini.

"Saat ini, kebutuhan talenta di bidang Teknologi Informasi Komputer/TIK nasional mencapai sekitar 9 juta orang dalam waktu 15 tahun sejak 2020 hingga 2035 atau sekitar 600 ribu talenta per tahun. Jika industri data center membutuhkan 1% saja per bulan, berarti dibutuhkan 500 talenta yang bersertifikasi," ujar Data Center Business Vice President, Schneider Electric Indonesia, Yana Haikal.

Sedangkan hal ini masih belum dapat dipenuhi oleh suplai tenaga kerja yang ada di pasaran (Indonesian Data Center Provider Organization/IDPRO).

Sementara itu, data center nasional terus mengalami peningkatan permintaan volume dan kualitas layanan dari pelanggan seiring dengan tumbuhnya penggunaan teknologi digital, dukungan pemerintah, dan kemudahan akses infrastruktur telekomunikasi – termasuk meningkatnya kebutuhan untuk smart industry dan smart building dengan kendali jarak jauh berbasis internet.

Volume diharapkan tumbuh dari USD2,06 miliar pada tahun 2023 menjadi USD 3,98 miliar pada tahun 2028, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) sebesar 14,09% selama periode perkiraan 2023-2028.

Upaya Memanfaatkan Talenta Digital Data Center

Sebuah laporan dari Uptime Institute mengindikasikan bahwa pada tahun 2025, setidaknya dibutuhkan 2,3 juta staf untuk menjalankan dan mengelola data center secara global, dengan permintaan yang sebagian besar berasal dari perusahaan raksasa internet dan penyedia layanan colocation di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika.

Sebagai bagian partisipasi dalam membangun industri data center yang efisien, adaptif, dan tangguh. Schneider Electric menawarkan serangkaian solusi dan layanan untuk data center, termasuk jaringan data center, infrastruktur, keberlanjutan, dan pendinginan.

Schneider Electric juga secara aktif melakukan kerjasama lintas sektor, termasuk dengan pemerintah, swasta, asosiasi, individu, dan media untuk menawarkan berbagai solusi yang dapat membantu mengatasi kekurangan talenta data center.

Saat ini, ekosistem industri data center di Indonesia telah melakukan berbagai kerjasama dalam hal rekrutmen, pelatihan, dan promosi kesempatan bekerja yang luas bagi para talenta data center yang terampil dan bersertifikasi dengan cara yang modern dan pendekatan yang inovatif.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1916 seconds (0.1#10.140)