Salurkan Bansos Door to Door, Pemerintah Apresiasi Pos Indonesia
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) melanjutkan pendistribusian Bansos Sembako dan PKH oleh Kementerian Sosial di Provinsi Bali, tepatnya di Kelurahan Panjer, Denpasar Selatan.
Dalam menyalurkan bansos sembako dan PKH, Pos Indonesia gunakan tiga metode. Pertama, penyaluran di Kantorpos, kedua melakui komunitas, dan ketiga diantarkan langsung ke rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau dikenal sebagai door to door.
"Hari ini kita menyaksikan ada salah satu penerima yang tidak bisa datang ke Kantorpos dan harus petugas Pos yang datang ke rumahnya," ujar Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris, dalam siaran pers, Kamis (5/10/2023).
Haris menjelaskan metode door to door menjadi salah satu metode yang dinilai sangat positif bagi masyarakat dan juga pemerintah. Sebab, metode ini sangat membantu, khususnya bagi KPM yang memiliki kondisi tertentu seperti sakit ataupun kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk datang ke Kantorpos dan mengambil bantuan.
"Kalau kita berharap penerima (dengan kondisi tertentu) ke Kantorpos karena selain memang merepotkan, ada cost yang besar. Kondisinya juga tidak memungkinkan. Semangat kita memang betul-betul total membantu masyarakat. Supaya dengan adanya bantuan ini, betul-betul nereka rasakan manfaatnya," tutur Haris.
Dalam penerapan metode door to door, Haris memastikan Pos Indonesia menggunakan teknologi untuk mengumpulkan sekaligus memvalidasi data KPM. Ada dua teknologi yang digunakan yaitu geotagging untuk memvalidasi lokasi tempat tinggal dan khususnya rumah KPM.
Berikutnya, face recognition yang bertujuan untuk memvalidasi data KPM.
"Sebenarnya memang upaya kita bagaimana untuk membantu (KPM). Penerima ini betul-betul orang yang berhak. Makanya di aplikasi kita tidak hanya sebatas foto rumah, geotagging, juga sebenarnya kita siapkan face recognition untuk memastikan bahwa penerimanya betul-betul orang yang berhak menerima bantuan," jelas Haris.
Haris juga memastikan pihak Pos Indonesia selalu menjalankan tugasnya dengan baik, terutama dalam menerapkan metode door to door dalam menyalurkan bantuan. Menurutnya, pihak Pos selalu membuat perencanaan matang sebelum membagikan bantuan.
"Teman-teman saya pasti sudah membuat perencanaan sehingga target waktu lebih cepat. Jadi kalau kita dikasih waktu dua minggu, teman-teman saya pasti membuat 10 hari. Jadi setelah 10 hari, ada waktu kita untuk persiapan seandainya target kita meleset. Jadi, alhamdulillah, teman-teman sudah terbiasa. Karena sejak 2020, kita diberi amanah ini. Kita bisa satu hari itu menyalurkan hampir 3 juta (penerima manfaat). Jadi sudah terbiasa terlatih teman-teman untuk mengatur sumber daya," jelas Haris.
Haris pun menjamin Pos Indonesia selalu memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Bahkan, ia memastikan Pos Indonesia sudah menyiapkan dashboard untuk membuktikan kinerja persero terhadap pemerintah.
"Kita menyiapkan dashboard sehingga pemerintah atau pun pihak-pihak yang berkepentingan, stakeholder, bisa melihat kinerja kami. Dengan dashboard, pemerintah tahu hari ini sudah berapa tersalur, berapa yang belum, di daerah berapa. Tapi memang kita harapkan kepecayaan yang sudah diberikan negara khususnya dalam hal ini Kemensos, mungkin bisa juga instansi, kementerian lembaga-lembaga lain, bisa terus menggunakan jasa PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan negara kepada masyarakat," tuturnya.
BUMN tertua di Indonesia ini, nenurut Haris patut bangga karena kinerja Pos Indioesia dalam menyalurkan bansos diapresiasi dan dinilai baik oleh pemerintah.
"Ini merupakan suatu hal yang positif yang dinilai oleh pemerintah karena semangatnya negara ini memberikan bantuan untuk membantu masyarakat yang berhak. Yang tidak kalah pentingnya, pemerintah ingin kita memberikan pelayanan terbaik karena kita mewakili pemerintah, bagaimana masyarakat bisa terbantu dan cepat (dalam pendistribusian)," ucapnya.
Penyaluran bansos yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia juga mendapat apresiasi dari Lurah Panjer, Ari Budi. Ia menilai bantuan-bantuan yang diberikan Pos Indonesia diterima dengan baik oleh warga dan tepat sasaran.
"Bantuan pangan sejumlah 139 (oenerima bantuan) yang diserahkan kepada Kelurahan Panjer untuk saat ini mampu membantu warga kami yang memang membutuhkan bantuan," kata Ari Budi.
Warga di Kelurahan Panjer rata-rata tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga bantuan dari pemerintah ini sangat bermanfaat dan dinantikan.
"Sebagian besar mereka bekerja sebagai buruh lepas. Artinya, tidak ada pekerjaan tetap. Kalaupun ada, penghasilannya tidak seberapa banyak. Jadi melalui bantuan ini paling tidak mereka mampu memiliki beras untuk dimasak sehari-hari," ucap Ari Budi.
Ari Budi menilai metode yang ditempuh Pos Indonesia dalam penyaluran bansos sangat memudahkan dan membantu warga.
"Apa yang sudah dilakukan PT Pos Indonesia saat ini sangat membantu. Penyaluran bantuan yang ditujukan kepada masyarakat yang memang layak diberikan bantuan. Perbedaannya, bila kita bandingkan dengan terdahulu, yang sekarang itu sangat memudahkan warga dengan diantarkan langsung ke rumah warga penerima," katanya.
Dalam menyalurkan bansos sembako dan PKH, Pos Indonesia gunakan tiga metode. Pertama, penyaluran di Kantorpos, kedua melakui komunitas, dan ketiga diantarkan langsung ke rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) atau dikenal sebagai door to door.
"Hari ini kita menyaksikan ada salah satu penerima yang tidak bisa datang ke Kantorpos dan harus petugas Pos yang datang ke rumahnya," ujar Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris, dalam siaran pers, Kamis (5/10/2023).
Haris menjelaskan metode door to door menjadi salah satu metode yang dinilai sangat positif bagi masyarakat dan juga pemerintah. Sebab, metode ini sangat membantu, khususnya bagi KPM yang memiliki kondisi tertentu seperti sakit ataupun kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk datang ke Kantorpos dan mengambil bantuan.
"Kalau kita berharap penerima (dengan kondisi tertentu) ke Kantorpos karena selain memang merepotkan, ada cost yang besar. Kondisinya juga tidak memungkinkan. Semangat kita memang betul-betul total membantu masyarakat. Supaya dengan adanya bantuan ini, betul-betul nereka rasakan manfaatnya," tutur Haris.
Dalam penerapan metode door to door, Haris memastikan Pos Indonesia menggunakan teknologi untuk mengumpulkan sekaligus memvalidasi data KPM. Ada dua teknologi yang digunakan yaitu geotagging untuk memvalidasi lokasi tempat tinggal dan khususnya rumah KPM.
Berikutnya, face recognition yang bertujuan untuk memvalidasi data KPM.
"Sebenarnya memang upaya kita bagaimana untuk membantu (KPM). Penerima ini betul-betul orang yang berhak. Makanya di aplikasi kita tidak hanya sebatas foto rumah, geotagging, juga sebenarnya kita siapkan face recognition untuk memastikan bahwa penerimanya betul-betul orang yang berhak menerima bantuan," jelas Haris.
Haris juga memastikan pihak Pos Indonesia selalu menjalankan tugasnya dengan baik, terutama dalam menerapkan metode door to door dalam menyalurkan bantuan. Menurutnya, pihak Pos selalu membuat perencanaan matang sebelum membagikan bantuan.
"Teman-teman saya pasti sudah membuat perencanaan sehingga target waktu lebih cepat. Jadi kalau kita dikasih waktu dua minggu, teman-teman saya pasti membuat 10 hari. Jadi setelah 10 hari, ada waktu kita untuk persiapan seandainya target kita meleset. Jadi, alhamdulillah, teman-teman sudah terbiasa. Karena sejak 2020, kita diberi amanah ini. Kita bisa satu hari itu menyalurkan hampir 3 juta (penerima manfaat). Jadi sudah terbiasa terlatih teman-teman untuk mengatur sumber daya," jelas Haris.
Haris pun menjamin Pos Indonesia selalu memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Bahkan, ia memastikan Pos Indonesia sudah menyiapkan dashboard untuk membuktikan kinerja persero terhadap pemerintah.
"Kita menyiapkan dashboard sehingga pemerintah atau pun pihak-pihak yang berkepentingan, stakeholder, bisa melihat kinerja kami. Dengan dashboard, pemerintah tahu hari ini sudah berapa tersalur, berapa yang belum, di daerah berapa. Tapi memang kita harapkan kepecayaan yang sudah diberikan negara khususnya dalam hal ini Kemensos, mungkin bisa juga instansi, kementerian lembaga-lembaga lain, bisa terus menggunakan jasa PT Pos Indonesia untuk menyalurkan bantuan negara kepada masyarakat," tuturnya.
BUMN tertua di Indonesia ini, nenurut Haris patut bangga karena kinerja Pos Indioesia dalam menyalurkan bansos diapresiasi dan dinilai baik oleh pemerintah.
"Ini merupakan suatu hal yang positif yang dinilai oleh pemerintah karena semangatnya negara ini memberikan bantuan untuk membantu masyarakat yang berhak. Yang tidak kalah pentingnya, pemerintah ingin kita memberikan pelayanan terbaik karena kita mewakili pemerintah, bagaimana masyarakat bisa terbantu dan cepat (dalam pendistribusian)," ucapnya.
Penyaluran bansos yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia juga mendapat apresiasi dari Lurah Panjer, Ari Budi. Ia menilai bantuan-bantuan yang diberikan Pos Indonesia diterima dengan baik oleh warga dan tepat sasaran.
"Bantuan pangan sejumlah 139 (oenerima bantuan) yang diserahkan kepada Kelurahan Panjer untuk saat ini mampu membantu warga kami yang memang membutuhkan bantuan," kata Ari Budi.
Warga di Kelurahan Panjer rata-rata tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga bantuan dari pemerintah ini sangat bermanfaat dan dinantikan.
"Sebagian besar mereka bekerja sebagai buruh lepas. Artinya, tidak ada pekerjaan tetap. Kalaupun ada, penghasilannya tidak seberapa banyak. Jadi melalui bantuan ini paling tidak mereka mampu memiliki beras untuk dimasak sehari-hari," ucap Ari Budi.
Ari Budi menilai metode yang ditempuh Pos Indonesia dalam penyaluran bansos sangat memudahkan dan membantu warga.
"Apa yang sudah dilakukan PT Pos Indonesia saat ini sangat membantu. Penyaluran bantuan yang ditujukan kepada masyarakat yang memang layak diberikan bantuan. Perbedaannya, bila kita bandingkan dengan terdahulu, yang sekarang itu sangat memudahkan warga dengan diantarkan langsung ke rumah warga penerima," katanya.
(nng)