Selama Puluhan Tahun, Dunia Ada di Dalam Hegemoni Ekonomi AS

Senin, 24 Juli 2017 - 21:09 WIB
Selama Puluhan Tahun, Dunia Ada di Dalam Hegemoni Ekonomi AS
Selama Puluhan Tahun, Dunia Ada di Dalam Hegemoni Ekonomi AS
A A A
JAKARTA - Ekonom Standard Chartered Aldian Taloputra mengatakan, dunia telah berada dalam hegemoni ekonomi Amerika Serikat (AS) selama beberapa dekade. Namun hal ini telah berubah selama beberapa tahun belakangan.

Kekuatan lain, disebutkan Aldian, seperti Rusia dan China mulai muncul. Pada saat yang bersamaan, AS mencoba mengulur kekuasaannya dan semakin tidak mampu untuk memainkan peran sebagai satu-satunya pemimpin dunia.

Sejalan dengan pergeseran dari hegemoni ekonomi AS ke sistem dunia yang multi-kutub, risiko dan tekanan pun akan meningkat. Saat ini terdapat persepsi yang kuat di Asia, Timur Tengah dan Eropa bahwa menjaga hubungan yang erat dengan AS sebagai pasar tradisional mereka masih penting, namun tidak cukup sampai di situ saja.

"Untuk dapat menjaga kepentingan mereka, negara-negara di wilayah ini harus membangun relasi dengan kekuatan lain seperti China dan menjadi lebih mandiri, terutama saat dalam posisi harus bertahan," ujarnya di Jakarta, Senin (24/7/2017).

Aldian menyampaikan, saat negara-negara berkekuatan super ini memantapkan posisi mereka dan membangun titik keseimbangan global baru, negara-negara lain harus bekerja sama secara lebih erat dengan negara-negara tetangga mereka agar tetap relevan.

Jika tidak, mereka akan dihadapkan dengan risiko untuk ditekan dan menjadi korban saat melawan para raksasa ini. Namun, implikasi berbeda terlihat pada Eropa dan Timur Tengah, di mana bank melihat kerja sama regional akan menunjukkan hasil yang berbeda.

Sementara, Aldian menambahkan, perdagangan global menjadi salah satu hal yang menonjol dalam agenda geopolitik. Meski terdapat retorika anti perdagangan bebas, bank menilai perang perdagangan hampir tidak mungkin terjadi.

"Rantai pasokan global dan WTO akan menyulitkan kondisi tersebut terjadi. Jika pun terjadi, perang perdagangan akan membawa kerugian besar terhadap AS," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3650 seconds (0.1#10.140)