Penjelasan Menkeu soal Realisasi Investasi Tidak Dibarengi Penyerapan Tenaga Kerja

Kamis, 27 Juli 2017 - 05:38 WIB
Penjelasan Menkeu soal Realisasi Investasi Tidak Dibarengi Penyerapan Tenaga Kerja
Penjelasan Menkeu soal Realisasi Investasi Tidak Dibarengi Penyerapan Tenaga Kerja
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ada alasan mengapa realisasi investasi di kuartal ke II Indonesia, angkanya tumbuh namun penyerapan tenaga kerjanya secara year on year (yoy) turun.

Seperti diketahui bahwa penyerapan tenaga kerja di kuartal II mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Terlebih lagi, realisasi investasi kuartal II 2017 mencapai Rp170,9 triliun atau 29,6% dari target sampai akhir tahun yang sebesar Rp678,8 triliun. Dari realisasi investasi tersebut, berhasil menyerap tenaga kerja 345.323 orang dengan rincian 104.255 berasal dari penanaman modal dalam negeri, dan 241.068 orang dari penanaman modal asing.

Namun, jika dibandingkan dengan kuartal II 2016 mengalami penurunan, dimana hasil serapan tenaga kerja di kuartal kedua tahun sebelumnya menyerap 354.739 orang.

"Ini bisa dilihat bahwa nature dari investasi tergantung dimana mereka investasi. Kalau sekarang ini, beberapa sektor yang nampaknya tumbuh cukup tinggi seperti kimia, itu kecenderungannya untuk penyerapan tenaga kerja lebih kecil dibanding manufaktur atau konstruksi," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/7/2017).

Namun Sri Mulyani berjanji akan melihat dari Foreign Direct Investment (FDI) atau Penanaman Modal Asing (PMA) dan PMDN, dimana realisasi investasinya dapat dilihat juga dari sektor-sektor mana yang tumbuh tinggi. Tentu akan terlihat bahwa kemampuan menciptakan kesempatan kerja akan berbeda-beda berdasarkan sektornya.

"Pemerintah kan melihat dalam perekonomian dan dalam program kita tujuan-tujuan untuk pengurangan kemiskinan, kesenjangan, dan penciptaan kesempatan kerja itu kan termasuk perbaikan indeks kualitas manusianya, jadi K/L terkait juga harus melihat apakah policy yang sudah dilakukan di bawah menteri perekonomian itu bisa mengarahkan investasi maupun capital ke sektor yang bia menyerap tenaga kerja," pungkas Sri Mulyani.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0192 seconds (0.1#10.140)