Konflik Hamas vs Israel Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Kerepotan

Sabtu, 14 Oktober 2023 - 11:55 WIB
loading...
A A A
"Jadi minyaknya kemarin USD86 per barel, kemarin sempat tembus USD90 per barel, kita berharap ya jangan naik-naik dari USD90-lah, level situ dululah," katanya.

Memang defisit energi, terutama BBM, bisa dikendalikan lewat kebijakan pembatasan pembelian BBM subsidi, namun di sisi lain kenaikan harga BBM non-subsidi akan mendorong kenaikan inflasi.

Belum lama ini, BPS mencatat terjadi inflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,19% Tingkat inflasi tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi inflasi bulan sebelumnya.

“Pada September 2023 terjadi inflasi sebsar 0,19% secara bulanan atau terjadi peningkatan IHK dari 115,22 pada Agustus 2023 menjadi 115,44 pada September 2023,” kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti Senin pekan lalu (2/10/2023).

Amalia menyebut komoditas penyumbang inflasi secara mtm terbesar adalah beras, dengan andil 0,18% dan bensin dengan andil 0,6%. Menurutnya, faktor bensin terhadap inflasi sejalan dengan penyesuaian BBM nonsubsidi, yakni Pertamax.

Yang perlu dicatat juga adalah pelemahahan ekonomi China. Ekonomi Negeri Tirai Bambu diprediksi akan mealami slowdown hingga 2024 mendatang.

"Dengan outlook pertumbuhan ekonomi 4,4% atau di bawah proyeksi Indonesia yang sebesar 5%," kata Bhima.

Nah penurunan ekonomi China akan membetot perekonomian nasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah mengungkap, kontraksi 1% ekonomi China dapat menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 0,3%-0,6%.

China merupakan salah satu eskposur ekspor terbesar Indonesia. Tahun lalu ekspor Indonesia ke China menembus USD65,9 miliar, tertinggi di ASEAN. Tahun lalu total nilai perdagangan Indonesia-China mencapai USD133,65 miliar, atau naik 17,70% dibandingkan 2021.

Belitan kenaikan harga minyak, mahalnya dolar, dan slowdownnya ekonomi China akan menimbulkan kerepotan tersendiri buat Indonesia. Akan ada pergeseran inflasi hingga pertumbuhan ekonomi nasional.



"Repot Indonesia. Proyeksi inflasi 4-4,5% di akhir 2023, pertumbuhan ekonomi 4,8-5%. Target pemerintah dalam APBN 2023 sulit tercapai," tandas Bhima.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1137 seconds (0.1#10.140)