Inovasi Digital Jadi Kunci Sukses Pos Indonesia Salurkan Bansos
loading...
A
A
A
Dalam penyaluran bansos secara door to door, ada dua teknologi yang digunakan untuk memvalidasi data dan lokasi KPM. Pertama adalah teknologi geotagging untuk menandai lokasi rumah KPM. Kemudian, ada teknologi face recognition, yaitu memotret wajah dan rumah KPM untuk memastikan bahwa penerima manfaat sudah sesuai data dari Kementerian Sosial.
Berkat kedua teknologi tersebut penyaluran bansos bisa berjalan dengan baik. Bahkan, bermanfaat untuk penyaluran bansos berikutnya.
"Kami bekerja sama dengan Kemensos untuk melakukan geotagging. Melalui geotagging, kami mengetahui penerima bansos dikategorikan layak atau tidak. Jadi sudah dilakukan secara sistem, teman-teman datang ke lokasi untuk foto rumah KPM. Dari data-data tersebut, Kemensos melakukan evaluasi terhadap KPM. Di situlah data disesuaikan setiap saat," kata Hendri.
Ke depannya, Hendri memastikan pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar terus melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Termasuk menyalurkan bantuan-bantuan sosial selanjutnya.
"Harapan kami ke depannya, proses pembayaran bansos ini bisa terus dilakukan Pos Indonesia. Kami juga melakukan perbaikan-perbaikan dalam pelayanan. Baik secara sistem di kantor pusat maupun secara proses pembayaran, kami lakukan terus perbaikan," tuturnya.
Kisah petugas saat antar bantuan kepada KPM
Tantangan juga dirasakan juru bayar Kantorpos KCU Denpasar, Pandi, saat mengantarkan bansos ke rumah KPM. Bahkan, ia mengaku pernah dikejar anjing dalam perjalanannya menuju rumah KPM.
"Ceritanya banyak sekali. Ada yang rumahnya jauh, kemudian harus masuk banyak gang. Saya pernah masuk ke jalan melewati gang. Dan di Bali banyak anjing. Kadang kita suka dikejar anjing.," ujar Pandi.
Namun, tantangan-tantangan tersebut tak membuat Pandi patah arang. Ia tetap menyelesaikan tugasnya, agar KPM bisa menikmati bantuan.
"Karena ini amanah, tugas dari pemerintah, jadi mau tidak mau kita harus jalani," tuturnya.
Berkat kedua teknologi tersebut penyaluran bansos bisa berjalan dengan baik. Bahkan, bermanfaat untuk penyaluran bansos berikutnya.
"Kami bekerja sama dengan Kemensos untuk melakukan geotagging. Melalui geotagging, kami mengetahui penerima bansos dikategorikan layak atau tidak. Jadi sudah dilakukan secara sistem, teman-teman datang ke lokasi untuk foto rumah KPM. Dari data-data tersebut, Kemensos melakukan evaluasi terhadap KPM. Di situlah data disesuaikan setiap saat," kata Hendri.
Ke depannya, Hendri memastikan pihaknya akan terus melakukan evaluasi agar terus melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Termasuk menyalurkan bantuan-bantuan sosial selanjutnya.
"Harapan kami ke depannya, proses pembayaran bansos ini bisa terus dilakukan Pos Indonesia. Kami juga melakukan perbaikan-perbaikan dalam pelayanan. Baik secara sistem di kantor pusat maupun secara proses pembayaran, kami lakukan terus perbaikan," tuturnya.
Kisah petugas saat antar bantuan kepada KPM
Tantangan juga dirasakan juru bayar Kantorpos KCU Denpasar, Pandi, saat mengantarkan bansos ke rumah KPM. Bahkan, ia mengaku pernah dikejar anjing dalam perjalanannya menuju rumah KPM.
"Ceritanya banyak sekali. Ada yang rumahnya jauh, kemudian harus masuk banyak gang. Saya pernah masuk ke jalan melewati gang. Dan di Bali banyak anjing. Kadang kita suka dikejar anjing.," ujar Pandi.
Namun, tantangan-tantangan tersebut tak membuat Pandi patah arang. Ia tetap menyelesaikan tugasnya, agar KPM bisa menikmati bantuan.
"Karena ini amanah, tugas dari pemerintah, jadi mau tidak mau kita harus jalani," tuturnya.